Senin, 12 Januari 2015

Ekspossi KEJADIAN 32 : 22 - 32 Allah Yang Berdaulat



MAKALAH HERMENEUTIK PERJANJIAN LAMA
KAJIAN KEJADIAN 32 : 22 - 32
 

















Di susun oleh :
Yonas Boky
Konsentrasi : PAK

S E K O L A H   T I N G G I   T H E O L O G I A    J A F F R A Y
M A K A S S A R
2 0 1 4
D A F T A R   I S I

Daftar Isi ...................................................................................................................             i
Pendahuluan .............................................................................................................             1
Kajian Teologis Biblis Tentang Riwayat Yakub .......................................................             2
Yakub menyeberangkan keluarga dan harta miliknya ....................................             2
Yakub bergulat dengan seorang laki-laki .......................................................             2
Sendi Pangkal Paha Yakub Di Pukul Hingga Terpelecok...............................             3
Yakub Meminta Berkat ..................................................................................             3
Nama Yakub Diubah Menjadi Israel ..............................................................             4
Yakub Memperoleh Berkat ............................................................................             4
Yakub Menamai Tempat Itu Pniel .................................................................             5
Tampaklah Kepadanya Matahari Terbit..........................................................             5
Kajian Teologis Praktis .............................................................................................             5
Mengasingkan Diri Untuk Dapat Berdoa ......................................................             5
Bergumul Dengan Kesungguhan Hati ...........................................................             6
Biarkan Allah Berkarya Dalam Diri Anda .....................................................             6
Kesimpulan ...............................................................................................................             7
Daftar Pustaka ..........................................................................................................             ii



Pendahuluan
            Melihat kehidupan Yakub dalam pergumulannya melawan Allah maka penting untuk dilihat sebagai pembelajaran bagi kita untuk terus berjalan bersama-sama  dengan Allah. Hal unik yang terjadi dalam kasus pergulatan Yakub melawan Allah adalah :
-          Allah membiarkan Yakub menang.
-          Allah datang kepada Yakub pada waktu malam sehingga Yakub tidak bisa melihat wajah Allah secara langsung sehingga Yakub tidak mengalami kematian.
-          Yakub adalah seorang penipu. Ia menipu kakaknya Esau untuk mendapatkan hak kesulungannya
-          Pangkal paha Yakub dipukul hingga terpelecok
-          Nama Yakub diubah menjadi Israel yang artinya bergumul dengan Allah
-          Yakub dipilih oleh Allah untuk meneruskan janji Allah kepada Abraham dan Ishak untuk menjadi bangsa yang besar.
Ini adalah fakta unik yang terjadi ketika Yakub bergumul dengan Allah. untuk itu, dalam tulisan ini dikaji secara biblika tentang “Kedaulatan Allah Atas Hidup Manusia” berdasarkan pergumulan Yakub melawan Allah yang terdapat dalam Kejadian 32:22-32. Pembahasan eksposisi ini tidak hanya membahas kasus-kasus yang terjadi dalam teks ini namun lebih mencoba untuk mengkaji kebenaran yang terkandung dalam teks tersebut secara teologis-biblis dan diakhiri dengan kajian teologis-praktis sebagai masukan kepada kita semua agar terus berjalan bersama-sama dengan Allah yang berdaulat atas hidup kita.
 
Kajian Teologis Biblis Tentang Riwayat Yakub (22-23)
Dengan memahami teks dan konteks Kejadian 32:22-32 maka dirumuskan kajian teologis-biblis tentang Tuhan dengan berfokus pada pembahasan Tuhan adalah Allah yang berdaulat dalam kehidupan kita.
Yakub menyeberangkan keluarga dan harta miliknya ( ay. 22-24a)
Yakub bangun pada tengah malam dan membawa istri, budak, anak serta segala harta bendanya kepenyeberangan sungai Yabok.[1] Hal ini dilakukan agar Yakub bisa berdoa kepada Allah seorang diri.[2] Hal ini pula yang banyak kita temukan dalam Alkitab, para tokoh-tokoh besar mulai dari Abraham hingga Yesus selalu mengasingkan diri untuk bertemu atau berbicara kepada Allah. Yakub yang mengalami ketakutan yang luar biasa ketika akan bertemu dengan Esau kakaknya karena dia takut akan dibunuh oleh Esau (27:41b). Yakub sadar jikalau tidak ada seorangpun yang dapat menolongnya dalam menghadapi Esau, maka cara satu-satunya ialah datang dan berserah kepada Allah sepenuhnya.[3] Hal ini dilakukan oleh Yakub agar ia memperoleh kasih karunia dari Allah sehingga Allah bisa mengubah hati Esau kakaknya menjadi tidak dendam keapdanya dan mengampuni dirinya.
Yakub bergulat dengan seorang laki-laki (24b)
Banyak penafsir yang menjelaskan jikalau laki-laki yan bergulat dengan Yakub hingga fajar adalah seorang malaikat, keterangan ini diberikan sesuai dengan bunyi kitab Hosea 12:5. Dimana Yakub bergumul dengan Malaikat dan Yakub menang. Sehingga orang yang bergulat dengan Yakub kemunhkinannya adalah “Malaikat Tuhan” (Lih. 16:7 dst; 21:17; 22:11; 31:11; Hos 12:5) yang seringkali dibandingkan dengan Allah sendiri (bd. ay 28,30; Hak 6:12-14, 22; Lih Kel 3:2).[4] Yakub bergulat dengan seorang laki-laki tersebut dan Yakub tidak mau mengalah sama sekali, bahkan laki-laki tersebut tidak bisa mengalahkan Yakub. Hal ini terjadi hingga fajar hendak menyingsing dan laki-laki tersebut memohon kepada Yakub untuk melepaskannya pergi. Dalam pergulatannya melawan Allah ini, Yakub diizinkan oleh Allah untuk meraih kemenangan dan Allah akan menepati janjinya untuk menyertai atau memberkati Yakub (28:15).
Sendi Pangkal Paha Yakub Di Pukul Hingga Terpelecok (25)
Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok…. Tuhan memukul sendi pangkal paha Yakub sebagai peringatan supaya Yakub tidak hidup dalam mengandalakan kekuatannya sendiri, tetapi harus bersandar kepada Allah dan hidup dalam keterbergantungan kepada Allah (ay. 24-32).[5] Dalam Kejadian 32:10 “…… Sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu menyeberangi sungai Yordan,.. dst, Yakub mengenang kembali ketika ia lari dari Esau dan menyeberangi sungai Yordan.[6] Pada waktu itu Yakub masih sangat muda sehingga bisa mengandalkan dirinya sendiri. Yakub berkata dahulu aku susah namun dengan kekuatan dan kegigihan aku bekerja, sekarang aku sangat diberkati, aku bukan seorang pelarian yang tidak memiliki apa-apa. Yakub menggunakan tongkat saat pangkal pahanya terpelecok, tongkat Yakub bukan lagi lambang kekuatan tetapi sebagai penopang. Setiap dia melihat tongkat dan kakinya ia mengingat Allah.[7] Allah memberikan tanda kepadanya melalui paha yang terpelecok agar Yakub terus mengandalkan Allah dalam hidupnya. Tindakan Allah memukul pangkal paha sehingga pincang adalah supaya itu menjadi peringatan bagi Yakub bahwa ia telah berhasil melalui pergumulan yang sesungguhnya, dan Allah mengizinkan dia menang. Yakub mengerti bahwa Allah telah memprosesnya menjadi pribadi yang diubahkan dari kesalahan masa lalunya dan membawa masuk ke dalam berkat yang baru.[8]
Yakub Meminta Berkat (26)
               Dalam pergulatannya sampai fajar menyingsing Malaikat itu hendak pergi dan berkata memohon kepada Yakub biarkanlah aku pergi. Hal ini dimaksud agar Yakub bisa melaksanakan tugas pekerjaannya serta melanjutkan perjalanannya untuk bertemu dengan Esau, namun Yakub tetap pada pendiriannya dan berserikeras untuk meminta berkat. Disini dilukiskan bagaimana Yakub bertahan dalam kesungguhan permintaan doanya untuk memperoleh berkat dari Allah yang hidup dan mengampuni setiap kesalahan atau dosa yang sudah diperbuat oleh Yakub dimasa lalu.[9] Yakub bertekad untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan tidak mau kehilangan keuntungan dari kemenangannya. Dalam memohon berkat ini ia sadar akan kedudukannya yang rendah meskipun tampaknya ia meraih kemenangan dalam melawan Allah.[10] Yakub sadar bahwa orang yang sedang bergulat dengan dia adalah Allah sehingga ia meminta Anugerah dari Allah atas apa yang sudah dijanjikan oleh Allah kepadanya ketika berada di Betel.
Nama Yakub Diubah Menjadi Israel (27-28)
            Nama Yakub yang artinya adalah penipu ulung diubah menjadi Israel yang artinya “dia bergumul dengan Allah”.[11] Nama Yakub diberikan oleh kedua orang tuanya karena ketika ia lahir Yakub memegang tumit Esau (25:26). Ketika Yakub meminta berkat dari Allah, Allah bertanya kepadanya tentang nama Yakub. Yakub memberitahu namanya dengan jujur dan Allah tahu bahwa Yakub berkata jujur dan memberikan nama baru yaitu Israel agar tidak ada lagi yang memanggil dia sebagai seorang penipu.[12] Nama Yakub diubah karena nama tersebut tidak menujukkan sesuatu yang baik bahkan tidak mendatangkan berkat sama sekali.[13] Allah tahu bahwa nama tersebut tidak mendatangkan berkat bagi Yakub sehingga Allah mengubahnya menjadi Israel yang berarti menang atas Allah yang menampakkan diri sebagai manusia (Allah dan manusia).[14] Allah melihat bahwa Yakub sungguh-sungguh bergumul dengan-Nya, Dia mengizinkan Yakub menang.[15]
Yakub Memperoleh Berkat (29)
Pergumulan Yakub dengan Allah sepanjang malam berakibat berkat Allah dalam hidupnya. Sejak saat itu Yakub tahu bahwa hidupnya sepenuhnya bergantung kepada Allah. Kemenangan yang diraih oleh Yakub bisa juga kita peroleh dengan cara yang sama yang dilakukan oleh Yakub yaitu bergumul dalam doa kepada Allah.[16] Berkat besar yang diberikan Allah kepada Yakub bukan berhubungan dengan jawaban atas permintaan Yakub agar dilepaskan dari rencana-rencana jahat Esau yang dipikirkan oleh Yakub, melainkan lebih kepada penggenapan janji Allah untuk membuat Yakub menjadi bangsa yang besar.[17] Yakub meminta diberitahu nama orang itu, ini menunjukkan bahwa Allah tidak selalu mau menjawab pertanyaan kita untuk memuaskan rasa ingin tahu kita.[18]
Yakub Menamai Tempat Itu Pniel (30)
Menurut Selvester M. Tacoy, M.Div : Pniel artinya dalam bahasa ibrani adalah “melihat Allah”. Lokasi ini berada ditepi sungai Yordan ketika Yakub bertemu dengan Allah.[19] Disinilah Yakub menyadari ketika ia sudah diberkati oleh Allah bahwa ia berhadapan muka dengan Allah dan ia selamat. Sebab dalam tradisi orang Israel setiap orang yang bertemu dengan Allah secara langsung maka mereka akan mati (Keluaran 33:20). Ditempat ini pula Yakub menyadari Allah begitu mengasihinya sehingga ia dibiarkan hidup.
Tampaklah Kepadanya Matahari Terbit (31-32)
            Ketika Yakub menjadi sadar kemudian ia berjalan melewati Pniel dan tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya. Matahari terbit memberikan gambaran bagi Yakub bahwa selalu ada harapan yang baru yang diberikan oleh Allah kepadanya. Matahari yang terbit menandakan kepada Yakub bahwa kasih setia Allah kepadanya akan selalu baru setiap saat. Allah tidak akan pernah berhenti untuk terus menyertai Yakub dalam kehidupannya. Hingga saat ini orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha karena Allah telah memberikan tanda kepada Yakub agar ia mau berjalan berjalan bersama Allah
Kajian Teologis Praktis
            Berdasarkan pemahaman terhadap kajian teologis-biblis tentang Tuhan yang berdaulat. Maka dibangun implikasi teologis-praktis yang difokuskan kepada keberadaan orang percaya[20] dalam memahami kedaulatan Allah  atas hidup orang percaya.
Mengasingkan Diri Untuk Dapat Berdoa
            Hal yang dilakukan oleh Yakub ketika mengalami ketakutan yang sangat luar biasa adalah ia memilih untuk menyendiri dan datang di kaki Allah untuk memohon penyertaan yang seperti Tuhan telah janjikan kepadanya. Ia menyeberangkan seluruh yang dimilikinya termasuk keluarganya agar dia bisa berfokus untuk bermeditasi kepada Allah yang berdaulat atas hidup manusia yang percaya kepada-Nya. Kita juga perlu untuk mengasingkan diri atau perlu untuk memberikan waktu khusus untuk berbicara kepada Allah melalui doa. Hal ini harus kita lakukan setiap hari agar kita bisa mengetahui apa yang ingin Allah sampaikan kepada kita setiap hari. Lewat doa juga kita bisa membangun hubungan yang lebih intim dengan Allah.
Bergumul Dengan Kesungguhan Hati
            Jika kita melihat diayat 24-29 bagaimana Yakub bergumul dengan Allah, ia sadar bahwa ia harus memenangkan hati Allah untuk memperoleh berkat yang Allah pernah janjikan kepadanya. Janji yang diinginkan oleh Yakub bukan sekedar ia selamat dari kakaknya Esau namun ia memohon agar Allah tetap pada janjinya untuk menjadikan keturunannya sebagai bangsa yang besar atau sebagai umat pilihan Allah. Allah terus-menerus menyediakan cara untuk memberikan anugerah-Nya kepada orang yang bersandar kepada-Nya.[21] Ketika masalah terasa berat dalam diri kita mulai terasa lemah, bertekunlah dengan kesungguhan hati kita dalam doa, sebab Allah menanti dengan berkat-Nya untuk kita.
Biarkan Allah Berkarya Dalam Diri Anda
            Allah selalu mempunyai rencana yang indah bagi umat manusia. Namun, jika manusia tidak membuat minimal pengakuan yang penting untuk membiarkan Allah berkarya dalam hidupnya, maka Allah bertindak adil jika Ia bertindak untuk menolak dan tidak memberikan anugerah kepada Allah.[22] Dalam kitab Yesaya 55:8 Berbunyi : Sebab Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu buanlah jalan-ku, demikianlah firman TUHAN. Ini membuktikan bahwa Allah telah menyediakan rencana yang indah bagi kehidupan kita dan tinggal bagaimana kita menyerahkan diri kita dan membiarkan Allah yang berkarya atas diri kita. Jika hal ini kita lakukan dalam kehidupan kita bukan tidak mungkin Allah akan menyukseskan segala sesuatu yang kita lakukan. Kita harus siap untuk menomorduakan keinginan kita sendiri dengan cara menyerahkan segala perkara dan kekuatiran kita kepada Allah supaya Allah menolong kita dengan cara yang diinginkan oleh Allah. Dan ketika ada tantangan yang kita hadapi maka kita akan menghadapinya bersama-sama dengan Allah.
Kesimpulan
            Yakub adalah orang yang dipilih oleh Allah untuk meneruskan janji-Nya kepada Abraham dan Ishak untuk menjadi bangsa yang besar. Namun dalam perjalanan hidupnya ia mengalami keraguan akan hal tersebut karena ia telah menipu kakaknya untuk memperoleh hak kesulungan. Yakub yang mangalami ketakutan yang luar biasa datang kepada Allah untuk memohon pengampunan dan penyertaan serta memohon kepada Allah agar Allah tetap menepati janji-Nya untuk menolong Yakub dalam menghadapi setiap cobaan yang sedang dihadapinya.
            Allah datang kepada Yakub ketika Yakub berada ditempat penyeberangan sungai Yabok, saat itu Yakub mengalami pergumulan yang sangat luar biasa dimana ia takut akan dibunuh oleh Esau kakaknya. Yakub mengasingkan diri untuk bisa meminta bantuan dari Allah. Dia rela bergumul dengan Allah dalam doanya untuk mendapat berkat dari Allah. Allah melihat kesungguhan hati Yakub yang memberikan sepenuh hidupnya kepada Allah sehingga Allah mengizinkannya menjadi pemenang dalam pergulatannya. Allah mengubah nama Yakub menjadi Israel. Yakub disertai oleh Allah sepanjang hidupnya ketika ia berjalan bersama-sama dengan Allah dan menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Allah.


DAFTAR PUSTAKA

Alkitab

Alkitab
Alkitab Hidup Berkelimpahan. Malang : Gandum Mas, 2009.

Buku

Henry, Matthew. Tafsiran Matthew Henry Kitab Kejadian. Surabaya : Momentum, 2014.
Jaffray, R. A. Tafsir Kitab Kedjadian. Makassar, Kantoor  Kalam Hidoep
Jaffray, R. A. Tafsiran Kitab Kedjadian. Makassar : Kantor Kalam Hidup, 1966.
Ryrie, Charles C. Teologi Dasar I. Yogyakarta : Yayasan Andi, 1992.
Sun Park, Yun.  Tafsiran Kitab Kejadian. Jawa Timur : YPPII, 2002.
Tacoy, Selvester M. Kamus Pintar Alkitab. Bandung : Kalam Hidup, 2012.

Internet

Asali, Budi. Eksposisi Kitab Kejadian ; Diakses pada tanggal 17 Desember 2014; tersedia di http://www.golgothaministry.org/Kejadian/Kejadian_32_1_30_20.html
Saputra, Handy Tirta. Allah Bergumul Dengan Yakub; Diakses pada tanggal 18 Desember 2014; tersedia di http://www.penulishidupku.com/?p=1466 




[1] Budi Asali, Eksposisi Kitab Kejadian ; Diakses pada tanggal 17 Desember 2014; tersedia di http://www.golgothaministry.org/Kejadian/Kejadian_32_1_30_20.html
[2] Yun Sun Park, Tafsiran Kitab Kejadian (Jawa Timur : YPPII, 2002), 228
[3] R. A. Jaffray, Tafsir Kitab Kedjadian, (Makassar, Kantoor  Kalam Hidoep), 153
[4] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009), 62
[5] Ibid 62
[6] “Tongkat” bagi orang Israel adalah lambang kekuatan dan bisa dipakai untuk membela diri
[7] Handy Tirta  Saputra. Allah Bergumul Dengan Yakub; Diakses pada tanggal 18 Desember 2014; tersedia di http://www.penulishidupku.com/?p=1466 
[8] Selvester M. Tacoy, Kamus Pintar Alkitab, (Bandung : Kalam Hidup, 2012), 390
[9] R. A. Jaffray, Tafsiran Kitab Kedjadian (Bandung : Kantor Kalam Hidup, 1966), 306
[10] Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry Kitab Kejadian (Surabaya : Momentum, 2014), 660
[11] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009), 62
[12] Handy Tirta  Saputra. Allah Bergumul Dengan Yakub; Diakses pada tanggal 18 Desember 2014; tersedia di http://www.penulishidupku.com/?p=1466 
[13] R. A. Jaffray, Tafsiran Kitab Kedjadian (Bandung : Kantor Kalam Hidup, 1966), 307
[14] Yun Sun Park, Tafsiran Kitab Kejadian (Jawa Timur : YPPII, 2002), 229
[15]Selvester M. Tacoy, Kamus Pintar Alkitab, (Bandung : Kalam Hidup, 2012), 390
[16] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2009), 62
[17] Selvester M. Tacoy, Kamus Pintar Alkitab, (Bandung : Kalam Hidup, 2012), 391
[18] Budi Asali, Eksposisi Kitab Kejadian ; Diakses pada tanggal 17 Desember 2014; tersedia di http://www.golgothaministry.org/Kejadian/Kejadian_32_1_30_20.html
[19] Selvester M. Tacoy, Kamus Pintar Alkitab, (Bandung : Kalam Hidup, 2012), 286
[20] Istilah “orang percaya” dalam tulisan ini dimaksudkan kepada semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
[21] Charles C. Ryrie, Teologi Dasar I. (Yogyakarta : Yayasan Andi, 1992), 44
[22] Ibid, 45

The Chronicles of Narnia : The Voyage of the Dawn Treader


(Kita tidak memiliki apa-apa jika kita tidak percaya)

The Voyage of the Dawn Treader adalah film ketiga dalam serial The Chronicles of Narnia yang di angkat dari buku anak-anak karya C. S. Lewis. Dalam seri ketiga ini, Edmund yang sudah besar (Skandar Keynes) dan Lucy (Georgie Henley), yang termuda dari keempat bersaudara Pevensie, kembali ke Narnia untuk menempuh petualangan baru dan takdir dan penemuan. Anak-anak yang lebih tua, Peter dan Susan, tampil sebentar dalam cerita, tetapi sedang belajar di perguruan tinggi. Pada petualangan ini para veteran Narnia bergabung dengan sepupu mereka yang cengeng, memuakkan, dan luar biasa, mengesalkan Eustace Clarence : (Will Poulter), yangg mencuri perhatian dengan penampilan mengagumkan, dan juga penggambaran transformasi rohani terbesar dalam perjalanan imannya. Di negeri ajaib Narnia, ketiga anak itu bertemu raja Caspian (Ben Barnes) di atas kapal-kapal "Dawn Treader," dan bersama-sama mereka pergi ke tepi terjauh dari dunia Timur untuk menemukan tujuh pedang yang hilang dalam rangka untuk menyelamatkan Narnia dari "kabut hijau" jahat yang dapat menelan kapal utuh-utuh bersama awaknya, dan membawa sebagai tawanan ke Dark Island, pusat kejahatan di Narnia. Saat berlayar kepulau itu, awak "Dawn Treader" menemukan kunci untuk mengalahkan kegelapan di luar mereka adalah mengalahkaan kegelapan dalam diri mereka.

C. S. Lewis menulis Dawn Treader untuk mencerminkan perjalanan orang kristen dalam dunia yang telah jatuh ini. Dosa dan pencobaan bukan hanya sesuatu yang eksternal. Ini adalah sesuatu yang harus kita hadapi secara internal. Sebagai contoh, Lucy dicobai dengan perasaan tidak aman tentang penampilannya, menatap dirinya di cermin dan khawatir bahwa ia tidak secantik Susan. Edmund yang pemberani, selalu dalam bayangan kakaknya, Peter, menginginkan pengakuan, penghormatan, dan kekuataan.

Transformasi terbesar terlihat dalam diri Eustace. Di pulau, ia menemukan harta karun naga, kekayaan yang melebihi imajinasinya yang paling liar. Dalam keserakahan dan pencariannya akan harta karun itu, Eustace berubah menjadi naga. Itulah sifat berhala-mengubah kita menjadi hal yang kita cari. Eustace sedih melihat dirinya menjadi naga ddan ingin menjadi anak laki-laki lagi. Kita dengan watak dosa yang tidak waras, adalah naga, yang membutuhkan kasih karunia Allah untuk berubah kembali menjadi diri kita yang sejati. Eustace akhirnya berubah menjadi anak laki-laki, bukan karena ramuan ajaib atau imbalan atas tindakan Kepahlawanannya, tetapi oleh kasih karunia Aslan, sang Singa (gambaran Kristus). Meskipun ini tidak lebih dari catatan kaki sepanjang 0 detik dalam filmnya, dalam bukunya transformasi yang menggugah ini menginspirasikan kekaguman dan menunjukkan makna yang lebih dalam.

Bagian favorit saya dalam film ini dan gambaran Kristus yang paling jelas ada pada akhirnya, saat Aslan (disuarakan oleh Liam Neeson) mengucapkan selamat jalan kepada anak-anak. Lucy bertanya apakah mereka dapat bertemu Aslan tidak hanya di Narnia, tetapi di dunia kita. Aslan menjawab, Ya, tapi di sana aku punya nama lain," yang merupakan kutipan langsung dari bukunya. "Kalian harus belajar," ia melanjutkan, "Untuk mengenalku dengan nama itu. Inilah sebabnya kalian dibawah ke Narnia, agar dengan sedikit mengenalku di sini, kalian bisa mengenalku lebih baik di sana."

Apakah musim ini menjadi kemenangan? Film ini adalah kemenangan berharga yang menambahkan kekuatan bagi serialnya, memberikan tambahan rasa penasaran kemana perjalanannya akan membawa para pahlawan kita selanjutnya.
 
Oleh Leo Rhee
(Di kutip dari buku renungan Living Life edisi Maret 2011, hal 171-173).