Rabu, 20 Januari 2016

Surat "Cinta" dari Guru-Guru SMK Negeri 1 Kota Bangun Filial Kembang Janggut




Kepada : Bapak Yonas Boky
Dari Guru-Guru SMK 1 Perdana

Pertama-tama kita mengucapkan banyak terima kasih kepada tuhan Yang Maha Kuasa atas Rahmat-Nya kita bisa berkumpul dan bertemu di sekolah kita yang tercinta ini.

Bapak Yonas, atas nama guru-guru SMK 1 kami semua mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan bapak kepada kami. Bapak dapat membimbing anak-anak semakin baik, semoga sekolah ini juga meningkat. Harapan kami semoga perkuliahannya cepat-cepat selesai, dan harapan kami bapak kembali bergabung di sekolah ini untuk mendidik anak-anak kita menjadi anak-anak berbudi pekerti dan takut akan Tuhan.

Kebaikanmu tidak akan kami lupakan, kami tidak dapat membalasnya, kami berdoa semoga Tuhanlah yang membalasnya,

Salam hormat dari kami seluruh guru-guru SMK I
  1. Rismawati Hutagaol, S.Pd                    9. Lilis Juarianti, S.Pd
  2. Tarsono Putra Batak, S.P                   10. Kardi, S.Th
  3. Tri Sari Lumban Batu, S.Pd                11. Ulan Monalisa, S.Pd
  4.  Herdi Ibnu Sinu, S.Pdi                       12. Ratna, S.Pd
  5. Victoria Mbou, S.Pd                          13. Anis, S.Pd
  6. Martinus Nuwa Ayi, S.Pd                  14. Nurul, S.Pd
  7. Juharni Barung, S.Pd                         15. Muslimin, S.Pd
  8. Sri Dewi, S.Pd                                  16. Mustika, S.Pd

Selasa, 19 Januari 2016

Reyhan Dan Rere



Karya : Nurhasanah


REYHAN & RERE

Reyhan sedang duduk merenungi sesuatu yang tidak bisa di bayangkan,ia adalah salah satu calon siswa baru di sma tersebut, dan hari ini adalah mos pertama yang di jalani nya..
“Hei jangan bengong”
“Suka-suka aku dong apa urusan mu”
“Kau melawanku, aku ini seniormu berdiri kau”
Reyhan sangat terkejut saat mendengar seseorang tersebut mengatakan bahwa ia adalah senior dari Reyhan.
 “Kau ini anak baru berani melawan ya”
Reyhan hanya tertunduk dengan pandangan kosong, ia tidak tahu apa yang sedang menghantui pikirannya...
“hello”
“Kau tidak mau menjawab kami, ayo cepat sekarang skot jam 10 kali”
Reyhan pun menuruti perintah dari senior nya itu, teng teng teng,bel istirahat telah terdengar.
Mereka berhambur keluar ruangan, dan terlihat ada Rere dan geng nya berjalan menuju kantin
“Anak itu menyebalkan sekali ya” ucap Rere
“Siapa? Anak yang bengong tadi ya?” Jawab Rika
“Iya siapa lagi” Rere menjawab
“Tapi dia tampan dan, wajahnya manis sekali” Rina berkomentar
“Tampan apanya heh wajah pas-passan kau bilang tampan” Rere menjawab ucapan Rina
                Hari ini tepat 7 hari Reyhan menjadi siswa baru di sekolah tersebut, walaupun terbilang baru, tapi hampir seisi sekolah mengenal dia, apa lagi saat ia mencalonkan menjadi ketua OSIS, ya Reyhan itu tampan, pintar, baik dan semua guru sangat menyayangi Reyhan, tapi saat pemilihan ia kalah saing dengan Rere seniornya.
Rere “haha aku puas sekali bisa mengalahkan tampang pas-pasan itu”
Rika “Reyhan yang kau maksud?”
Rina “kau selalu saja berkata seperti itu, lihat saja nanti kau pasti menyukainya”
Rere “hahahaha itu tidak mungkin terjadi, di sekolah ini masih ada Rendy, Rino dan Alfin, mereka tampan populer dan seangkatan dengan kita untuk apa aku menyukai adik kelas”
Rika “hati-hati dengan ucapan mu”
Rere “ia aku hati-hati ku pastikan aku tak akan menyukai dia, sudah-sudah ayo kita pulang”
                    Ke-esokan harinya saat di sekolah,
Bbbbbuuuuuukkkkkkk!!!!!!!!!!!!
Rere terjatuh tepat di hadapan Reyhan, entah apa yang terjadi sehingga Rere terjatuh tepat di hadapan Reyhan.
“Ayo bangun, mari ku bantu” Reyhan mengulurkan tangannya
“Tidak usah aku bisa sendiri”
Rere pun pergi meninggalkan Reyhan yang berdiri tegap sambil memandangi kepergian Rere, saat Reyhan ingin membalik kan tubuhnya, ia melihat sebuah kartu siswa terletak di lantai saat ia melihat nama yang tertera di kartu itu, tertulis nama Rere lengkap dengan alamat rumahnya, Reyhan ingin mengembalikan kartu tersebut dan kemudian ia berjalan menuju kelas Rere.
“haha kenapa bisa jatoh di depannya sih ih bikin malu hahahahaaa” Rika tertawa terbahak-bahak mendengarkan cerita Rere...                                                                                                   
“Aku yakin pasti dia yang sengaja menyenggol kaki ku” Rere meyakinkan Rika dan Rina
“Sudahlah jangan fitnah begitu, tidak baik” Rina berkomentar
“Hey kak, ini punya mu tadi terjatuh”
Mereka terdiam dan melihat sosok lelaki berbadan tegap berdiri di samping Rere..
“Kau ini kenapa sih, sengaja ya mengikuti aku, sini terimakasih pergi sana” Rere memarahi Reyhan
“Rere tidak boleh seperti itu kepada adik kelasmu kan dia bermaksud baik jangan begitu dong, ayo minta maaf” pak guru menegur Rere.
“Maafin aku”
Rere mengulurkan tangannya ke arah Reyhan dengan pandangan kesal
Reyhan pun menjawab dengan senyuman khasnya kemudian dia pergi meninggalkan kelas itu.
              Saat di kelas, Reyhan diam sambil tersenyum mengingat-ngingat apa yang barusan terjadi, Reyhan tidak percaya seniornya yang bersikap dingin padanya mau meminta maaf, hhuuuhhh apakah ini benar terjadi? Gumamnya dalam hati.
“Rey kita main bola yuk, ditunggu anak-anak tuh”
“Nggak ah lagi males”
“Kamu senyum-senyum terus nih, lagi jatuh cinta ya hayoo”
“Iya kok tau?”
“Senyum-senyum terus dari tadi, kayak orang gila hahaha”
 Sedangkan di kelas lain Rere juga mengingat-ngingat hal itu, didalam hatinya ia juga mengagumi Reyhan, matanya cokelat kulitnya putih orangnya rapi eemmhh Rere tersenyum dan menaikkan alisnya,
              Reyhan memasang helmnya, saat ia ingin menaikki motornya, ia melihat Rika jalan menuju parkiran
“Kak, kak tunggu”
“kenapa?”
“eeeee”
“apa?”
“eeeee eemmm,
malu bilangnya hehe”
“Ya udah”
“Eh bentar-bentar”
“Cepetan, aku mau pulang nih”
“Aku mau mintak nomor hapenya kak Rere boleh?”
“Buat apa?” Rika bertanya dengan muka menyelidik
“Eh tidak hanya ingin berteman saja” Reyhan menjawab dengan muka merah
“Ya sudah ini catat”
              Setelah mencatat, Reyhan pun kembali ke motornya dan pulang, sementara Rika asik tertawa ria di dalam mobil, ia ingin pergi ke rumah Rere untuk menceritakan semua yang dialaminya tadi.
Sesampainya di rumah Rere.
“Re tuh anak kayaknya suka deh sama kamu”
“tau dari mana?” Rere bertanya
“ia tadi nih ya dia...”
Kalimat Rika terputus karena hape Rere berbunyi.
“Rik ada sms masuk nih,kaya nya cowok siapa yah?”
Rika diam
 Krriinnggg..!!! Kkrrriinngg....!!!!!!!!!!
“Rik dia telepon hihi, angkat nggak yah”
“Angkat ayoo cepat”
“oke”, ,Rere  tersenyum
“halo ini siapa?”
“eee aku eee aku Reyhan kak heee” Reyhan menjawab dengan suara terbata-bata
“oh kamu, ada apa?” Seketika wajah Rere berubah 85 derajat
“eee itu kak eeehh”
“Kamu gagu yah? Ngomong yang jelas”
“Aku suka sama kakak”
Tttuuuttt tttuuttt ttuuttt tttuuttt
Telepon terputus
“Omaygat omaygat, Rika dia nembak aku omaygat”
“hahahaha aku benerkan, tadi itu dia minta nomor kamu ke aku hahahahaa”
“Eh eh dia sms nih aku bacain yah”
Kak Rere aku suka sama kakak, kakak mau nggak jadi pacar aku?
“Hahaha tuh adik Reyhan suka sama kakak Rere hahahaha” Rika tertawa puas
“Apaan sih nggak, aku nggak akan bales dan nggak akan nerima”
              Pagi ini Rere telah bersiap-siap untuk berangkat sekolah,ia akan menjemput Rika dan Rina, di selama perjalanan menuju sekolah, tidak seperti biasanya Rere diam biasanya ia selalu mempunyai topik pembahasan yang menarik untuk di bahas di pagi hari,
“Rik, Rere kenapa sih?” Rina bertanya serius
“itu kemarin sore, kakak Rere ditembak adik Reyhan hahahhaaa” Rika tertawa meledek
“Iya ketawa aja sepuas kalian mau”
“Lagian kenapa kamu nggak mau sih Re, Reyhan itu ganteng keren, motornya oke, tampangnya oke, perfect”
“Dari pada kita ngebahas hal yang nggak penting, mending kita turun ayo ah udah sampai nih”
“Re menurut aku yah terima aja, kamu mainin aja dia, dia kan sepertinya culun tuh, terima aja”
“Eh jangan rik, nanti Rere suka beneran”
“ah kalian berisik deh ayo ah”
              Tiga perempuan itu turun dari mobil, mereka terlihat sangat cantik, apalagi Rere dia yang memimpin teman-temannya dengan berjalan di depan mereka, saat mereka jalan di depan kelas tiba-tiba ...
“kak Rere !!!”
“oh kamu apa lagi hah”
Reyhan, Reyhan memanggil Rere dan kemudian ia berjongkok di hadapan Rere ia memberikan sepucuk bunga dan memberikannya untuk Rere
“aaaa sosweat” Rina terkagum-kagum melihat aksi Reyhan
Rika pun menyenggol Rina dengan lengannya...
“Kakak mau jadi pacar aku ?”
“Kamu tuh kenapa sih nyebelin banget deh, aku nggak suka sama kamu, sekarang pergi cepat”
“Ayolah kak jawab”
Rere pun pergi meninggalkan Reyhan yang masih berjongkok seperti semula.
Rere berjalan dengan muka marah menuju kantin....
“Bikin malu aja”
Dan kemudian Rere menelpon seseorang..
Tidak lama orang tersebut datang
“Ada apa Re?” Reno bertanya
“Kamu tau Reyhan?”
“Tau kok, kenapa dia cari masalah sama kamu?”
“Banget, dia udah bikin malu aku”
“Kamu mau aku apain dia”
“Terserah kamu, yang jelas bikin dia supaya jangan ganggu aku lagi”
“oke”
Saat pulang sekolah,Reno dan gengnya sudah menunggu Reyhan di pinggir jalan dekat sekolah,
“eh tuh tuh dia anak nya,ayo siap-siap”
Reno menyetop Reyhan dan menyuruh dia untuk turun
“ada apa kak’ Reyhan bertanya dengan suara polos
Kemudian mereka memukuli Reyhan dengan ganasnya mereka menyiksa Reyhan sampai muka polosnya tidak lagi terlihat tampan, karena babak belur di pukuli Reno dan anak buahnya.
“jangan pernah ganggu Rere yah awas” Reno mengancam Reyhan dan kemudian pergi meninggalkan anak yang baik hati dan polos itu...
            Dengan bersusah payah, Reyhan berdiri dengan wajah lebam,ia bercermin di kaca spion, ia melihat wajahnya tidak lagi terlihat seperti biasanya, bbrrmmmm bbrrrmmmm Reyhan pun membawa motornya pulang menuju rumah kesayangannya,,, sesampai dirumah, Reyhan langsung menuju kamar untuk membersihkan wajah....
            Reyhan sudah mandi dan bersiap untuk tidur, di tempat lain Rere juga memikirkan apa yang sudah di lakukan Reno terhadap Reyhan, ia khawatir sangat khawatir, tapi sepertinya dia tidak lagi mengangguku, Rere bergumam dalam hatinya, tapi saat Rere ingin memejamkan matanya tiba-tiba ha-penya berbunyi,,
“Ahh anak ini masih saja sms aku”
Isi sms Reyhan.......
Selamat tidur, maaf kalau aku ganggu jangan lupa do’a ya
Rere tidak membalas dan langsung tidur...
            Hari ini tidak seperti biasanya, Rere bangun sangat pagi, embun menetes dari atap rumah, hawa dingin terasa menusuk hingga ke tulang, Rere membuka jendela kamarnya dan menarik nafas sedalam mungkin yang dia bisa, dan kemudian menghembuskannya..
Sementara di tempat yang berbeda Reyhan sedang duduk termenung sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, “huuhh sebegitu bencinya kah ia terhadapku?”......
Alarm Rere berbunyi tepat di jam 6 pagi, Rere telah bersiap-siap berangkat sekolah, hari ini ia tidak menjemput teman-temannya, tetapi teman-temannya lah yang menjemput Rere...
“Re,semua anak sudah tau Reyhan babak belur karena Reno dan disuruh sama kamu” cetus Rika
“Terus aku harus bilang wow” Rere menjawab santai
“Re terima aja dia, kasian tau anak orang” Rina ikut membela Reyhan
“Eh kalian tuh temen aku atau Reyhan sih?”
“Ia temen kita, tapi dia tu tulus sayang sama kamu, udah deh terima dia, terus bikin dia benci sama kamu baru deh putusin, gimana?”
“Eemmmm aku pikir-pikir dullu aja deh” Rere menjawab sambil berjalan menuju kelas..
            Saat Rere berjalan melewati kelas-kelas, ia tidak sengaja melewati kelas Reyhan, saat ia melihat kedalam kelas Reyhan, matanya fokus melihat ke arah tempat duduk Reyhan, tapi kok kosong yah, emmm Reyhan kemana? Masa dia lumpuh atau kakinya di patahin Reno sih?, Rere bertanya dalam hatinya, sambil mengangkat bibir kanannya, ia meneruskan jalannya, entah kenapa atau hanya perasaannya saja, semua orang menatapnya dengan tatapan sinis.
Rere berfikir keras, apa yang sedang dialami Reyhan saat ini gara-gara ulahnya, seharusnya ia tak seharusnya melakukan ini, bodoh sekali bisa-bisanya aku mencelakai dia, hhuuhhh Rere menyesali perbuatannya...
Diam-diam tanpa sepengetahuan teman-temannya Rere menanyakan kabar Reyhan kepada teman semeja Reyhan...
            Reyhan meringis kesakitan saat mama nya mengompres luka lebam di wajah Reyhan,
“Reykan mama udah bilang, jangan pernah lakuin ini lagi, kamu udah janji sama mama bakal berubah menjadi lebih baik”
Dulu saat di smp, Reyhan adalah anak yang sangat nakal, tapi saat ia didiagnosa mempunyai penyakit jantung, Reyhan berubah dan tidak pernah lagi main ke tempat dugem,
“Ma ini tuh bukan Reyhan tau yang mulai”
“yas udah sssttt diem, mama keluar dulu yah”
“Ia ma, makasih yah”
Saat mamanya keluar, Reyhan mengambil telepon genggamnya dan mengetik sebuah pesan singkat dan akan ditujukan untuk Rere.
Isinya
Kak, makasih udah bikin aku babak belur yah, ini tuh bakal jadi kenangan yang indah, tapi ingat kak aku nggak akan nyerah, walau sekalipun kakak nyuruh kak Reno buat bunuh aku, aku nggak papa asal kakak bahagia.
Dan
Hahahahaha ia tadi tuh lucu banget mereka,, Rere tertawa terbahak-bahak bersama teman-teman nya,, eh bentar yah aku buka sms dulu.
“Ehm pasti dari Reyhan tuh hihi”
Saat membaca sms itu, entah kenapa Rere hatinya seperti dibagi menjadi dua, 50% benci dan 50% ikut prihatin,
Rere pun membalas,
“oh”
Bel tanda pulangan telah berbunyi,entah kenapa Rere merasa hari ini ada yang berbeda dari biasanya, saat di rumah Rere hanya termenung lesu, tiba-tiba ponselnya berbunyi.
“halo”
“kakak apa kabar?”
“baik”
“kak, aku suka”
“kalo kamu ngomong itu, aku mati’in teleponnya”
“eh iya enggak”
“bagus”
“kakak lagi apa?”
“lagi belajar’
“aku ganggu dong?”
“pikir aja sendiri”
“yasudah mati’in aja hp nya”
“nggak papa kok” Rere tersenyum
“oh hehe, makasih”
Mereka pun melanjutkan percakapan mereka, Rere tampak bahagia dan terus-terusan tersenyum, begitu juga dengan Reyhan, orang yang dia anggap sangat garang itu ternyata juga mempunyai sifat yang humoris ..
“Ya sudah besok kamu sekolah yah”
“Oke tapi kakak jangan cuekin aku yah”
“iya, yaudah aku mau makan malam dulu ya, kamu jangan lupa makan dah”
 Tttuuuttt ttuutt ttuuttt ttuuuttt
Telepon nya mati, Rere tersenyum bahagia sambil memeluk gulingnya, ia tidak menyangka mengapa ia bisa bersikap seperti ini kepada Reyhan seseorang yang sangat dia benci, mungkin kah aku mulai menyukai dia? Atau aku telah jatuh cinta? Pertanyaan itu selalu melintas dipikiran Rere.
Sementara Reyhan juga berfikir tidak percaya, seseorang yang garang seperti Rere juga mempunyai hati yang lembut dan penyayang....
            Ke-esokan harinya, Reyhan telah bersiap-siap ingin berangkat sekolah, ia menyalakan motor berwarna merah kesayangannya dengan semangat, bbrrmmm bbbrrrrrmmmmm, hari ini untuk pertama kalinya, aku akan ngobrol sama kak Rere hihi, Reyhan bergumam dalam hati sambil tertawa kecil
Sementara Rere sibuk bercerita tentang apa yang dia alami semalam..
“Haha kamu jatuh cinta tuh Re”
“Haha nggak lah, aku tuh cuma kasian aja sama dia, aku bakal nurutin apa kata mu Rik, aku bakal macarin dia dan selanjutnya end”
“wah haha, kalau di filmkan keren tuh”
“hahahahahahahahhhhaaa”
“eh Re, Re dia dateng tuh sambut gih”
“ih ogah, ayo ah kita ke kantin aja yuk”
            Reyhan terlihat sangat macho mengendarai motor gedenya itu, saat ia melepas helmnya, wajah rupawan Reyhan tidak lagi terlihat mulus, wajahnya lebam tapi tidak selebam saat kejadian itu baru terjadi, Reyhan memarkir motornya dan, dia berjalan menuju kantin, ia tahu pada saat pagi seperti ini Rere suka nongkrong di kantin, Reyhan selalu tersenyum tipis kepada semua orang yang menyapanya pagi itu, ia terlihat lebih fresh dan gagah, jelas saja ia ingin terlihat sangat tampan saat bertemu wanita pujaannya nanti,
“hai semua” Reyhan tersenyum tipis sambil menyapa semua teman Rere yang ada.
“Eh hai juga Rey” mereka menjawab sambil menoleh Rere
“Eh kita cari meja yang lain aja yuk, ada yang mau ngobrol nih “Rika meledek Rere
“ih apaan sih disini aja nggak papa, ia kan Rey?”
“emh iya nggak papa” Reyhan menjawab pelan.
“ayo duduk, biar aku yang pesanin minum buat Reyhan dulu yah guys” Rina menawarkan diri
Reyhan dan Rere tidak saling menatap mereka saling diam dan kadang mereka juga ikut tertawa bersama teman-teman Rere,
“eh Re kita duluan yah, mau ngerjain PR nih dah”                                                     
“aku ikut” Rere berdiri
“udahh deh, masa kamu tega ninggalin Reyhan iya nggak guys “ Rika tertawa pelan
“oh iya bener tuh” yang lain menjawab
Dah Re kita pergi yah
            Sekarang mereka benar-benar tinggal berdua di meja pojok itu, mereka diam tapi Reyhan menatap Rere dengan tatapan manis, ia tersenyum dan kemudian memecahkan keheningan,
“kak’
“eh iya kenapa?”
“emm kita pergi yuk”
“tapi kan kita lagi sekolah”
“nggak, kita ke taman aja yuk dibawah pohon”
“mau ngapain”
“ngobrol”
“disini kan bisa”
“emmhh iya deh”
Mereka pun diam dan di kantin itu terasa sepi seperti di kuburan..
“kak’
“eh jangan panggil aku kakak dong, risih banget rasanya”
“oh iya deh nggak panggil kakak”
“luka kamu gimana Rey?”
“baik kok kak eh Re hee”
Kali ini mereka saling bertatapan.

Dan pada saat pulang, Reyhan menawarkan diri ingin mengantar Rere pulang.
Anak ini apaan sih, akrab juga belum ada 24 jam udah berani nganterin pulang, Rere menggrutu dalam hati.
      Karena terus-terusan dipaksa teman-temannya, Rere pun dengan terpaksa menerima tawaran Reyhan.
Reyhan terlihat sangat gembira, ia kemudian berlari menuju parkiran mengambil mogenya yang terparkir,,, bbrrmmm bbbrrrmmmm Reyhan membawa motornya untuk menjemput Rere, yang sedari tadi menunggunya di pinggir jalan.
“ayo naik’
“iya”
“pelan-pelan”
“iya”
“oke,pegangan yah, kita jalan”
Bbbrrrrmmmmmm bbrrrrmmmm hari ini terasa panas, keringat pun menetes dari sela-sela rambut Rere,
“pelan-pelan, aku mau ikat rambut”
“iya siap’
Tiba-tiba motor Reyhan berhenti di sebuah danau
“ngapain kita kesini?” Tanya Rere
“ayo ikut aku” Reyhan menarik tangan Rere menuju pinggir danau
Kemudian mereka berhenti dan duduk dirumput yang lembut, Reyhan mengambil rumput yang panjang dan membuat sesuatu yang berbentuk mahkota...
“ini buat kamu Re”
“oh iya, makasih”
“pake dong”
“iya ini aku pakai kok, tuh udah kan”
“cantik hihi”
“apaan sih” Rere tersenyum malu
Reyhan pun kemudian mengambil batu dan melemparkannya ke tengah danau
“Aku dulu pernah bermimpi ingn membawa orang yang sempurna dalam hidupku”
“terus?”
“kamu nggak mau nanya, bawa kemana gitu?”
“oh iya hehehe, kemana Rey?”
“kesini”
“jadi, eeemmm?”
“ya kamu orang yang sempurna, yang kubawa kesini”
“aahh, laki-laki emang seperti itu, paling sebelumnya ada wanita yang sudah kamu bawa kesini”
Reyhan pun membalikkan badannya menghadap Rere, kemudian memegang tangan halus Rere,
“kamu nggak percaya?”
“enggak, udah ah lepas tangan ku”
“aku suka sama kamu”
Rere terdiam,,
“hahahahahhaaa” Reyhan tertawa dan kemudian kembali membalikkan tubuhnya ke arah danau
“kok ketawa”
“itu pipi kamu merah hahahaha”
“ah bohong” Rere pun mengambil ponselnya dan bercermin melihat pipinya
“hihihi”
“bohong kamu ah, pulang aja yuk”
“nggak mau”
Rere pun berdiri dan berjalan menuju motor Reyhan
“kalau kamu nggak mau, aku bawa moge kamu”
“emang bisa?”
Rere pun menaikkin motor Reyhan dan menyalakan motornya
Bbbrrrrmmmmm bbbbbrrrrrrmmmmm
“kamu tinggal?”
Reyhan terdiam sambil menatap heran ke arah Rere, Rere pun mengegas motornya kemudian motornya jalan
“eh tunggu aku ikut”
“ayo cepet, biar aku yang joki motornya, biarpun motor mu ini motor sport terus berat jangan salah, cewek juga bisa joki motor beginian”
“oh hehe, pelan-pelan yah nanti kita jatoh”
“berdua kok, jatohnya”
Bbbbrrrrmmm bbbrrrrrmmmm Rere memacu motor Reyhan dengan kelajuan yang amat tinggi,, hahaha pasti dia takut tuh, Rere berucap dalam hatinya..
Sesampainya di rumah Rere, terlihat bibir Reyhan menjadi putih pucat yang tadinya merah jambu, sekarang menjadi putih pucat
“hahahahahahhhahahahaha” Rere tertawa terbahak-bahak
“loh kenapa?”
“kamu takut yah?”
“nggak , siapa bilang”
“liat aja tuh di spion bibir kamu hahahaha”
“eh, hehehe kedinginan tauk, bukan takut”
“oh kamu dingin,sebentar tunggu yah”
“mau kemana?”
“udah tunggu aja”
Selang beberapa waktu Rere datang dengan jaket di tangan kanan nya
“nih pake ini aja”
“serius?”
“iyalah,yaudah nggak mau aku bawak masuk”
“eh,eh jangan dong”
“yaudah nih, cepet pulang udah senja nih, daaaahhhh”
Rere pun sudah tidak terlihat lagi
Bbrrmmm bbbrrrrrmmmm selama diperjalanan Reyhan terus saja tersenyum, menunjukan ekspressinya bahwa ia sedang bahagia.
“siapa Re?” Mama Rere bertanya
“temen mah” Rere menjawab sambil menuangkan minuman dingin ke dalam gelasnya
“bener?” Mama Rere bertanya menyelidik
“iya, udah ah aku ke kamar yah pengen mandi udah lengket nih, daahhh” Rere berlari menuju kamarnya
Rere meraba kepala nya, oh ia inikan yang dikasih Reyhan, Rere pun meletakkannya diatas meja nya..
“Rey kenapa senyum terus sih, abisin makananmu” papa Reyhan bertanya
“hehe iya pah, nih Reyhan makan”
“em lagi jatuh cinta tuh dia pa” mama Reyhan menjawab
“hehe apaan sih nggak kok”
            Reyhan duduk di pinggir ranjang, ia sedang memikirkan kakak kelasnya itu sambil memeluk jaket Rere, dia lagi apa yah malam ini, Reyhan menerawang jauh,
Di rumah Rere, terlihat Rere sedang terbaring sambil melihat ke awan-awan kamarnya, ia sedang mendengarkan lagu favoritnya....
               Kkkkkkkkkkrrrrrrriiiiiiiiiiiinnnnnnggggggggg!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1
Alarm Reyhan berbunyi dengan kencangnya, Reyhan terbangun dengan wajah yang kusut dan rambut yang berantakan, ia mengambil handuk dan mandi. Sedangkan ditempat lain tidak biasanya Rere bangun pagi dan membantu mamanya menyiapkan sarapan untuk papanya.
“tumben anak mama”
“hehehehee”
“oh ia, hari ini mama pinjam mobil kamu yah”
“mobil mama mana?”
“rusak lagi di bengkel”
“yah nanti aku sekolah gimana?”
“diantar aja yah sama supir”
“nggak mau ah kayak anak SD aja”
“gimana sama temen kamu yah kemarin aja”
“Reyhan?”
“oh namanya Reyhan”
Rere diam ia berfikir, ia pun mengambil ponselnya dan menelpon Rika,
“ih ni anak mana sih HP nya kok mati sih”
“siapa?”
“Rika ma”
“yaudah coba hubungin Reyhan deh”
“nggak mau ah”
“ya udah diantar supir”
“naik taksi aja deh’
“susah tauk, jauh didepan, emang kamu bisa jalan kaki?”
“tapi mah”
“udah sini biar mama aja yang ngomong sama dia”
“eh jangan”
“mangkanya, ayo cepettan telepon”
“iya-iya”........................
“Rey, hp kamu bunyi” mama Reyhan memanggil Reyhan
“iya ma bentar”
“cepet keburu mati nanti”
“iya”
Halo kenapa Re ?
Eeeeee,,, kamu bisa jemput aku nggak, mobil aku dipake mama aku
Iya bisa tunggu aja, aku pasti dateng
Oke makasih,,
Tttuuutttt tttuuuuttt teleponnya terputus
“ih senyum-senyum dia, hayoo siapa yang telepon”
“Rere mah, eh” Reyhan menutup mulutnya
“oh cewek yang bikin anak mama kelepek-kelepek itu Rere”
“ah nggak kok”
“udah deh, nih kita sarapan dulu yuk sama papa”
“udah nggak usah ma, daaahh ma”
Di tempat lain
“tuh kan dia mau jemput kamu”
“iyalah dia kan suka sama aku”
“masak?”
“iya”
“ah nanti mama mau suruh sarapan disini, pengen nanyak sama dia”
“ngak usah mending deh”
Ttiinnnggg ttuuunnngggg
“tuh siapa tuh”
“udah ah biar Rere yang liat”
Rere berjalan menuju pintu, saat ia membuka pintuu ,,
“hai pagi”
“eh Reyhan, pagi juga heee”
“Ree siapa?”
“Reyhan ma”
“suruh masuk”
“nggak usah ma, katanya lain kali, kita berangkat yah dddaahhhh ma”
“udah ah yuk, kita berangkat”
“tapikan kita belum pamit”
“udah nggak usah deh”
Bbbbbrrrrrrmmmmmmm, selama dijalan mereka hanya diam-diamman, Reyhan tidak bicara, Rere pun sama, saat Rere melihat kearah jaket yang dipakai Reyhan ia pun bertanya
“eh inikan jaket aku?”
“iya”
Rere terdiam, Reyhan pun kembali memacu motornya dengan kelajuan sedang,,,,beberapa saat kemudian, motor Reyhan berhenti
“ayok turun kita udah sampai”
Rere turun dan langsung jalan menuju kelas
“Re aku sayang sama kamu” terdengar di telinga Rere ada seseorang lelaki yang meneriakinya
Reyhan, ya orang itu Reyhan
“apaan sih kamu”
“aku suka sama kamu, mau nggak jadi pacar aku”
              Reyhan berjongkok didepan Rere sambil memegang setangkai bunga
di sekeliling mereka banyak sekali anak-anak di sekolah itu menonton adegan itu
“eh, bukannya aku udah peringatin kamu supaya nggak usah ganggu Rere lagi” Reno berteriak ke arah Reyhan
“oh iya aku mau jadi pacar kamu kok” seketika Rere menerima Reyhan saat Reno datang
“Re kamu apa-apaan sih” Reno bertanya marah
“Aku tau, kamu itu care sama aku ada maksud lainkan, aku nggak suka kayak gitu”
“Re”
“stop, kalo Rere nerima aku cuma buat menghindari kak Reno,mending nggak usah Re” Reyhan ikut bicara
“Rey” mmmuuaaahhhh, sebuah ciuman mendarat dipipi kanan Reyhan
“aku beneran, aku nerima kamu karena kau juga suka sama kamu”
Reno pun menarik kerah baju Reyhan dan melayang sebuah tinjuan ke wajah Reyhan
“Reno stop, kamu pergi sekarang !!!!!!!!!!!!”
“oke, aku pergi”
Reno pun pergi, meninggalkan Reyhan dan Rere
“kamu nggak papa?, ayo kita kekantin biar aku obatin luka memar kamu”
Rere pun membantu Reyhan berdiri
Saat di kantin
“maaffin aku yah”
“kok kamu yang minta maaf?”
“kan gara-gara aku, kamu kayak gini”
“udah ah nggak papa kok, btw makasih yah”
“buat?”
“buat semuanya”
“oh oke”
“cium lagi dong kayak tadi”
“dasar mesum kamu” Rere menarik hidung Reyhan
“hehe bercanda”
“eekkhhmmm, eeekkkhhmmm ada yang baru jadian nih” Rika dan Rina meledek
“apaan sih, ih”
“hehehe” Reyhan tertawa kecil
              Saat pulang sekolah, Rere tidak minta diantar Reyhan karena selepas pulang sekolah ia akan jalan-jalan bersama Rika dan Rina,
“hahaha cie udah jadian” disela-sela perjalanan, lagi-lagi Rika meledek Rere
“eh itu cuma sebentar”
“kok gitu” dengan polosnya Rina bertanya
“kan aku udah bilang, aku bakal bikin dia benci sama aku”
“eh ntar malam kita ajak dia dugem aja yuk, gimana?” Usul Rika
“boleh juga tuh”
“oke cepet, telepon dia”
“oke”
Em halo Rey
Iya
Kamu lagi dimana?
Aku lagi main PS kenapa?
Malam ini jalan yuk
Kemana?
Udah, nanti malam aku tunggu oke daahh mmuah sayang
“oke aku udah telepon dia, jangan lupa Rik kamu bawak pacar kamu yah”
“oke princes”
              Malam pun tiba, berulang kali Rere menatap jam tangannya, Reyhan belum juga datang dan, tttiiitttt ah itu pasti Reyhan, Rere pun keluar rumah, maaf telat yah, macet.
Rere pun naik,
“kita kemana?”
“kita dugem”
“haaaahhhh !!!!!!” Reyhan mengerem mendadak
“iya, kita dugem”
“aku nggak mau kita pulang aja ah”
“yaudah turunin aku disini biarin aku telepon cwok lain buat nemenin aku dugem”
Reyhan terdiam dan terlihat seperti memikirkan sesuatu
“kalo kamu mikirnya masih lama, aku turun nih dari motor”
“iya-iya kita dugem”
Reyhan pun kembali menjalankan motornya, menuju tempat dugem,
saat sampai,
terlihat seorang wanita sedang berdiri seperti sedang menunggu seseorang.
Rere pun berlari menghampiri seseorang tersebut
“Rik, tuh aku bawak dia”
“Reyhan ayo masuk” Rere menggandeng lengan Reyhan
Saat masuk terlihat ramai anak muda sedang berjoget ria
“yuk kita duduk di pojok situ yah”
Musik di dalam ruangan ini mengingatkan Reyhan pada masa lalunya, dimana ia dulu sering keluar malam hanya untuk menikmati suasana ini, tapi saat ia mengidap penyakit jantung ia memutuskan untuk berhenti,
“hey jangan ngelamun”
“eh, enggak kok”
“kamu minum nggak?”
“eh aku minta minuman soda aja deh” ucap Reyhan
“oh iya bentar yah”
              Bagaimana jika mama Reyhan tahu, bahwa anaknya sedang berdugem ria bersama kekasih barunya, Reyhan sangat khawatir,
“nih minuman buat kamu tanpa alkohol, ayo diminum”
Eemmhh gglleeekkk gglleekk gleekk, Reyhan mencoba meminum soda tersebut
Sedangkan Rere terlihat sangat antusias menghabiskan setiap gelas minuman alkohol yang di tuangkan Rika ke dalam gelas,
“Re pulang yuk” Reyhan mencoba membujuk Rere
“iya deh ayuk, kepala ku udah mulai pusing nih”
“sini ku bantu jalan yuk, hati-hati”
Reyhan membantu Rere berjalan menuju motornya, mereka pun pulang....
              Ke-esokannya, Rere terlihat sedang berkumpul di kantin sekolah bersama gengnya, ia sedang bercerita betapa cupunya cowok barunya itu,
“haha serius?”
“iya, nih yah dia tuh cupu banget di suruh minum alkohol dikit aja nggak mau”
Tteennnggg ttteeennnggggg bel tanda masuk berbunyi
“eh aku masuk dulu yah” Rere berpamitan keteman-teman nya
Saat Rere sedang berlari tiba-tiba, gggguuuubbrrraaaakkk !!!!!!!!!!!!
“aduh, siapa yang nabrak aku nih”
“eh, eh maaf-maaf nggak sengaja, ayo ku bantu berdiri”
“iya makasih, kayaknya aku baru liat kamu, anak baru yah ?”
“iya, kenalin aku Bram”
“oh Bram, aku Rere”
“aku cari kelas 11 nih dimana yah ?”
“oh itu kelas aku yuk bareng, aku juga mau masuk”
“oke”
                 Rere pun berjalan bersama sosok baru yang dia kenal itu, mereka terlihat sangat asik mengobrol, dari kejauhan Rere melihat Reyhan sedang duduk di depan kelasnya membaca buku,, langkahnya terhenti sejenak kemudian ia melanjutkan jalannya,, Rere tidak berani melihat ke arah Reyhan, tapi nampaknya Bram tersenyum ramah kepada Reyhan, saat Rere dan Bram jalan menuju kelas, Reyhan sangat memperhatikan langkah mereka “aku baru melihat sosok lelaki itu” Reyhan berfikir dalam hatinya.......
Hari ini, Rere sangat bersemangat karena ia menemukan sosok yang gentle dan macho menurutnya, ia senang karena Bram asik dan nyambung, tidak seperti Reyhan yang sangat cupu dan sangat ketinggalan
“Re, pacar kamu nggak marah, kalau kamu sama aku?”
“eeee,,eemmmm aku, aku nggaaakk punya pacar hehehee” Rere menjawab ragu
“oh bagus deh hehe”
“hehe iya”
“tipe cowok kamu itu gimana sih”
“yang berani nembak secara langsung”
“oh, kamu mau nggak jadi pacar aku?”
“haahhhhh?”
“kok ,kaget,? Kamu mau nggak?”
“eh iya mau”
Yee makasih Re,hehe
                Hari ini, tepat satu minggu Bram masuk sekolah Rere, Reyhan sangat merindukan kekasihnya itu, tanpa kabar, nggak ada sms, dan aku jarang menemukan dia, Reyhan mengeluh dalam hati, Selepas pulang sekolah ia berniat ingin, mengikuti kemana saja Rere akan pergi,
Teeeennnngggg tttttteeeeeennnggg,bel pulang sekolah berbunyi
Reyhan telah menyiapkan diri,
ia duduk diatas motornya sambil memperhatikan mobil Bram, ia yakin betul kekasihnya Rere pasti akan pulang bersama Bram, tidak lama Reyhan berfikir demikian, Reyhan melihat Rere berpegangan tangan dengan Bram menuju mobil, Rere terlihat bahagia terpancar dari tawa yang selalu ia perlihatkan,
Mobil Bram telah meluncur kesebuah komplek yang Reyhan tahu, itu adalah daerah rumah Rere, dia pasti hanya ingin mengantar Rere, Rehyan berkata dalam hatinya, Reyhan pun berhenti di sebuah pohon rindang, ia memastikan bahwa Bram ataupun Rere tidak sadar akan kehadirannya, ia memperhatikan gerak-gerik Rere dan Bram, mereka seperti sedang janjian akan jalan malam ini, waahh gawat, Reyhan pun kembali menuju rumahnya,ia pulang hanya ingin mengganti baju............
Setelah mengganti baju Reyhan kembali ke tempat semula dimana ia bersembunyi tadi, ia menunggu cukup lama dan tiba-tiba, ada sebuah mobil datang dan berhenti tepat di depan rumah Rere, dan Rere pun keluar, ia memakai baju yang sedikit terbuka, Reyhan ingin sekali menghampiri wanita itu dan melarangnya untuk pergi menggunakan baju itu, Rere pun masuk ke dalam mobil itu, mobil itu berjalan menuju sebuah tempat yang Reyhan tahu itu adalah tempat dugem.
Saat Rere melangkahkan kakinya  ingin masuk ke dalam, Reyhan menghadang langkah Rere.
“kamu mau ngapain?’
“kok kamu tau, aku ada disini”
“eh kamu siapa, jangan ganggu cewek aku”
Saat mendengar kata-kata itu hati Reyhan terasa sakit,
“Re” Reyhan memanggil Rere dan memegang tangan Rere
“kita putus” Rere menjawab
“tapi kenapa?”
“aku nggak bisa sama orang cupu kayak kamu”
“oh, kamu mau aku minum alkohol?”
“aku mau kita putus”
“aku nggak mau”
“terserah, ayo Bram masuk”
“Re, aku sayang kamu”
“bodo amat”
Rere pun masuk menarik tangan Bram, Reyhan mengikuti dari belakng
“Re plis jangan putusin aku, kalau kamu mau aku minum alkohol oke, aku akan minum, sebentar tunggu aku disini”
Reyhan pergi untuk mengambil beberapa buah alkohol untuk membuktikan betapa besar sayangnya ia kepada Rere
“dia pacar kamu?’ Bram bertanya
“iya”
“oh”
“maaf yah”
“iya nggak papa aku tau, kamu pilih aku kok”
Rere tersenyum,
Reyhan pun datang
“Re nih aku minum”
Reyhan meminum satu botol langsung dengan satu tegukan, saat alkohol itu habis, dada Reyhan terasa sakit ia pun terduduk lemas
“hahaa cuma segitu aja kemampuan kamu, payah !” Bram mengejek Reyhan
“oke, aku bakal minum lagi” Reyhan tidak mempedulikan sakit yang dia rasakan,
Ia meminum, 2,3 dan seterusnya sampai dadanya benar-benar terasa sakit, ia terduduk dan ia merasa sangat sakit, setengah sadar ia berdiri dan mencoba berbicara kepada Rere
“Re, aku sayang sama kamu”
Rere melihat Reyhan, seperti melihat orang lain, mengapa ia setega itu menyakiti Reyhan untuk yang kesekian kalinya.
“eh Rere tuh udah nggak sayang sama kamu, mending kamu pulang”
“eh Bram aku ngomong sama Rere, bukan sama kamu” Reyhan berbicara sempoyongan
Bram pun memanggil sekuriti untuk mengusir Reyhan
Reyhan pun diseret keluar dengan keadaan yang sangat-sangat kacau..
              Reyhan berdiri, ia muntah, dadanya terasa sakit amat sakit, ia harus segera ke rumah sakit, tapi apakah dengan keadaan mabuk seperti ini, Reyhan adalah sosok seseorang yang anti merepotkan orang lain, ia pun menyalakan motornya, dan menjalankan motornya, dadanya amat sangat sakit, ia sudah tidak tahan lagi, pandangannya buram ia tidak bisa melihat dengan jelas, ia mengegas motornya dengan kuat hingga jarum dimotornya itu menunjuk angka 90...
                Sedangkan ditempat lain, Rere lupa akan apa yang sedang menimpa Reyhan ia sangat asyik bersama Bram,
Daannnn wwwiiiiwwww wwwiiiiwww wwwwiiiiiiwwwwww
Suara ambulance dan mobil polisi terdengar jelas,, seseorang anak muda kecelakaan menabrak pembatas jalan,
Anak muda itu Reyhan, tim medis segera membawa Reyhan menuju UGD secepatnya, jam saat ini menunjukkan pukul 03:00 pagi, semua orang sedang tertidur pulas tidak terkecuali keluarga Reyhan
Ttuukkk tttuuukkk
“Mah siapa tuh,”
“nggak tau”
“papa liat yah:
“ikut”
Kedua orang tua Reyhan berjalan menuju pintu dan membukanya,dua orang polisi terlihat berdiri di balik pintu itu
“maaf menganggu pak, apa ini kediaman dari sodara Reyhan Kenziwatsu?”
“iya benar itu anak saya ,ada apa pak?”
“anak bapak baru saja mengalami kecelakaan, penyebab kecelakaan karena sodara Reyhan Kenziwatsu baru saja mengkonsumsi alkohol”
“apa,?”
Mama Reyhan terkejut dan jatuh pingsan
Ke-esokan harinya berita mengenai kecelakaan Reyhan tersebar luas di sekolah, tapi Rere belum mendengar berita itu,
“ReReRe’
“apaan sih ?
“itu Re”
“apaan Rik’
“itu Reyhan”
“kenapa?”
“kecelakaan nyaris mati ?”
“oh”
“santai banget kamu”
Rere pun pergi
Rika pun diam dan akhirnya berinsiatif akan mengajak Rina untuk menjenguk Reyhan,
“Rin jenguk Reyhan yuk”
“ayuk,kasian ya dia”
“iya katanya kakinya patah”
“ngeri banget yah”
Saat pulang sekolah, Rika dan Rina telah bersiap-siap berangkat dan tiba-tiba, Rere masuk kedalam mobil
“eh jalan yuk”
“kita mau jenguk Reyhan, Re” jawab Rika
“iya Re, kasian dia kakinya patah”
“Re, ikut kita yuk dia kasian, pasti lagi butuhin kamu”
“nggak asik kalian ah, aku mau jalan sama Bram aja ah daahhh”
“Re, Reeee”
“tega banget Rere yah”
“iya, dia berubah banget semenjak kenal Bram, dia jarang sama kita sekarang”
Sesampainya didalam rumah sakit, Rika dan Rina langsung menuju kamar Reyhan, saat masuk, Rika melihat Reyhan sedang tertidur lemah tetapi matanya terbuka, tiba-tiba air mata menetes ke pipi Rika dan Rina,,,,
“bisa-bisanya Rere, sejahat itu sama Reyhan, kasian banget Reyhan Rin”
“foto Rik, terus send ke HPnya Rere”
“iya-iya siap”
Rere sudah memfoto, dan mereka mendekati Reyhan,, air mata berlinang disela-sela mata Reyhan, ia seperti ingin menyampaikan sesuatu tapi ia tak mampu,,,, ia menangis, Rika dan Rina pun ikut menangis, Reyhan menunjuk kesebuah buku dan pena, Rika pun mengambil dam memberikannya pada Reyhan,,,, Reyhan menuliskan sesuatu yang kurang jelas, tulisan itu, Rere dimana ?
“Rere jalan sama Bram”
Rika memarahi Rina karena memberitahu Reyhan.
Dada Reyhan terasa sakit, terasa dicabik-cabik
“Ya Tuhan kalau ini akhir dari hidupku cabut nyawa ku sekarang Tuhan” Reyhan berdo’a didalam hatinya ia pun memejamkan mata
Rey, Rey, Reyhan, Reyhan
Rika memanggil nama Reyhan berulang kali ,
Dan kepala Reyhan pun terjatuh ke samping kirinya.
Dokteeeerrrrr !!!!!!!!!!!!! Rina memanggil dokter.
Dokter pun segera memeriksa keadaan Reyhan,, Rina dan Rika pun menunggu diluar, saat menunggu dokter, keluarga Reyhan nampak berdatangan menuju kearah mereka berdua,
              Rika sedang mencoba menghubungi Rere, tapi teleponnya mati,
Rere sedang bermain di mall bersama Bram...
Sedangkan di rumah sakit
“dimana orang tua dari sodara Reyhan?”
“saya dok, gimana anak saya dok?”
“mohon maaf pak, kami sudah mengusahakan yang terbaik tetapi nyawa Reyhan tidak tertolong”
Sontak semua orang yang ada disitu menangis, tidak terkecuali Rika dan Rina,
Orang-orang disitu menangis, berduka...
Rika mencoba menghubungi Rere, dan kali ini masuk
“halo Re”
“halo Rik, kamu kenapa nangis ?”
“Reyhan, Re”
“iya kenapa”
“Reyhan meninggal Re huhuhu” Rika menangis
“apa?, nggak mungkin kamu pasti bercanda”
“ngapain aku bercanda, sekarang keluarga besar Reyhan ngumpul di rumah sakit, tapi jenazahnya Reyhan bakal dibawa ke rumah duka”
Air mata menetes di pipi Rere, ia pun langsung berlari menuju rumah Reyhan,, Rere berlari sekencang-kencangnya, ia menangis tersedu-sedu, dan hujan pun turun membasahi bumi dan anak manusia yang sedang bersedih itu, Rere berlari terus berlari dan menangis sejadi-jadinya...
Sesampainya di rumah duka, ia melihat sekelompok orang memakai baju hitam, dengan jenazah terbaring tak berdaya di tengah-tengah mereka, ia melihat kearah jenazah itu ia membuka kain yang menutupi wajah Reyhan,,, air mata pun kembali mentes tatkala saat Rere melihat wajah pucat dan lugu dari wajah Reyhan, Rere tak percaya, Reyhan sudah menjadi mayat, tak berdaya, tak bernyawa, dan tak bisa memperjuangkan cintanya terhadap Rere.
“sudah Re, ikhlasin Reyhan, dia sudah sembuh disana”
“aku sadar, aku nyaman saat bersama dia, aku sayang dia Rik, aku sayang dia”
“udah nak, ayo ikut tante ke kamar Reyhan” mama Reyhan mencoba menenangkan Rere
“kamu ganti baju kamu yah, ini pakai baju Reyhan”
Rere pun segera mengganti pakaian baju basahnya
“ayo duduk disini ada yang ingin tante sampaikan”
Rere, Rika dan Rina pun duduk di ranjang Reyhan
“nak Rere, Reyhan dulu adalah seorang anak yang nakal, dia suka mabuk-mabukan, tapi saat ia terkena penyakit jantung ia tidak lagi mau meminum alkohol”
“tapi, Reyhan tidak pernah mengatakan soal itu”
“Reyhan seorang anak yang baik, Reyhan anak yang apa adanya tidak dibuat-buat, dia selalu melarang tante mengatakan hal ini pada siapa pun”
Rere kembali menangis ia pun menceritakan apa yang terjadi di malam itu,
“Sudah jangan menangis, Reyhan sudah tenang dia pasti damai disana”
Rere menangis sejadi-jadinya ia memeluk barang-barang kesayangan Reyhan, ia pun mengambil seragam Reyhan dan menciumnya,
“Rika aku kangen wangi tubuhnya, kangen dia yang suka bikin aku ketawa huhuhuhuhuhuhuhu dia sudah pergi, dia udah nggak ada” Rere menyesal
“udah yuk mending kita kedepan kita berdo’a untuk Reyhan”
Tiga sekawan itupun turut bergabung untuk mendoakan almarhum Reyhan
Hari ini jenazah Reyhan akan dikuburkan, semua teman sekolah Reyhan turut ikut mengantarkan Reyhan ketempat peristirahatan nya yang terakhir,
Rere memperhatikan, saat orang-orang menaruh jenazah di dalam kubur kemudian ditutup kayu dan ditimbun tanah, Rere kembali menangis ia memeluk sahabatnya Rika
“Rika, kasian Reyhan didalam tanah huhuu” Rere menangis tersedu-sedu
“sabar” kata Rika”
Saat pemakaman telah selesai, Rere masih duduk menangis menatap makam Reyhan,
“Rey, kenapa kamu tega ninggalin aku” huhuhu
“aku tuh sayang sama kamu” huhuuuu
“udah ayuk Re pulang “ ajak Rika
“nggak mau, biarin aku nemenin Reyhan aja disini” huhuhuuu
“kalau kamu terus-terusan kayak gini, kasian Reyhan nggak akan tenang disana”
Huhuhuuuu Rere terus saja menangis
“tarik nafas kamu, sekarang itu waktunya berdo’a untuk Reyhan, supaya dia tenang”
Rere pun mencoba mengikuti saran dari Rika
Mencoba ikhlas dan tabah
******************************selesai****************************