Rabu, 27 Juli 2016

Anak Anjing

 Tiba2 dapat kisah ini dilaptop saya. tidak tw punya siapa jadi saya upload saja..

Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menaik bagi anak-anak kecil, ....."Dijual Anak Anjing".
Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya "Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?" Pemilik toko itu menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar."
Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, "Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang anda jual itu?" Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya.
Tak lama dari kandang aning munculah anjingnya yang bernama Lady yang diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang. Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang dan tampak cacat itu.
Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?" Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.
Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak anjing yang cacat itu." Pemilik toko itu menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu."
Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Aku tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35 Dollar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga anak anjing itu."
Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, kau jangan membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaiman anak anjing lainnya."
 Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yang mau mengerti penderitaannya."
Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata, "Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau."

Rabu, 25 Mei 2016

Tinjauan Tentang "Kerajaan Allah" Berdasarkan Injil Matius dan Implikasinya Dalam Pelayanan


Makalah : Teologi Perjanjian Baru
Nama : Yonas Boky
BAB I
PENDAHULUAN
   Pengertian dari Kerajaan menurut KBBI Offline adalah bentuk pemerintahan yang dikepalai oleh raja.[1] Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Kerajaan adalah Bentuk pemerintahan yang dikepalai oleh seorang raja.[2]
Menurut Gordon Fee yang dikutip oleh Glen dan David dalam buku Etika Kerajaan, Kerajaan Allah adalah “Suatu peristiwa masa depan sekaligus suatu realitas masa kini.”[3]
Donald Guthrie berpendapat bahwa Kerajaan bukan berarti suatu wilayah pemerintahan seorang raja saja, melainkan perbuatan atau aktivitas pemerintahan.[4] Kerajaan Allah menunjuk kepada adanya hubungan antara masa sekarang dan masa yang akan datang.  Perwujudan ini akan lengkap bukan hanya dalam Kerajaan yang akan datang, tetapi sudah diwakili pada masa sekarang di dalam jemaat.[5]
Istilah "Kerajaan Sorga" (harfiah: Kerajaan Langit, Yunani: η βασιλεια των ουρανων - hê basileia tôn ouranôn) hanya ada di Injil Matius, tidak akan ditemukan di bagian Alkitab lainnya. Bagi orang Yahudi kata "Allah" sangat sakral untuk digunakan sembarangan atau terlalu sering. Matius menulis kepada orang Yahudi, itulah yang menyebabkan ia lebih sering memakai istilah "Kerajaan Sorga" (Kerajaan Langit), sedikit sekali menggunakan istilah "Kerajaan Allah".[6] Jadi dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Allah adalah situasi dimana Allah memerintah secara langsung.
Pokok Masalah
Pertama, Apakah pengertian Kerajaan Sorga berdasarkan Injil Matius
Kedua, bagaimana isu ini diterapkan dalam pelayanan.
Tujuan Penulisan
Pertama, untuk menjelaskan pengertian Kerajaan Sorga Berdasarkan Injil Matius.
Kedua, untuk menjelaskan bagaimana penerapannya dalam pelayanan.
Manfaat Penulisan
Pertama, sebagai dasar pemikiran bagi pembaca supaya memahami bahwa Kerajaan Allah sudah hadir di dunia ini.
Kedua, menjadi pedoman bagi penulis dalam penerapannya di dalam pelayanan.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
EKSEGESE KERAJAAN SORGA

Kerajaan Allah Sudah Datang
1.      Matius 3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Yohanes pembaptis melanjutkan seruan para nabi-nabi Perjanjian Lama bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.  Namun Yohanes tidak menggunakan kata Kerajaan Allah melainkan Kerajaan Sorga. Kata Sorga adalah kata penganti untuk Tuhan. Hal ini dikarenakan perasaan hormat orang Yahudi terhadap Tuhan sehingga mereka menggantinya dengan Sorga, jadi Kerajaan Sorga memiliki arti yang sama dengan Kerajaan Tuhan.[7]  Yohanes menggunakan kata Kerajaan Sorga, karena hal ini sesuai dengan kebiasaan umat Yahudi yang menghindari penyebutan nama Allah (dan menggantinya dengan kata lain, antara lain Sorga. Matius lebih suka menggunakan ungkapan Kerajaan Sorga dari pada Kerajaan Allah (kekecualian Mat 12:28; 19:24; 21:34,43;) pada keempat ayat ini muncul ungkapan Kerajaan Allah tetapi kedua ungkapan tersebut memiliki arti yang sama.[8]
Yohanes menyerukan bahwa umat manusia harus bertobat sebab Kerajaan sudah dekat. Hal yang sama dilakukan oleh Yesus, sebagaimana kita lihat dalam pasal 4:17, pelayanan Yesus diawali dengan sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.[9] Kerajaan itu telah datang dalam hadirat Allah melalui Yesus Kristus.[10] Seruan untuk bertobat telah disampaikan kepada kita, kadang-kadang sebagai orang percaya kita kurang yakin dengan seruan itu dan masih merasa aman tinggal dalam keduniawian sehingga kita tidak bisa peka terhadap datangnya Kerajaan Sorga, sebagai orang percaya kita perlu tindakan nyata untuk mengambil sikap untuk bertobat dan mengaku setiap dosa-dosa kita, karena kita sudah tahu bahwa Kerajaan Allah sudah berlaku dalam hidup kita. Kedatangan Yesus ke dunia untuk membangun Kerajaan Allah di dunia agar manusia dapat diselamatkan dari hukuman maut dan mendeklarasikan diri-Nya sebagai penguasa atas seluruh ciptaan dimuka bumi.
Kerajaan Allah sebagai Pembebas
2.      Matius 4:23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
Di dalam kitab-kitab Injil, Kerajaan Allah berkaitan erat dengan penyembuhan, pengadaan mujizat dan pengusiran setan-setan (4:23-24; 9:35; 10:7-8; 12:28; Luk 9:1-2; bd. Kis 8:6-7,12). Kerajaan meliputi berkat bagi tubuh maupun jiwa.[11] Selain itu, Martinus TH. Mawene mengungkapkan bahwa Kerajaan Allah itu dibangun ketika setan, bapa segala kejahatan dan penyebab dari segala perbudakan manusia oleh dosa, diusir dalam nama-Nya.[12] Selain berkhotbah dirumah-rumah ibadat, Yesus mengkhotbahkan tentang Injil Kerajaan Allah yang penuh dengan anugerah dan kemuliaan, merupakan Kerajaan satu-satunya yang akan datang. Kerajaan yang akan datang dan mengatasi semua Kerajaan di dunia ini. Injil merupakan undang-undang dasar Kerajaan tersebut yang mengandung sumpah setia dari warganya. Jika warganya percaya dengan injil Kerajaan Sorga maka mereka mendapat anugerah kesembuhan, kuasa dan lain sebagainya.[13] Jadi dapat disimpulkan bahwa, Kerajaan Sorga memiliki kuasa untuk mengusir segala bentuk kuasa yang bertentangan dengan kuasa Allah. Selain itu, Kerajaan Allah sebenarnya telah berlaku ditengah-tengah umat manusia ketika Yesus mengusir roh jahat. Kristus memperkenalkan kuasa-Nya sebagai Tuhan dengan membuat mujizat, menyembuhkan penyakit. Hal ini membuktikan bahwa Kristus berasal dari Sorga sehingga orang percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat umat manusia.
Kerajaan Allah dan Kehendaknya
3.      Matius 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga.
Doa orang Kristen haruslah berhubungan dengan Kerajaan Allah di bumi sekarang ini dan dengan perwujudannya pada masa yang akan datang. Kita harus berdoa untuk kedatangan Kristus yang kedua kalinya serta penegakan Kerajaan Allah yang abadi di langit baru dan bumi baru (Why 21:1; bd. 2Pet 3:10-12; Why 20:11; 22:20). Kita harus berdoa untuk kehadiran dan manifestasi rohani dari Kerajaan Allah sekarang ini. Hal ini termasuk penyataan kuasa Allah diantara umat-Nya agar menghancurkan pekerjaan Iblis, menyembuhkan orang sakit, menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang, meningkatkan kebenaran dan mencurahkan Roh Kudus atas umat-Nya.[14] Permohonan ini jelas berkaitan dengan ajaran yang disampaikan Kristus, Yohanes dan para Rasul yang diutus oleh Kristus. Kerajaan Bapa di Sorga, Kerajaan Mesias sudah dekat berdoalah agar Kerajaan itu segera datang.[15] Ketika kita berdoa untuk meminta Kerajaan Allah datang ke dalam dunia, dengan sendirinya kita meminta Allah secara khusus untuk berkuasa atas dunia dan melakukan segala yang dikehendaki oleh Allah. Jadi kita menyerahkan sepenuhnya hidup kita secara khusus kepada Allah untuk berdaulat di dalam hidup kita agar kita memperoleh keselamatan yang sejati.

Kerajaan Allah Sumber Segala Berkat
4.      Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
 Dalam ayat ini kita dituntut untuk mencari Kerajaan Allah karena Kerajaan Allah adalah sumber segala berkat bagi kita. Setiap manusia yang mengikuti Kristus harus mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya atas segala hal. Kita harus berusaha sungguh-sungguh agar kepemimpinan Allah berlaku atas kehidupan kita.[16] Kita dituntut untuk mencari Tuhan hal ini mengajarkan kepada setiap umat manusia bahwa Allah adalah sumber segala berkat, ketika manusia mengutamakan Allah dalam hidupnya maka Allah tidak segan-segan untuk memberkati. Jika umat Allah ingin Allah menggenapi janji-Nya kepada manusia, maka maka manusia harus menyerahkan dirinya secara total kepada Allah yang berdaulat atas hidup manusia.
Apapun yang kita lakukan di dunia ini harus berfokus kepada pencarian Kerajaan Allah sebagai sumber keselamatan kita satu-satunya. Segala kekuatiran yang terjadi dalam hidup, masalah yang sedang kita alami jangan sampai membuat kita lupa bahwa Kristus yang empunya Kerajaan Sorga mampu mengangkat kita keluar dari berbagai masalah hidup atau kekuatiran kita.
Melakukan Kehendak Bapa
5.      Matius 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga.
Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa melaksanakan kehendak Bapa-Nya yang di Sorga merupakan suatu syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (bd. Ay. 22-27; 19:16-26; 25:31-46). Kita akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga jika kita mau melakukan kehendak Bapa. Sekalipun ini bukan berarti bahwa keselamatan kita peroleh dari usaha kita sendiri tetapi semua hanya karena kasih karunia Allah kepada kita. Beberapa alasan yang membenarkan bahwa keselamatan hidup kita hanya berdasarkan anugerah. Pertama, pengampunan Allah diberikan kepada kita melalui iman  dan pertobatan yang dimungkinkan oleh kasih karunia dan kematian Kristus. Kedua, ketaatan kepada kehendak Allah adalah syarat untuk memperoleh keselamatan. Ketiga, kita mampu melakukan kehendak Allah dan menjalankan hidup benar oleh karena kasih karunia. Keempat, Allah senantiasa menyediakan kemapuan untuk mentaati Dia sebagaimana hal itu dikhendaki oleh-Nya.[17]
Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini harus berdasarkan kasih karunia yang Allah berikan kepada kita dan kita harus mampu mempraktikkan atau membagikan kasih anugerah hidup kekal dari Allah kepada orang disekitar kita. Ketika anugerah itu telah diberikan kepada kita dan kita tidak mampu membagikannya kepada orang lain maka percuma kita berseru dalam nama Tuhan. Jangan sampai kita sebagai orang percaya disangkal oleh Yesus dihadapan Bapa karena Ia tidak mengenal kita, hanya karena kita terlalu menikmati anugerah hidup kekal itu seorang diri. Jadi pada intinya tugas dan tanggung jawab kita adalah mampu mempraktikkan kasih Kristus yang telah diberikan kepada kita sehingga kita bisa memperoleh Kerajaan Sorga.
Rahasia Dan Kunci Kerajaan Sorga
6.      Mat 13:11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
Murid-murid Kristus diberikan karunia yang besar untuk mengenal rahasia Kerajaan Sorga. Pengetahuan diberikan kepada rasul sebab mereka pengikut Kristus yang setia kepada-Nya. Semakin dekat manusia dengan Kristus maka semakin cakap manusia bercakap-cakap dengan-Nya dan semakin manusia mengenal rahasia-rahasia injil. Lewat pengetahuan akan Kerajaan Sorga membuat orang cepat mengerti apa itu takut akan Tuhan dan apa itu beriman kepada Kristus.[18] Jika kita telah mencari Kerajaan Allah dalam kehidupan kita maka Allah akan memberikan kepada kita kunci Kerajaan Sorga (Ay. 19). Yang dimaksud kunci disini adalah kita diberikan kuasa untuk saling menegur satu sama lain bila telah berpaling dari jalan Tuhan (18:15-19), kita dapat berdoa dengan efektif bagi terjadinya kehendak Allah di dunia (18:19-20), serta memberitakan keselamatan dan pengampunan dosa bagi semua orang yang bertobat dan percaya kepada Kristus (Yoh 20:23; Kis 2:37-40; Kis 15:7-9).[19] Kunci Kerajaan Sorga ini akan Yesus berikan kepada kita jika kita mau setia melakukan perkara-perkara yang Yesus berikan kepada kita atau melakukan segala yang diperintahkan kepada kita. Sehingga lewat semua itu, kita dapat mengetahui apa yang mau Allah perbuat lewat kita sehingga injil Kerajaan Sorga semakin diwartakan ditengah-tengah dunia.
Yang Terbesar Dalam Kerajaan Sorga
7.      Mat 18:3 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga."
Matius 18:13 menyatakan kepada kita bahwa kita, bahwa kita harus menjadi seperti anak kecil yang polos, percaya sepenuhnya kepada orang tuanya. Perdebatan antara murid ini mengenai siapa yang akan menjadi terbesar di antara mereka mendapat teguran dari Yesus. Hal ini Yesus lakukan agar mereka bisa sadar bahwa mereka tidak perlu memikirkan apa yang akan terjadi ketika mereka berada di Sorga nanti. Tetapi, mereka harus berfokus pada pelayanan injil Kerajaan Sorga di dunia dan membagikan kasih Kristus kepada semua orang yang mereka temui dan Kristus sudah menyediakan bagian mereka dalam Kerajaan Sorga. Kita sebagai anak-anak Allah harus sadar bahwa kita tidak perlu kuatir tentang hidup kita karena Allah sudah menyediakan yang terbaik bagi kita. Perubahan paradigma harus terjadi dalam hidup kita dimana Yesus satu-satunya penebus bagi kita. Jika kita masih ragu akan hal ini maka kita harus bertobat karena kita tidak mengandalkan Yesus sebagai Juruselamat kita. Ayat ini juga menjelaskan kepada kita sebagai orang percaya untuk tetap memiliki kerendahan hati seperti Yesus.
Selalu Siap Menyambut Kedatangan Tuhan
8.      Matius 25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Kerajaan Sorga yang dimaksud disini menunjukkan kehidupan orang Kristen saat ini. Jadi 5 gadis bijaksana menggambarkan orang Kristen yang setia kepada Kristus sedangkan 5 gadis yang bodoh adalah orang Kristen yang tidak setia. Ke 10 gadis ini sedang menanti kedatangan seorang pria yaitu Yesus Kristus. Yang membedakan 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh itu adalah tidak memperhitungkan kedatangan Tuhan akan terjadi pada saat tidak terduga.[20] Perumpaan ini mengajarkan kepada kita bahwa Kristus akan datang kepada kita, dan kita dituntut untuk selalu siaga atau tetap siap untuk menyambut Dia. Karena kita tidak pernah tahu kapan Kristus akan datang untuk menyambut kita sebagai mempelainya. Jadi kita harus mampu mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangannya. Jangan sampai kita seperti 5 gadis yang bodoh, karena akibat kelalaian kita tidak bisa mengikuti pesta yang diadakan oleh Kristus bagi kita. Marilah kita menjadi gadis yang bijaksana agar ketika Kristus datang menjemput kita, kita tetap siap untuk menyambut-Nya.
Anugerah Itu Bisa Saja Berpindah
9.      Matius 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Bangsa Israel saat itu telah menolak Mesias dan Kerajaan-Nya. Oleh karena itu, Kerajaan Allah dan kuasa-Nya diberikan kepada orang lain, kepada mereka yang menerima Injil, baik orang Yahudi maupun bukan (bd. I Ptr 2:9). Prinsip ini masih berlaku hingga saat ini dimana Kerajaan Allah dan kuasa-Nya akan diambil dari orang-orang yang tidak setia kepada Kristus serta menolak cara-cara-Nya yang benar, sebaliknya Kerajaan itu akan diberikan kepada mereka yang bersedia memisahkan diri dari dunia serta mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya.[21] Sebagai orang percaya saat ini ketika kita tidak dapat bertumbuh dalam Kristus dan tidak melakukan perintah yang telah Kristus berikan kepada kita maka dengan sendirinya Kerajaan Allah itu akan diambil dari pada kita dan diberikan kepada orang lain yang lebih taat kepada Kristus.
Injil Kerajaan Dan Kesudahannya
10.  Matius 24 : 14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Yang dimaksud dengan Injil Kerajaan ini adalah injil rasuli yang diberitakan dalam kuasa dan kebenaran Roh Kudus dan disertai tanda-tanda utama injil itu. Hanya Allah yang mengetahui apabila tugas ini telah dilaksanakan sesuai dengan maksud-Nya.[22] Tugas kita sebagai orang Kristen adalah terus-menerus melakukan amanat agung yang diberikan kepada kita (Matius 28:18-20), tidak mengenal waktu setiap saat kita harus menyampaikan Injil Kerajaan Allah kepada semua bangsa bahkan sampai ke ujung bumi. Dan biarkan Allah yang menentukan sendiri kapan kita harus berhenti dan penggenapan akan janji-Nya dilaksanakan untuk datang menjemput kita semua sebagai orang saleh. Pasal 24:14 ini juga memberikan gambaran penghakiman bangsa-bangsa yang tidak menerima injil Kristus setelah Ia datang yang kedua kalinya. Hal ini juga menjadi peringatan kepada orang percaya yang hidup sebelum masa kesengsaraan untuk siap sedia secara rohani karena kedatangan Kristus untuk jemaat-Nya akan terjadi pada saat yang tak diduga-duga.


 BAB III
PENERAPAN DALAM JEMAAT MASA KINI
Dalam bab ini, penulis menjelaskan bagaimana menerapkan dalam jemaat masa kini atau pelayanan tentang “Tinjauan Kerajaan Allah Berdasakan Injil Matius.” Penerapan ini tulis karena banyak orang percaya belum memahami sepenuhnya bahwa Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah telah berlaku dimasa kini. Banyak jemaat masih mengharapkan bahwa Kerajaan Allah akan datang dimasa depan, meskipun sudah menjadi orang Kristen mereka masih ragu bahwa Kerajaan Allah sudah berlaku atas hidup mereka.
Seruan Yohanes Dan Perintah Yesus Tentang Berita Kerajaan Allah
Salah satu topik yang menarik dalam kekristenan adalah kedatangan Kerajaan Sorga di dunia. Kebanyak orang percaya atau orang Kristen saat ini masih ragu apakah Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga itu sudah datang ke dalam dunia atau belum sama sekali. Jika kita melihat dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari maka Matius 3:2 "Bertobatlah dari dosa-dosamu," katanya, "karena Allah akan segera memerintah sebagai Raja!". Seruan ini mengacu kepada Yesus yang akan datang untuk memberitakan Kerajaan Allah sudah berlaku. Dilain kesempatan kita menemukan Yesus berkata bahwa ketika Ia mengusir roh jahat dengan menggunakan Roh Allah maka Kerajaan Sorga sudah datang. Maka dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Sorga telah datang ke dalam dunia. Pemerintahan ini berlaku ketika Allah hadir untuk menyatakan kuasanya maka disitu Kerajaan Sorga hadir dalam hidup kita


BAB IV
KESIMPULAN
      Dari seluruh hasil uraian diatas tentang “Kerajaan Sorga Berdasarkan Injil Matius, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
      Pertama, Allah menyatakan diri-Nya dan Kerajaan-Nya ditengah-tengah dunia ini dalam diri Yesus Kristus.
      Kedua. Kerajaan Allah akan menyelamatkan kita dan memberikan kita kuasa untuk menakhlukkan segala kuasa jahat maupun penyakit.
      Ketiga, Injil Kerajaan Allah harus diwartakan ditengah-tengah dunia ini dan dalam mewartakannya kita harus memiliki sikap kerendahan hati seperti seorang anak kecil yang tetap taat melakukan perintah bapanya.
      Keempat, untuk menantikan Kerajaan Allah maka kita harus siap, dan tetap tekun melakukan segala perintahnya agar kita bisa diterima di dalam Kerajaan Allah.



DAFTAR PUSTAKA

Alkitab :
Alkitab
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009),  1554

Kamus :
KBBI Ofline “Pengertian Kerajaan”                                     
Badudu, Kubi JS. & Sutan Muhammad Zain, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994.

Buku-buku :

de Heer, J. J. Tafsiran Alkitab Injil Matius ps. 1-22, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2001
Guthrie, Donald Teologi Perjanjian Baru 2, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2013.
Guthrie, Donald, Teologi Perjanjian Baru 3, Jakarta: BPK, 1993
Henry, Matthew. Tafsiran Matthew Henry Injil Matius 1-14, Surabaya : Momentum, 2014.
Mawene,  Martinus TH. Teologi Kemerdekaan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.
Stassen, Glen H. & David P. Gushee, Etika Kerajaan: Mengikut Yesus Dalam Konteks Masa Kini, Surabaya: Momentum, 2008.
Stefan, Leks. Tafsir injil Matius, Yogyakarta : Kanisius, 2003
Stedman, Ray C. Petualangan Menjelajahi Perjanjian Baru, Jakarta : Duta Harapan Dunia, 2012

Internet :




[1] KBBI Ofline “Pengertian Kerajaan”                                             
[2] Kubi JS. Badudu & Sutan Muhammad Zain, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994)
[3] Glen H. Stassen & David P. Gushee, Etika Kerajaan: Mengikut Yesus Dalam Konteks Masa Kini (Surabaya: Momentum, 2008)
[4] Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2, (Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2013)
[5] Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 3 (Jakarta: BPK, 1993)
[7] J. J. de Heer. Tafsiran Alkitab Injil Matius ps. 1-22 (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2001
[8] Leks Stefan, Tafsir injil Matius (Yogyakarta : Kanisius, 2003)
[9] Ray C. Stedman, Petualangan Menjelajahi Perjanjian Baru, (Jakarta : Duta Harapan Dunia, 2012)
[10] Glen H. Stassen & David P. Gushee, Etika Kerajaan, (Surabaya : Momentum, 2008)
[11] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009)
[12] Martinus TH. Mawene, Teologi Kemerdekaan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004)
[13] Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry Injil Matius 1-14, (Surabaya : Momentum, 2014)
[15] Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry Injil Matius 1-14, (Surabaya : Momentum, 2014) 
[16] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009)
[17]Ibid,
[18] Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry Injil Matius 1-14, (Surabaya : Momentum, 2014)
[20] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009)
[21] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009) 
[22] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009)