Yonas Boky
Selasa, 06 Februari 2018
Rabu, 27 Juli 2016
Anak Anjing
Tiba2 dapat kisah
ini dilaptop saya. tidak tw punya siapa jadi saya upload saja..
Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan
iklan yang menaik bagi anak-anak kecil, ....."Dijual Anak Anjing".
Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam
toko dan bertanya "Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?"
Pemilik toko itu menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar."
Anak
lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang,
"Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak anjing
yang anda jual itu?" Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil
anjing-anjingnya.
Tak lama dari kandang aning munculah anjingnya yang
bernama Lady yang diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di
sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari
tertinggal paling belakang. Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang
paling terbelakang dan tampak cacat itu.
Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?"
Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai
kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.
Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku
beli anak anjing yang cacat itu." Pemilik toko itu menjawab, "Jangan,
jangan beli anak anjing yang cacat itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku
akan berikan anak anjing itu padamu."
Anak
lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Aku tak
mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak anjing
itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan
bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35 Dollar.
Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga anak
anjing itu."
Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, kau jangan membeli
anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain
sebagaiman anak anjing lainnya."
Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik
ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang
cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun tidak bisa
berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main
sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu
membutuhkan seseorang yang mau mengerti penderitaannya."
Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata
menetes dari sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata, "Aku akan berdoa
setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau."
Rabu, 25 Mei 2016
Tinjauan Tentang "Kerajaan Allah" Berdasarkan Injil Matius dan Implikasinya Dalam Pelayanan
Makalah : Teologi Perjanjian Baru
Nama : Yonas Boky
BAB
I
PENDAHULUAN
Pengertian
dari Kerajaan menurut KBBI Offline adalah bentuk pemerintahan yang dikepalai
oleh raja.[1]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Kerajaan adalah Bentuk
pemerintahan yang dikepalai oleh seorang raja.[2]
Menurut
Gordon Fee yang dikutip oleh Glen dan David dalam buku Etika Kerajaan, Kerajaan Allah adalah “Suatu peristiwa masa depan
sekaligus suatu realitas masa kini.”[3]
Donald Guthrie berpendapat bahwa Kerajaan bukan
berarti suatu wilayah pemerintahan seorang raja saja, melainkan perbuatan atau
aktivitas pemerintahan.[4] Kerajaan Allah menunjuk kepada
adanya hubungan antara masa sekarang dan masa yang akan datang. Perwujudan ini akan lengkap bukan hanya dalam
Kerajaan yang akan datang, tetapi sudah diwakili pada masa sekarang di dalam
jemaat.[5]
Istilah "Kerajaan Sorga" (harfiah: Kerajaan
Langit, Yunani: η βασιλεια των ουρανων - hê basileia
tôn ouranôn) hanya ada di Injil Matius, tidak akan ditemukan di bagian
Alkitab lainnya. Bagi orang Yahudi kata "Allah" sangat sakral untuk
digunakan sembarangan atau terlalu sering. Matius menulis kepada orang Yahudi,
itulah yang menyebabkan ia lebih sering memakai istilah "Kerajaan Sorga"
(Kerajaan Langit), sedikit sekali menggunakan istilah "Kerajaan Allah".[6]
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Allah adalah situasi dimana Allah
memerintah secara langsung.
Pokok
Masalah
Pertama,
Apakah pengertian Kerajaan Sorga berdasarkan Injil Matius
Kedua, bagaimana
isu ini diterapkan dalam pelayanan.
Tujuan
Penulisan
Pertama,
untuk menjelaskan pengertian Kerajaan Sorga Berdasarkan Injil Matius.
Kedua,
untuk menjelaskan bagaimana penerapannya dalam pelayanan.
Manfaat
Penulisan
Pertama,
sebagai
dasar pemikiran bagi pembaca supaya memahami bahwa Kerajaan Allah sudah hadir
di dunia ini.
Kedua,
menjadi pedoman bagi penulis dalam penerapannya di dalam pelayanan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
EKSEGESE
KERAJAAN SORGA
Kerajaan Allah Sudah
Datang
1. Matius
3:2 "Bertobatlah,
sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Yohanes pembaptis melanjutkan seruan para nabi-nabi Perjanjian
Lama bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Namun Yohanes tidak menggunakan kata Kerajaan Allah
melainkan Kerajaan Sorga. Kata Sorga adalah kata penganti untuk Tuhan. Hal ini
dikarenakan perasaan hormat orang Yahudi terhadap Tuhan sehingga mereka
menggantinya dengan Sorga, jadi Kerajaan Sorga memiliki arti yang sama dengan Kerajaan
Tuhan.[7] Yohanes menggunakan kata Kerajaan Sorga,
karena hal ini sesuai dengan kebiasaan umat Yahudi yang menghindari penyebutan
nama Allah (dan menggantinya dengan kata lain, antara lain Sorga. Matius lebih suka menggunakan ungkapan Kerajaan Sorga dari pada Kerajaan
Allah (kekecualian Mat 12:28; 19:24; 21:34,43;) pada keempat ayat ini
muncul ungkapan Kerajaan Allah tetapi kedua ungkapan tersebut memiliki arti
yang sama.[8]
Yohanes menyerukan bahwa umat manusia harus bertobat
sebab Kerajaan sudah dekat. Hal yang sama dilakukan oleh Yesus, sebagaimana
kita lihat dalam pasal 4:17, pelayanan Yesus diawali dengan sebab Kerajaan Sorga
sudah dekat.[9]
Kerajaan itu telah datang dalam hadirat Allah melalui Yesus Kristus.[10]
Seruan untuk bertobat telah disampaikan kepada kita, kadang-kadang sebagai
orang percaya kita kurang yakin dengan seruan itu dan masih merasa aman tinggal
dalam keduniawian sehingga kita tidak bisa peka terhadap datangnya Kerajaan Sorga,
sebagai orang percaya kita perlu tindakan nyata untuk mengambil sikap untuk
bertobat dan mengaku setiap dosa-dosa kita, karena kita sudah tahu bahwa Kerajaan
Allah sudah berlaku dalam hidup kita. Kedatangan Yesus ke dunia untuk membangun
Kerajaan Allah di dunia agar manusia dapat diselamatkan dari hukuman maut dan
mendeklarasikan diri-Nya sebagai penguasa atas seluruh ciptaan dimuka bumi.
Kerajaan Allah sebagai
Pembebas
2. Matius 4:23 Yesuspun berkeliling di
seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan
Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
Di dalam kitab-kitab Injil, Kerajaan Allah berkaitan
erat dengan penyembuhan, pengadaan mujizat dan pengusiran setan-setan (4:23-24;
9:35; 10:7-8; 12:28; Luk 9:1-2; bd. Kis 8:6-7,12). Kerajaan meliputi berkat
bagi tubuh maupun jiwa.[11] Selain
itu, Martinus TH. Mawene mengungkapkan
bahwa Kerajaan Allah itu dibangun ketika setan, bapa segala kejahatan dan
penyebab dari segala perbudakan manusia oleh dosa, diusir dalam nama-Nya.[12]
Selain berkhotbah dirumah-rumah ibadat, Yesus mengkhotbahkan tentang Injil Kerajaan
Allah yang penuh dengan anugerah dan kemuliaan, merupakan Kerajaan satu-satunya
yang akan datang. Kerajaan yang akan datang dan mengatasi semua Kerajaan di
dunia ini. Injil merupakan undang-undang dasar Kerajaan tersebut yang
mengandung sumpah setia dari warganya. Jika warganya percaya dengan injil Kerajaan
Sorga maka mereka mendapat anugerah kesembuhan, kuasa dan lain sebagainya.[13]
Jadi dapat disimpulkan bahwa, Kerajaan Sorga memiliki kuasa untuk mengusir
segala bentuk kuasa yang bertentangan dengan kuasa Allah. Selain itu, Kerajaan Allah
sebenarnya telah berlaku ditengah-tengah umat manusia ketika Yesus mengusir roh
jahat. Kristus memperkenalkan kuasa-Nya sebagai Tuhan dengan membuat mujizat,
menyembuhkan penyakit. Hal ini membuktikan bahwa Kristus berasal dari Sorga
sehingga orang percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat umat manusia.
Kerajaan Allah dan Kehendaknya
3. Matius 6:10 datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga.
Doa orang Kristen haruslah berhubungan dengan Kerajaan
Allah di bumi sekarang ini dan dengan perwujudannya pada masa yang akan datang.
Kita harus berdoa untuk kedatangan Kristus yang kedua kalinya serta penegakan Kerajaan
Allah yang abadi di langit baru dan bumi baru (Why
21:1;
bd. 2Pet
3:10-12; Why
20:11; 22:20). Kita harus berdoa untuk kehadiran dan
manifestasi rohani dari Kerajaan Allah sekarang ini. Hal ini termasuk penyataan
kuasa Allah diantara umat-Nya agar menghancurkan pekerjaan Iblis, menyembuhkan
orang sakit, menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang, meningkatkan kebenaran dan
mencurahkan Roh Kudus atas umat-Nya.[14]
Permohonan ini jelas berkaitan dengan ajaran yang disampaikan Kristus, Yohanes
dan para Rasul yang diutus oleh Kristus. Kerajaan Bapa di Sorga, Kerajaan
Mesias sudah dekat berdoalah agar Kerajaan itu segera datang.[15]
Ketika kita berdoa untuk meminta Kerajaan Allah datang ke dalam dunia, dengan
sendirinya kita meminta Allah secara khusus untuk berkuasa atas dunia dan
melakukan segala yang dikehendaki oleh Allah. Jadi kita menyerahkan sepenuhnya
hidup kita secara khusus kepada Allah untuk berdaulat di dalam hidup kita agar
kita memperoleh keselamatan yang sejati.
Kerajaan
Allah Sumber Segala Berkat
4. Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan
Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Dalam ayat ini kita
dituntut untuk mencari Kerajaan Allah karena Kerajaan Allah adalah sumber
segala berkat bagi kita. Setiap manusia yang mengikuti Kristus harus
mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya atas segala hal. Kita harus
berusaha sungguh-sungguh agar kepemimpinan Allah berlaku atas kehidupan kita.[16]
Kita dituntut untuk mencari Tuhan hal ini mengajarkan kepada setiap umat
manusia bahwa Allah adalah sumber segala berkat, ketika manusia mengutamakan Allah
dalam hidupnya maka Allah tidak segan-segan untuk memberkati. Jika umat Allah
ingin Allah menggenapi janji-Nya kepada manusia, maka maka manusia harus
menyerahkan dirinya secara total kepada Allah yang berdaulat atas hidup
manusia.
Apapun yang kita lakukan di dunia ini harus berfokus
kepada pencarian Kerajaan Allah sebagai sumber keselamatan kita satu-satunya.
Segala kekuatiran yang terjadi dalam hidup, masalah yang sedang kita alami
jangan sampai membuat kita lupa bahwa Kristus yang empunya Kerajaan Sorga mampu
mengangkat kita keluar dari berbagai masalah hidup atau kekuatiran kita.
Melakukan
Kehendak Bapa
5.
Matius
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga.
Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa melaksanakan
kehendak Bapa-Nya yang di Sorga merupakan suatu syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga
(bd. Ay. 22-27; 19:16-26; 25:31-46). Kita akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga
jika kita mau melakukan kehendak Bapa. Sekalipun ini bukan berarti bahwa
keselamatan kita peroleh dari usaha kita sendiri tetapi semua hanya karena
kasih karunia Allah kepada kita. Beberapa alasan yang membenarkan bahwa
keselamatan hidup kita hanya berdasarkan anugerah. Pertama, pengampunan Allah diberikan kepada kita melalui iman dan pertobatan yang dimungkinkan oleh kasih
karunia dan kematian Kristus. Kedua,
ketaatan kepada kehendak Allah adalah syarat untuk memperoleh keselamatan. Ketiga, kita mampu melakukan kehendak Allah
dan menjalankan hidup benar oleh karena kasih karunia. Keempat, Allah senantiasa menyediakan kemapuan untuk mentaati Dia
sebagaimana hal itu dikhendaki oleh-Nya.[17]
Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini harus
berdasarkan kasih karunia yang Allah berikan kepada kita dan kita harus mampu
mempraktikkan atau membagikan kasih anugerah hidup kekal dari Allah kepada
orang disekitar kita. Ketika anugerah itu telah diberikan kepada kita dan kita
tidak mampu membagikannya kepada orang lain maka percuma kita berseru dalam
nama Tuhan. Jangan sampai kita sebagai orang percaya disangkal oleh Yesus
dihadapan Bapa karena Ia tidak mengenal kita, hanya karena kita terlalu
menikmati anugerah hidup kekal itu seorang diri. Jadi pada intinya tugas dan
tanggung jawab kita adalah mampu mempraktikkan kasih Kristus yang telah
diberikan kepada kita sehingga kita bisa memperoleh Kerajaan Sorga.
Rahasia
Dan Kunci Kerajaan Sorga
6. Mat 13:11 Jawab Yesus:
"Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi
kepada mereka tidak.
Murid-murid Kristus diberikan karunia yang besar
untuk mengenal rahasia Kerajaan Sorga. Pengetahuan diberikan kepada rasul sebab
mereka pengikut Kristus yang setia kepada-Nya. Semakin dekat manusia dengan Kristus
maka semakin cakap manusia bercakap-cakap dengan-Nya dan semakin manusia
mengenal rahasia-rahasia injil. Lewat pengetahuan akan Kerajaan Sorga membuat
orang cepat mengerti apa itu takut akan Tuhan dan apa itu beriman kepada Kristus.[18]
Jika kita telah mencari Kerajaan Allah dalam kehidupan kita maka Allah akan
memberikan kepada kita kunci Kerajaan Sorga (Ay. 19). Yang dimaksud kunci
disini adalah kita diberikan kuasa untuk saling menegur satu sama lain bila
telah berpaling dari jalan Tuhan (18:15-19), kita dapat berdoa dengan efektif
bagi terjadinya kehendak Allah di dunia (18:19-20), serta memberitakan keselamatan
dan pengampunan dosa bagi semua orang yang bertobat dan percaya kepada Kristus
(Yoh 20:23; Kis 2:37-40; Kis 15:7-9).[19] Kunci
Kerajaan Sorga ini akan Yesus berikan kepada kita jika kita mau setia melakukan
perkara-perkara yang Yesus berikan kepada kita atau melakukan segala yang
diperintahkan kepada kita. Sehingga lewat semua itu, kita dapat mengetahui apa
yang mau Allah perbuat lewat kita sehingga injil Kerajaan Sorga semakin
diwartakan ditengah-tengah dunia.
Yang
Terbesar Dalam Kerajaan Sorga
7. Mat 18:3 "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil
ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga."
Matius 18:13 menyatakan kepada kita bahwa kita,
bahwa kita harus menjadi seperti anak kecil yang polos, percaya sepenuhnya
kepada orang tuanya. Perdebatan antara murid ini mengenai siapa yang akan
menjadi terbesar di antara mereka mendapat teguran dari Yesus. Hal ini Yesus
lakukan agar mereka bisa sadar bahwa mereka tidak perlu memikirkan apa yang
akan terjadi ketika mereka berada di Sorga nanti. Tetapi, mereka harus berfokus
pada pelayanan injil Kerajaan Sorga di dunia dan membagikan kasih Kristus
kepada semua orang yang mereka temui dan Kristus sudah menyediakan bagian
mereka dalam Kerajaan Sorga. Kita sebagai anak-anak Allah harus sadar bahwa
kita tidak perlu kuatir tentang hidup kita karena Allah sudah menyediakan yang
terbaik bagi kita. Perubahan paradigma harus terjadi dalam hidup kita dimana
Yesus satu-satunya penebus bagi kita. Jika kita masih ragu akan hal ini maka
kita harus bertobat karena kita tidak mengandalkan Yesus sebagai Juruselamat kita.
Ayat ini juga menjelaskan kepada kita sebagai orang percaya untuk tetap
memiliki kerendahan hati seperti Yesus.
Selalu
Siap Menyambut Kedatangan Tuhan
8. Matius 25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan
Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong
mempelai laki-laki.
Kerajaan
Sorga yang dimaksud disini menunjukkan kehidupan orang Kristen saat ini. Jadi 5
gadis bijaksana menggambarkan orang Kristen yang setia kepada Kristus sedangkan
5 gadis yang bodoh adalah orang Kristen yang tidak setia. Ke 10 gadis ini
sedang menanti kedatangan seorang pria yaitu Yesus Kristus. Yang membedakan 5
gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh itu adalah tidak memperhitungkan
kedatangan Tuhan akan terjadi pada saat tidak terduga.[20] Perumpaan
ini mengajarkan kepada kita bahwa Kristus akan datang kepada kita, dan kita
dituntut untuk selalu siaga atau tetap siap untuk menyambut Dia. Karena kita
tidak pernah tahu kapan Kristus akan datang untuk menyambut kita sebagai
mempelainya. Jadi kita harus mampu mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangannya.
Jangan sampai kita seperti 5 gadis yang bodoh, karena akibat kelalaian kita
tidak bisa mengikuti pesta yang diadakan oleh Kristus bagi kita. Marilah kita
menjadi gadis yang bijaksana agar ketika Kristus datang menjemput kita, kita
tetap siap untuk menyambut-Nya.
Anugerah
Itu Bisa Saja Berpindah
9. Matius 21:43 Sebab itu, Aku berkata
kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan
kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Bangsa Israel
saat itu telah menolak Mesias dan Kerajaan-Nya. Oleh karena itu, Kerajaan Allah
dan kuasa-Nya diberikan kepada orang lain, kepada mereka yang menerima Injil,
baik orang Yahudi maupun bukan (bd. I Ptr 2:9). Prinsip ini masih berlaku
hingga saat ini dimana Kerajaan Allah dan kuasa-Nya akan diambil dari
orang-orang yang tidak setia kepada Kristus serta menolak cara-cara-Nya yang
benar, sebaliknya Kerajaan itu akan diberikan kepada mereka yang bersedia
memisahkan diri dari dunia serta mencari dahulu Kerajaan Allah dan
kebenaran-Nya.[21]
Sebagai orang percaya saat ini ketika kita tidak dapat bertumbuh dalam Kristus
dan tidak melakukan perintah yang telah Kristus berikan kepada kita maka dengan
sendirinya Kerajaan Allah itu akan diambil dari pada kita dan diberikan kepada
orang lain yang lebih taat kepada Kristus.
Injil Kerajaan Dan Kesudahannya
10. Matius
24 : 14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Yang dimaksud dengan Injil Kerajaan ini adalah injil
rasuli yang diberitakan dalam kuasa dan kebenaran Roh Kudus dan disertai
tanda-tanda utama injil itu. Hanya Allah yang mengetahui apabila tugas ini
telah dilaksanakan sesuai dengan maksud-Nya.[22]
Tugas kita sebagai orang Kristen adalah terus-menerus melakukan amanat agung
yang diberikan kepada kita (Matius 28:18-20), tidak mengenal waktu setiap saat
kita harus menyampaikan Injil Kerajaan Allah kepada semua bangsa bahkan sampai
ke ujung bumi. Dan biarkan Allah yang menentukan sendiri kapan kita harus
berhenti dan penggenapan akan janji-Nya dilaksanakan untuk datang menjemput
kita semua sebagai orang saleh. Pasal 24:14 ini juga memberikan gambaran
penghakiman bangsa-bangsa yang tidak menerima injil Kristus setelah Ia datang
yang kedua kalinya. Hal ini juga menjadi peringatan kepada orang percaya yang
hidup sebelum masa kesengsaraan untuk siap sedia secara rohani karena kedatangan
Kristus untuk jemaat-Nya akan terjadi pada saat yang tak diduga-duga.
BAB
III
PENERAPAN
DALAM JEMAAT MASA KINI
Dalam bab ini, penulis menjelaskan bagaimana
menerapkan dalam jemaat masa kini atau pelayanan tentang “Tinjauan Kerajaan Allah
Berdasakan Injil Matius.” Penerapan ini tulis karena banyak orang percaya belum
memahami sepenuhnya bahwa Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah telah berlaku
dimasa kini. Banyak jemaat masih mengharapkan bahwa Kerajaan Allah akan datang
dimasa depan, meskipun sudah menjadi orang Kristen mereka masih ragu bahwa Kerajaan
Allah sudah berlaku atas hidup mereka.
Seruan
Yohanes Dan Perintah Yesus Tentang Berita Kerajaan Allah
Salah satu topik yang menarik dalam kekristenan
adalah kedatangan Kerajaan Sorga di dunia. Kebanyak orang percaya atau orang
Kristen saat ini masih ragu apakah Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga itu sudah
datang ke dalam dunia atau belum sama sekali. Jika kita melihat dalam
terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari maka Matius 3:2 "Bertobatlah dari
dosa-dosamu," katanya, "karena Allah akan segera memerintah sebagai
Raja!". Seruan ini mengacu kepada Yesus yang akan datang untuk
memberitakan Kerajaan Allah sudah berlaku. Dilain kesempatan kita menemukan
Yesus berkata bahwa ketika Ia mengusir roh jahat dengan menggunakan Roh Allah
maka Kerajaan Sorga sudah datang. Maka dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Sorga
telah datang ke dalam dunia. Pemerintahan ini berlaku ketika Allah hadir untuk
menyatakan kuasanya maka disitu Kerajaan Sorga hadir dalam hidup kita
BAB
IV
KESIMPULAN
Dari seluruh hasil uraian diatas tentang “Kerajaan
Sorga Berdasarkan Injil Matius, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
Pertama,
Allah menyatakan diri-Nya dan Kerajaan-Nya ditengah-tengah dunia ini dalam diri
Yesus Kristus.
Kedua.
Kerajaan Allah akan menyelamatkan kita dan memberikan kita kuasa untuk
menakhlukkan segala kuasa jahat maupun penyakit.
Ketiga,
Injil
Kerajaan Allah harus diwartakan ditengah-tengah dunia ini dan dalam
mewartakannya kita harus memiliki sikap kerendahan hati seperti seorang anak
kecil yang tetap taat melakukan perintah bapanya.
Keempat,
untuk menantikan Kerajaan Allah maka kita harus siap, dan tetap tekun
melakukan segala perintahnya agar kita bisa diterima di dalam Kerajaan Allah.
DAFTAR
PUSTAKA
Alkitab
:
Alkitab
Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009),
1554
Kamus
:
KBBI Ofline “Pengertian Kerajaan”
Badudu, Kubi JS. & Sutan Muhammad
Zain, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta
: Pustaka Sinar Harapan, 1994.
Buku-buku
:
de Heer,
J. J. Tafsiran Alkitab Injil Matius ps.
1-22, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2001
Guthrie, Donald Teologi Perjanjian Baru 2, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2013.
Guthrie, Donald, Teologi Perjanjian Baru 3,
Jakarta: BPK, 1993
Henry, Matthew. Tafsiran Matthew Henry Injil Matius 1-14, Surabaya : Momentum, 2014.
Mawene, Martinus TH. Teologi Kemerdekaan,
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.
Stassen, Glen H. & David P. Gushee, Etika Kerajaan: Mengikut Yesus Dalam Konteks
Masa Kini, Surabaya: Momentum, 2008.
Stefan, Leks. Tafsir injil Matius, Yogyakarta : Kanisius, 2003
Stedman, Ray C. Petualangan Menjelajahi Perjanjian Baru, Jakarta : Duta Harapan
Dunia, 2012
Internet
:
[1] KBBI Ofline “Pengertian Kerajaan”
[2]
Kubi JS. Badudu & Sutan Muhammad Zain, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994)
[3]
Glen H.
Stassen & David P. Gushee, Etika Kerajaan:
Mengikut Yesus Dalam Konteks Masa Kini (Surabaya: Momentum, 2008)
[4] Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2, (Jakarta, BPK
Gunung Mulia, 2013)
[5] Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 3 (Jakarta: BPK, 1993)
[6]
Tersedia di : http://www.sarapanpagi.org/Kerajaan-Allah-dan-Kerajaan-Sorga-vt31.html
diakses 25 April 2015
[7] J. J. de Heer. Tafsiran Alkitab Injil Matius
ps. 1-22 (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2001
[8] Leks Stefan, Tafsir injil Matius (Yogyakarta : Kanisius,
2003)
[9]
Ray C. Stedman, Petualangan Menjelajahi Perjanjian Baru,
(Jakarta : Duta Harapan Dunia, 2012)
[10]
Glen H. Stassen & David P. Gushee, Etika
Kerajaan, (Surabaya : Momentum, 2008)
[13]
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry
Injil Matius 1-14, (Surabaya : Momentum, 2014)
[14] http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=40&chapter=6&verse=10
(diakses 25 April 2016)
[15]
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry
Injil Matius 1-14, (Surabaya : Momentum, 2014)
[17]Ibid,
[18]
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry
Injil Matius 1-14, (Surabaya : Momentum, 2014)
[19]
Tersedia di http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=40&chapter=16&verse=19
diakses 27 5 Mei 2015.
Langganan:
Postingan (Atom)