MAKALAH HERMENEUTIK PERJANJIAN LAMA
KAJIAN KEJADIAN 32 : 22 - 32
Di
susun oleh :
Yonas
Boky
Konsentrasi
: PAK
S
E K O L A H T I N G G I
T H E O L O G I A J A F F
R A Y
M
A K A S S A R
2
0 1 4
D
A F T A R I S I
Daftar
Isi ................................................................................................................... i
Pendahuluan
............................................................................................................. 1
Kajian
Teologis Biblis Tentang Riwayat Yakub ....................................................... 2
Yakub menyeberangkan keluarga dan harta miliknya .................................... 2
Yakub bergulat dengan seorang laki-laki ....................................................... 2
Sendi Pangkal Paha Yakub Di Pukul Hingga Terpelecok............................... 3
Yakub Meminta Berkat .................................................................................. 3
Nama Yakub Diubah Menjadi Israel .............................................................. 4
Yakub Memperoleh Berkat ............................................................................ 4
Yakub Menamai Tempat Itu Pniel ................................................................. 5
Tampaklah Kepadanya Matahari Terbit.......................................................... 5
Kajian Teologis
Praktis ............................................................................................. 5
Mengasingkan
Diri Untuk Dapat Berdoa ...................................................... 5
Bergumul
Dengan Kesungguhan Hati ........................................................... 6
Biarkan
Allah Berkarya Dalam Diri Anda ..................................................... 6
Kesimpulan ............................................................................................................... 7
Daftar Pustaka .......................................................................................................... ii
Pendahuluan
Melihat kehidupan Yakub dalam
pergumulannya melawan Allah maka penting untuk dilihat sebagai pembelajaran
bagi kita untuk terus berjalan bersama-sama
dengan Allah. Hal unik yang terjadi dalam kasus pergulatan Yakub melawan
Allah adalah :
-
Allah membiarkan Yakub menang.
-
Allah datang kepada Yakub pada waktu
malam sehingga Yakub tidak bisa melihat wajah Allah secara langsung sehingga Yakub
tidak mengalami kematian.
-
Yakub adalah seorang penipu. Ia menipu
kakaknya Esau untuk mendapatkan hak kesulungannya
-
Pangkal paha Yakub dipukul hingga
terpelecok
-
Nama Yakub diubah menjadi Israel yang
artinya bergumul dengan Allah
-
Yakub dipilih oleh Allah untuk
meneruskan janji Allah kepada Abraham dan Ishak untuk menjadi bangsa yang
besar.
Ini
adalah fakta unik yang terjadi ketika Yakub bergumul dengan Allah. untuk itu,
dalam tulisan ini dikaji secara biblika tentang “Kedaulatan Allah Atas Hidup
Manusia” berdasarkan pergumulan Yakub melawan Allah yang terdapat dalam
Kejadian 32:22-32. Pembahasan eksposisi ini tidak hanya membahas kasus-kasus
yang terjadi dalam teks ini namun lebih mencoba untuk mengkaji kebenaran yang
terkandung dalam teks tersebut secara teologis-biblis dan diakhiri dengan kajian
teologis-praktis sebagai masukan kepada kita semua agar terus berjalan
bersama-sama dengan Allah yang berdaulat atas hidup kita.
Kajian Teologis Biblis Tentang
Riwayat Yakub (22-23)
Dengan
memahami teks dan konteks Kejadian 32:22-32 maka dirumuskan kajian
teologis-biblis tentang Tuhan dengan berfokus pada pembahasan Tuhan adalah Allah
yang berdaulat dalam kehidupan kita.
Yakub menyeberangkan keluarga dan
harta miliknya ( ay. 22-24a)
Yakub
bangun pada tengah malam dan membawa istri, budak, anak serta segala harta
bendanya kepenyeberangan sungai Yabok.[1]
Hal ini dilakukan agar Yakub bisa berdoa kepada Allah seorang diri.[2]
Hal ini pula yang banyak kita temukan dalam Alkitab, para tokoh-tokoh besar
mulai dari Abraham hingga Yesus selalu mengasingkan diri untuk bertemu atau
berbicara kepada Allah. Yakub yang mengalami ketakutan yang luar biasa ketika
akan bertemu dengan Esau kakaknya karena dia takut akan dibunuh oleh Esau
(27:41b). Yakub sadar jikalau tidak ada seorangpun yang dapat menolongnya dalam
menghadapi Esau, maka cara satu-satunya ialah datang dan berserah kepada Allah sepenuhnya.[3]
Hal ini dilakukan oleh Yakub agar ia memperoleh kasih karunia dari Allah
sehingga Allah bisa mengubah hati Esau kakaknya menjadi tidak dendam keapdanya
dan mengampuni dirinya.
Yakub bergulat dengan seorang
laki-laki (24b)
Banyak
penafsir yang menjelaskan jikalau laki-laki yan bergulat dengan Yakub hingga
fajar adalah seorang malaikat, keterangan ini diberikan sesuai dengan bunyi
kitab Hosea 12:5. Dimana Yakub bergumul dengan Malaikat dan Yakub menang.
Sehingga orang yang bergulat dengan Yakub kemunhkinannya adalah “Malaikat
Tuhan” (Lih. 16:7 dst; 21:17; 22:11; 31:11; Hos 12:5) yang seringkali
dibandingkan dengan Allah sendiri (bd. ay 28,30; Hak 6:12-14, 22; Lih Kel 3:2).[4] Yakub
bergulat dengan seorang laki-laki tersebut dan Yakub tidak mau mengalah sama
sekali, bahkan laki-laki tersebut tidak bisa mengalahkan Yakub. Hal ini terjadi
hingga fajar hendak menyingsing dan laki-laki tersebut memohon kepada Yakub
untuk melepaskannya pergi. Dalam pergulatannya melawan Allah ini, Yakub
diizinkan oleh Allah untuk meraih kemenangan dan Allah akan menepati janjinya
untuk menyertai atau memberkati Yakub (28:15).
Sendi Pangkal Paha Yakub Di Pukul
Hingga Terpelecok (25)
Ketika orang itu melihat, bahwa ia
tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi
pangkal paha itu terpelecok…. Tuhan memukul sendi
pangkal paha Yakub sebagai peringatan supaya Yakub tidak hidup dalam
mengandalakan kekuatannya sendiri, tetapi harus bersandar kepada Allah dan
hidup dalam keterbergantungan kepada Allah (ay. 24-32).[5]
Dalam Kejadian 32:10 “…… Sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu
menyeberangi sungai Yordan,.. dst, Yakub mengenang kembali ketika ia lari dari Esau
dan menyeberangi sungai Yordan.[6]
Pada waktu itu Yakub masih sangat muda sehingga bisa mengandalkan dirinya
sendiri. Yakub berkata dahulu aku susah namun dengan kekuatan dan kegigihan aku
bekerja, sekarang aku sangat diberkati, aku bukan seorang pelarian yang tidak
memiliki apa-apa. Yakub menggunakan tongkat saat pangkal pahanya terpelecok,
tongkat Yakub bukan lagi lambang kekuatan tetapi sebagai penopang. Setiap dia
melihat tongkat dan kakinya ia mengingat Allah.[7] Allah
memberikan tanda kepadanya melalui paha yang terpelecok agar Yakub terus
mengandalkan Allah dalam hidupnya. Tindakan Allah memukul pangkal paha sehingga
pincang adalah supaya itu menjadi peringatan bagi Yakub bahwa ia telah berhasil
melalui pergumulan yang sesungguhnya, dan Allah mengizinkan dia menang. Yakub
mengerti bahwa Allah telah memprosesnya menjadi pribadi yang diubahkan dari
kesalahan masa lalunya dan membawa masuk ke dalam berkat yang baru.[8]
Yakub Meminta Berkat (26)
Dalam pergulatannya sampai fajar
menyingsing Malaikat itu hendak pergi dan berkata memohon kepada Yakub
biarkanlah aku pergi. Hal ini dimaksud agar Yakub bisa melaksanakan tugas
pekerjaannya serta melanjutkan perjalanannya untuk bertemu dengan Esau, namun Yakub
tetap pada pendiriannya dan berserikeras untuk meminta berkat. Disini
dilukiskan bagaimana Yakub bertahan dalam kesungguhan permintaan doanya untuk
memperoleh berkat dari Allah yang hidup dan mengampuni setiap kesalahan atau
dosa yang sudah diperbuat oleh Yakub dimasa lalu.[9] Yakub
bertekad untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan tidak mau
kehilangan keuntungan dari kemenangannya. Dalam memohon berkat ini ia sadar
akan kedudukannya yang rendah meskipun tampaknya ia meraih kemenangan dalam
melawan Allah.[10]
Yakub sadar bahwa orang yang sedang bergulat dengan dia adalah Allah sehingga
ia meminta Anugerah dari Allah atas apa yang sudah dijanjikan oleh Allah kepadanya
ketika berada di Betel.
Nama Yakub Diubah Menjadi Israel (27-28)
Nama
Yakub yang artinya adalah penipu ulung diubah menjadi Israel yang artinya “dia
bergumul dengan Allah”.[11]
Nama Yakub diberikan oleh kedua orang tuanya karena ketika ia lahir Yakub
memegang tumit Esau (25:26). Ketika Yakub meminta berkat dari Allah, Allah
bertanya kepadanya tentang nama Yakub. Yakub memberitahu namanya dengan jujur
dan Allah tahu bahwa Yakub berkata jujur dan memberikan nama baru yaitu Israel
agar tidak ada lagi yang memanggil dia sebagai seorang penipu.[12]
Nama Yakub diubah karena nama tersebut tidak menujukkan sesuatu yang baik
bahkan tidak mendatangkan berkat sama sekali.[13] Allah
tahu bahwa nama tersebut tidak mendatangkan berkat bagi Yakub sehingga Allah
mengubahnya menjadi Israel yang berarti menang atas Allah yang menampakkan diri
sebagai manusia (Allah dan manusia).[14] Allah
melihat bahwa Yakub sungguh-sungguh bergumul dengan-Nya, Dia mengizinkan Yakub
menang.[15]
Yakub Memperoleh Berkat (29)
Pergumulan
Yakub dengan Allah sepanjang malam berakibat berkat Allah dalam hidupnya. Sejak
saat itu Yakub tahu bahwa hidupnya sepenuhnya bergantung kepada Allah.
Kemenangan yang diraih oleh Yakub bisa juga kita peroleh dengan cara yang sama
yang dilakukan oleh Yakub yaitu bergumul dalam doa kepada Allah.[16] Berkat
besar yang diberikan Allah kepada Yakub bukan berhubungan dengan jawaban atas
permintaan Yakub agar dilepaskan dari rencana-rencana jahat Esau yang
dipikirkan oleh Yakub, melainkan lebih kepada penggenapan janji Allah untuk
membuat Yakub menjadi bangsa yang besar.[17] Yakub
meminta diberitahu nama orang itu, ini menunjukkan bahwa Allah tidak selalu mau
menjawab pertanyaan kita untuk memuaskan rasa ingin tahu kita.[18]
Yakub Menamai Tempat Itu Pniel (30)
Menurut
Selvester M. Tacoy, M.Div : Pniel
artinya dalam bahasa ibrani adalah “melihat
Allah”. Lokasi ini berada ditepi sungai Yordan ketika Yakub bertemu dengan Allah.[19]
Disinilah Yakub menyadari ketika ia sudah diberkati oleh Allah bahwa ia
berhadapan muka dengan Allah dan ia selamat. Sebab dalam tradisi orang Israel
setiap orang yang bertemu dengan Allah secara langsung maka mereka akan mati
(Keluaran 33:20). Ditempat ini pula Yakub menyadari Allah begitu mengasihinya
sehingga ia dibiarkan hidup.
Tampaklah Kepadanya Matahari Terbit
(31-32)
Ketika
Yakub menjadi sadar kemudian ia berjalan melewati Pniel dan tampaklah kepadanya
matahari terbit, ketika ia melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal
pahanya. Matahari terbit memberikan gambaran bagi Yakub
bahwa selalu ada harapan yang baru yang diberikan oleh Allah kepadanya. Matahari
yang terbit menandakan kepada Yakub bahwa kasih setia Allah kepadanya akan
selalu baru setiap saat. Allah tidak akan pernah berhenti untuk terus menyertai
Yakub dalam kehidupannya. Hingga saat ini orang Israel tidak memakan daging
yang menutupi sendi pangkal paha karena Allah telah memberikan tanda kepada Yakub
agar ia mau berjalan berjalan bersama Allah
Kajian Teologis Praktis
Berdasarkan pemahaman terhadap
kajian teologis-biblis tentang Tuhan yang berdaulat. Maka dibangun implikasi
teologis-praktis yang difokuskan kepada keberadaan orang percaya[20]
dalam memahami kedaulatan Allah atas
hidup orang percaya.
Mengasingkan Diri Untuk Dapat
Berdoa
Hal yang dilakukan oleh Yakub ketika
mengalami ketakutan yang sangat luar biasa adalah ia memilih untuk menyendiri
dan datang di kaki Allah untuk memohon penyertaan yang seperti Tuhan telah janjikan
kepadanya. Ia menyeberangkan seluruh yang dimilikinya termasuk keluarganya agar dia
bisa berfokus untuk bermeditasi kepada Allah yang berdaulat atas hidup manusia
yang percaya kepada-Nya. Kita juga perlu untuk mengasingkan diri atau perlu
untuk memberikan waktu khusus untuk berbicara kepada Allah melalui doa. Hal ini
harus kita lakukan setiap hari agar kita bisa mengetahui apa yang ingin Allah
sampaikan kepada kita setiap hari. Lewat doa juga kita bisa membangun hubungan
yang lebih intim dengan Allah.
Bergumul Dengan Kesungguhan Hati
Jika kita melihat diayat 24-29
bagaimana Yakub bergumul dengan Allah, ia sadar bahwa ia harus memenangkan hati
Allah untuk memperoleh berkat yang Allah pernah janjikan kepadanya. Janji yang
diinginkan oleh Yakub bukan sekedar ia selamat dari kakaknya Esau namun ia
memohon agar Allah tetap pada janjinya untuk menjadikan keturunannya sebagai
bangsa yang besar atau sebagai umat pilihan Allah. Allah terus-menerus
menyediakan cara untuk memberikan anugerah-Nya kepada orang yang bersandar
kepada-Nya.[21]
Ketika masalah terasa berat dalam diri kita mulai terasa lemah, bertekunlah dengan
kesungguhan hati kita dalam doa, sebab Allah menanti dengan berkat-Nya untuk
kita.
Biarkan Allah Berkarya Dalam Diri
Anda
Allah selalu mempunyai rencana yang
indah bagi umat manusia. Namun, jika manusia tidak membuat minimal pengakuan
yang penting untuk membiarkan Allah berkarya dalam hidupnya, maka Allah
bertindak adil jika Ia bertindak untuk menolak dan tidak memberikan anugerah
kepada Allah.[22]
Dalam kitab Yesaya 55:8 Berbunyi : Sebab
Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu buanlah jalan-ku, demikianlah
firman TUHAN. Ini membuktikan bahwa Allah telah menyediakan rencana yang
indah bagi kehidupan kita dan tinggal bagaimana kita menyerahkan diri kita dan
membiarkan Allah yang berkarya atas diri kita. Jika hal ini kita lakukan dalam
kehidupan kita bukan tidak mungkin Allah akan menyukseskan segala sesuatu yang
kita lakukan. Kita harus siap untuk menomorduakan keinginan kita sendiri dengan
cara menyerahkan segala perkara dan kekuatiran kita kepada Allah supaya Allah
menolong kita dengan cara yang diinginkan oleh Allah. Dan ketika ada tantangan
yang kita hadapi maka kita akan menghadapinya bersama-sama dengan Allah.
Kesimpulan
Yakub adalah orang yang dipilih oleh
Allah untuk meneruskan janji-Nya kepada Abraham dan Ishak untuk menjadi bangsa
yang besar. Namun dalam perjalanan hidupnya ia mengalami keraguan akan hal
tersebut karena ia telah menipu kakaknya untuk memperoleh hak kesulungan. Yakub
yang mangalami ketakutan yang luar biasa datang kepada Allah untuk memohon pengampunan
dan penyertaan serta memohon kepada Allah agar Allah tetap menepati janji-Nya
untuk menolong Yakub dalam menghadapi setiap cobaan yang sedang dihadapinya.
Allah datang kepada Yakub ketika Yakub
berada ditempat penyeberangan sungai Yabok, saat itu Yakub mengalami pergumulan
yang sangat luar biasa dimana ia takut akan dibunuh oleh Esau kakaknya. Yakub
mengasingkan diri untuk bisa meminta bantuan dari Allah. Dia rela bergumul
dengan Allah dalam doanya untuk mendapat berkat dari Allah. Allah melihat kesungguhan
hati Yakub yang memberikan sepenuh hidupnya kepada Allah sehingga Allah
mengizinkannya menjadi pemenang dalam pergulatannya. Allah mengubah nama Yakub
menjadi Israel. Yakub disertai oleh Allah sepanjang hidupnya ketika ia berjalan
bersama-sama dengan Allah dan menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab
Alkitab
Alkitab Hidup
Berkelimpahan. Malang : Gandum Mas, 2009.
Buku
Henry, Matthew. Tafsiran Matthew Henry Kitab Kejadian.
Surabaya : Momentum, 2014.
Jaffray,
R. A. Tafsir Kitab Kedjadian. Makassar,
Kantoor Kalam Hidoep
Jaffray, R. A. Tafsiran Kitab Kedjadian. Makassar :
Kantor Kalam Hidup, 1966.
Ryrie, Charles C. Teologi Dasar I. Yogyakarta : Yayasan Andi,
1992.
Sun Park, Yun. Tafsiran
Kitab Kejadian. Jawa Timur : YPPII, 2002.
Tacoy, Selvester M. Kamus Pintar Alkitab. Bandung : Kalam
Hidup, 2012.
Internet
Asali, Budi. Eksposisi Kitab Kejadian ; Diakses pada
tanggal 17 Desember 2014; tersedia di http://www.golgothaministry.org/Kejadian/Kejadian_32_1_30_20.html
Saputra, Handy Tirta. Allah Bergumul Dengan Yakub; Diakses
pada tanggal 18 Desember 2014; tersedia di http://www.penulishidupku.com/?p=1466
[1] Budi Asali, Eksposisi Kitab
Kejadian ; Diakses pada tanggal 17 Desember 2014; tersedia di http://www.golgothaministry.org/Kejadian/Kejadian_32_1_30_20.html
[2] Yun Sun Park, Tafsiran Kitab Kejadian (Jawa Timur :
YPPII, 2002), 228
[3] R. A. Jaffray, Tafsir Kitab Kedjadian, (Makassar, Kantoor Kalam Hidoep), 153
[4] Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009), 62
[5] Ibid 62
[6] “Tongkat” bagi orang Israel
adalah lambang kekuatan dan bisa dipakai untuk membela diri
[7] Handy Tirta Saputra.
Allah Bergumul Dengan Yakub; Diakses pada tanggal 18 Desember 2014; tersedia di
http://www.penulishidupku.com/?p=1466
[8] Selvester M. Tacoy, Kamus Pintar Alkitab, (Bandung : Kalam
Hidup, 2012), 390
[9] R. A. Jaffray, Tafsiran Kitab Kedjadian (Bandung :
Kantor Kalam Hidup, 1966), 306
[10] Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry Kitab Kejadian (Surabaya : Momentum, 2014), 660
[11] Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009), 62
[12] Handy Tirta Saputra. Allah Bergumul Dengan
Yakub; Diakses pada tanggal 18 Desember 2014; tersedia di http://www.penulishidupku.com/?p=1466
[13] R. A. Jaffray, Tafsiran Kitab Kedjadian (Bandung :
Kantor Kalam Hidup, 1966), 307
[14] Yun Sun Park, Tafsiran Kitab Kejadian (Jawa Timur :
YPPII, 2002), 229
[15]Selvester M. Tacoy, Kamus Pintar Alkitab, (Bandung : Kalam
Hidup, 2012), 390
[16] Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009), 62
[17] Selvester M. Tacoy, Kamus Pintar Alkitab, (Bandung : Kalam
Hidup, 2012), 391
[18] Budi Asali, Eksposisi Kitab
Kejadian ; Diakses pada tanggal 17 Desember 2014; tersedia di http://www.golgothaministry.org/Kejadian/Kejadian_32_1_30_20.html
[19] Selvester M. Tacoy, Kamus Pintar Alkitab, (Bandung : Kalam
Hidup, 2012), 286
[20] Istilah “orang percaya” dalam
tulisan ini dimaksudkan kepada semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamatnya.
[21] Charles C. Ryrie, Teologi Dasar I. (Yogyakarta : Yayasan
Andi, 1992), 44
[22] Ibid, 45