Minggu, 03 April 2016

SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA KRISTEN



PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi pada zaman ini memicu setiap orang dapat mengakses segala informasi tanpa batas semakin mudah. Hal ini sangat berpengaruh dan menjadi masalah bagi perkembangan anak-anak mudah atau remaja, kemudahan ini memicu banyak orang dengan mudah mengakses sesuatu yang berbau pornografi sehingga dapat menjadi pemicu terjadinya seks bebas dikalangan masyarakat. Dimasa ini anak-anak membutuhkan informasi untuk mengungkapkan hal-hal yang tidak terjawab salah satunya adalah seksualitas, dengan tidak adanya informasi yang cukup membuat anak-anak remaja tidak mendapat informasi yang jelas sehingga mereka terjerumus dalam pergaulan bebas.
Pada masa ini setiap remaja maupun orang tua harus dibekali dengan firman Tuhan, sehingga orang tua dapat mendidik anak mereka dalam takut akan Tuhan. Dalam masa ini juga orang tua harus menjadi partner bagi anaknya atau menjadi sahabatnya sehingga mereka dapat berbagi cerita kepada orang tuanya mengenai kegiatannya sehari-hari. Sehingga, orang tua dapat mengontrol pergaulan anak. Orang tua harus menanamkan etika yang baik kepada setiap anak-anak sehingga mereka dapat membedakan mana yang baik maupun yang tidak baik.
Mengekang anak bukanlah jalan keluar untuk menjauhkan seorang remaja dari pergaulan bebas, semakin kita menekan mereka maka mereka akan semakin penasaran dan mencoba untuk mencari tahu segala sesuatu yang mereka belum ketahui. Dalam hal ini sering terjadi pemberontakan dalam diri anak sehingga mereka akan masuk dalam pergaulan bebas sehingga mereka tidak mudah untuk dikendalikan dan sulit untuk keluar, hal ini akan berdampak buruk bagi kehidupan mereka. Untuk mencapai hal yang tidak diinginkan maka diperlukan pendidikan atau pembinaan seks bebas di rumah, gereja maupun sekolah dan menjelaskan akibat dari pergaulan bebas ini akan berdampak buruk bagi masa depan mereka. Jika mereka terjerumus dalam dunia seks bebas yang akan membuat mereka akan terserang penyakit HIV/AIDS. Hal ini yang menjadi beban kita bersama untuk terus membekali anak remaja kita agar merka menjadi anak-anak yang takut akan Tuhan dan menjelaskan dampak dari seks bebas yang akan merusak masa depan mereka. Firman Tuhan dijadikan pedoman mereka untuk membangun iman yang teguh sehingga mereka berani berkata TIDAK kepada hal-hal yang membuat mereka jatuh kedalam dosa.

   PEMBAHASAN
SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA KRISTEN
              Dalam masa remaja seorang remaja berada dalam masa yang tidak stabil sehingga merka mudah terjerumus kedalam hal-hal yang tidak baik bagi diri mereka dan orang lain. Dalam masa ini mereka mudah terpengaruh dengan orang lain untuk mencari tahu hal-hal yang dianggap tidak pantas dalam masyarakat (tabu). Untuk itu diharapkan orang tua harus menjadi sumber informasi bagi mereka sehingga mereka tidak terjerumus kedalam hal-hal yang membawa mereka kedalam pergaulan bebas. Penting bagi setiap orang tua dalam membangun jati diri setiap anak-anak remaja sehingga, mereka tidak kehilangan arah dalam hidup mereka.
Beberapa Penyebab Terjadinya Seks Bebas
a.      Pergaulan Bebas
Masa remaja adalah masa bergaul yang membutuhkan setiap anak remaja lebih banyak bersosialisai di luar rumah mereka, untuk lebih mengenal dunia luar.  Pergaulan bebas adalah pergaulan tanpa batas yang tidak berdasarkan pada norma-norma yang berlaku didalam masyarakat. Bergaul dengan bebas tanpa mengindahkan norma dan peraturan membuat anak remaja bisa melakukan apa saja termasuk seks bebas. Dalam melakukan hal ini tidak ada ikatan sama sekali tetapi semua dilakukan berdasarkan perasaan suka satu sama lain, jika ada hal buruk yang terjadi maka akan sangat merugikan kaum perempuan salah satunya ialah hamil diluar nikah. Hal ini akan berlanjut pada kasus aborsi untuk menutupi perbuatan mereka yang tercela.

 b. Pornografi
Ada beberapa pandangan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain tentang porno grafi. Richard Griffith mendefinisikan pornografi sebagai berikut: “Emotive art whose calculated effect is to produce erotic arousal leading to sexual activity”. Terjemahannya kurang lebih sebagai berikut: Pornografi merupakan sebuah seni bersifat emosional yang dimaksudkan untuk dapat merangsang perasaan erotis seseorang sehingga mengakibatkan aktivitas seksual.”[1]
Pandangan lain tentang pornografi juga didefinisikan oleh Webster,”Obscene literature of art (bacaan atau karya seni cabul).”[2] Mahkamah Agung Amerika mendefinisikan pornografi dalam 3 aspek:
“(1) Menurut standar semua orang, ini adalah sesuatu yang dipercaya rata-rata orang yang berkaitan dengan daya tarik cabul (sensual). (2) Ini adalah bahan yang menggambarkan atau menceritakan perilaku seksual dengan cara yang pasti ditentang sebagaimana yang khusus didefinisikan oleh hukum yang bisa diterapkan. (3) Secara keseluruhan, karya yang tanpa nilai sastra, politik, atau ilmu pengetahuan yang serius.”[3]
            Masalah pornografi adalah masalah kita bersama yang harus diberantas ditengah-tengah masayarakat umumnya dan gereja khususnya. Pornografi umumnya korbannya adalah anak-anak yang berusia remaja, hal ini karena mereka mudah terpengaruh sehingga pornografi bisa masuk dan menjadi komsumsi mereka. Oleh karena itu, kita perlu sedini mungkin memperingatkan mereka tentang pengaruh pornografi yang berdampak buruk bagi masa depan mereka.
            Seks bebas terjadi karena kondisi kejiwaan anak remaja yang tidak stabil, sehingga membuat mereka mudah terpengaruh dan mau mencoba apa yang sudah mereka lihat dan mereka dengar melalui orang lain maupun yang diakses melalui internet. Kurangnya informasi tentang seks ini makin membuat anak remaja berusaha untuk mencari sendiri baik melalui orang lain maupun disitus-situs dimedia. Disini perlunya peran orang tua yang intensif agar mampu mengontrol pergaulan anak-anak mereka serta adanya sikap terbuka mengenai pengetahuan seks. Peran orang tua dalam menjelaskan lebih mereka terima dibandingkan penjelasan dari orang yang tidak bertanggung jawab  dan menjerumuskan mereka.
Secara Psikologj
            Hubungan seks yang terjadi antara lelaki dan perempuan merupakan sebuah ikatan suci bukan sekedar untuk mencapai sebuah kenikmatan yang bersifat sementara. “Persetubuhan menuntut suatu keterlibatan total yang mencakup seluruh kepribadian seseorang.”[4] Keinginan melakukan hubungan seks yang sangat kuat dalam diri laki-laki dan perempuan dan terekam dalam pikiran keduanya sehingga mereka ingin melakukannya terus-menerus. Seks sangat berdampak bagi diri seseorang. Mengapa? Karena sekali kita melakukan seks bebas maka kita harus siap mendapat sorotan dari lingkungan sekitar kita maupun diri sendiri.
            Dalam kitab Efesus 2:22 (IBIS) berkata “Karena hidup bersatu dengan Kristus, kalian juga sedang dibangun bersama orang-orang lain menjadi sebuah rumah untuk Allah; di situ Allah tinggal dengan Roh-Nya.” Ini adalah perintah Tuhan bahwa kita harus dibangun untuk menjadi Rumah Allah dan Allah akan tinggal dalam hidup kita maka dari itu kita tidak boleh mencemari diri kita dengan seks bebas, agar Allah tinggal dalam hidup kita.
Secara Fisik
            Dalam 1 Korintus 15:33 “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Ayat ini sebenarnya sudah mengingatkan kepada kita kenapa kita harus bergaul dengan orang baik agar kita tidak jatuh kedalam jalan yang salah. Kadang-kadang dalam pergaulan seorang remaja bisa rusak karena memiliki latar belakang keluarga yang berantakan, atau ada yang memiliki pergaulan yang salah dikarenakan faktor lingkungan masyarakat yang mendukung dia untuk menjadi buruk. Pertumbuhan rohani seorang remaja harus selalu diperhatikan agar dia benar-benar dapat bertumbuh menjadi anak yang takut akan Tuhan.
            Jika mereka memiliki pergaulan yang buruk ada beberapa hal mengenai kerugian yangada dalam diri mereka. seperti :
-          Tidak ada tanggung jawab dalam diri anak remaja tersebut
-          Tidak punya rasa hormat kepada orang lain
-          Tidak mempunyai hati untuk melayani Tuhan dengan seungguh-sungguh
Allah tidak menyukai ciptaan-Nya terjebak dalam hawa nafsu karena dia begitu menyayangi dan mengasihi kita.
Bagaimana Mencegah Seks Bebas
            Ada beberapa hal yang harus dilakukan seseorang remaja maupun orang tua agar seorang anak remaja tidak terjerumus dalam dunia seks bebas. Diantaranya sebagai berikut :
Memberi Informasi yang Tepat
            Tugas kita adalah saling memberitahukan satu sama lain bahwa “Kekerasan Seksual terhadap Anak adalah Tindak Kejahatan yang Sangat Berbahaya!”[5]. Setiap keluarga harus memberikan informasi yang lebih dari pada lingkungan kita.
Melibatkan Orangtua Dalam Pembinaan Remaja
“Tidak hadirnya kasih dalam keluarga berperan besar dalam pembentukan orientasi seksual anak-anak yang dilahirkan dan ini sudah terbukti dalam pembentukan orientasi seksualitas.”[6]. orang tua adalah wakil Allah didunia ini, sehingga mereka ditugaskan untuk menjaga anak-anak yang Tuhan titipkan kepada mereka. oleh karena itu, setiap orang tua harus mengontrol setiap pergaulan anak-anaknya. Seperti tertulis Mazmur 78:3–7, bahwa orang tua selalu mengajarkan kepada anak-anak mereka teladan yang sudah diberikan Allah kepada nenek moyang kita. Hal ini harus menjadi pengertian yang mendasar dalam orangtua untuk menjaga dan melindungi anak-anaknya dari pergaulan seks bebas ini. Serta orang tua harus membekali remaja dengan kebenaran firman Tuhan, bahwa kita semua adalah bait Suci Allah dan harus dijaga dengan baik.
 
KESIMPULAN
            Setiap orang Kristen memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain. Baik dilingkungan keluarga maupun masyarakat agar mampu mewujudkan masyarakat yang bebas dari pergaulan bebas dan takut akan Tuhan. Sebagai orang Kristen kita harus menjadi duta Allah untuk menyampaikan kebenaran ini agar setiap remaja atau anak muda tidak mudah terjebak kedalam situasi seperti ini yang hanya merasakan kenikmatan sesaat tetapi mengalami tekanan batin seumur hidup.
            Setiap kita harus mampu menunjukkan kasih kita kepada lawan jenis kita melalui sikap yang takut akan Tuhan dan sikap yang baik tanpa maksud apapun. Menjaga relasi yang baik dengan sesama dan Tuhan agar selalu diingatkan untuk tidak melakukan seks bebas. Tuhan menciptakan seks itu kudus maka kita harus mentaatinya dengan hati yang bersungguh-sungguh.
            Ketika kita menghormati lawan jenis kita maka kita menghormati Tuhan karena dia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah, untuk itu harus dijaga dan dihargai. Ketika seorang pria melihat wanita, dia bukan menjadi orang yang membuka kancing bajunya tetapi menjadi orang yang menutup kancing baju itu karena kita harus berkata “engkau bukan diciptakan untuk dinikmati tetapi untuk dihargai, karena engkau diciptakan seturut denga rupa Allah”.

 DAFTAR PUSTAKA
Alkitab
Geisler, Norman L, Etika Kristen Pilihan dan Isu Kontemporer, Literatur SAAT , Malang, 2001.
Geisler, Norman L, Etika Kristen Pilihan dan Isu, Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 2000.
Herlianto, Ir, AIDS dan Perilaku Seksual, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1995.
Marx, Dorothy I, Itu’Kan Boleh, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2002.
Nadesul, Dr. Handrawan, Mitos Seputar Seks, Puspa Swara, Jakarta, 1997.


[1] Dorothy I. Marx, Itu’kan Boleh, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002)
[2] Norman L Geisler,Etika Kristen, (Malang: Literatur SAAT, 2010)
[3] Ibid,
[4] Dorothy I. Marx, Itu’kan Boleh, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002)
[5] World Vision Indonesia - - - Sahabat Peduli
[6] Ir. Herlianto, M.Th. Aids dan Perilaku Seksual, (Bandung : Yayasan Kalam Hidup, 1995)

Gratis seks bij jonge CHRISTIAN


INTRODUCTIE
Achtergrond
Vooruitgang in de technologie in dit tijdperk te activeren kan iedereen alle informatie gemakkelijker toegang zonder grenzen. Het is zeer invloedrijke en een probleem voor de ontwikkeling van de jongeren of tieners, dit voorziening veroorzaakte een hoop mensen met een gemakkelijke toegang tot iets dat pornografie, zodat het kan een trigger van de vrije seks onder de gemeenschap. Tegenwoordig kinderen hebben informatie nodig om dingen die niet beantwoord waarvan één seksualiteit, bij gebrek aan voldoende informatie om tienerjongens hebben geen duidelijke informatie te krijgen, zodat ze in promiscuïteit vallen onthullen.
Op dit moment elke adolescent en ouders moeten voorzien zijn van het Woord van God, zodat ouders hun kinderen in de vreze Gods kunnen opvoeden. In deze tijd moeten de ouders een partner voor haar te zijn of haar vriend, zodat ze hun verhalen kunnen delen met hun ouders over hun dagelijkse activiteiten. Zo kunnen de ouders van het kind sociale controle. Ouders moeten goed ethiek prenten voor elk kind, zodat ze onderscheid kunnen maken tussen wat goed of niet goed is.
Curb kind is niet de oplossing voor een tiener uit promiscuïteit te houden, hoe meer druk we hen zullen ze steeds nieuwsgierig en proberen te achterhalen alles wat ze niet weten. In dit geval is de frequente opstanden in het kind, zodat ze passen in los gebonden zodat ze niet gemakkelijk te controleren en moeilijk om uit het slecht zou zijn voor hun leven. Om dit te bereiken is het noodzakelijk ongewenste onderwijs of de vorming van vrije seks in de woning, een kerk of school en leggen het resultaat van promiscuïteit dit nadelig hun toekomst zal beïnvloeden. Als ze in de wereld van vrije seks vallen die ervoor zorgt dat ze worden getroffen door HIV / AIDS. Het is om te worden gedragen door ons samen te gaan met onze jonge kinderen toe te rusten, zodat zij zichzelf zien worden kinderen van godvrezende en de effecten van de vrije seks die hun toekomst zou verpesten verklaren. Het Woord van God hen te begeleiden naar een vast geloof dat ze durven om NEE te zeggen om dingen die ze te laten vallen in de zonde te vestigen.


DISCUSSIE
Gratis seks bij jonge CHRISTIAN
In de adolescentie een tiener is in een periode van onstabiele, zodat ze zichzelf gemakkelijk in dingen die niet goed voor zichzelf en anderen vallen. In deze periode zijn ze gemakkelijk te beïnvloeden door andere mensen om uit te vinden dingen die ongeschikt worden geacht in de maatschappij (taboe). Daarvoor wordt verwacht ouders moeten een bron van informatie voor hen, zodat ze niet in de dingen die hen brengen in promiscuïteit vallen. Het is belangrijk dat elke ouder identiteit elke tieners stellen zodat zij hun richting in het leven verliezen.
Sommige Oorzaken Voorkomen Gratis seks :
a.      Vrije Associatie
De adolescentie is een tijd dat elk kind nodig heeft om met elkaar opschieten meer tieners te socialiseren buiten hun huizen, voor meer informatie over de buitenwereld te leren. Promiscuïteit sociaal zonder grenzen die niet is gebaseerd op de normen die gelden in de samenleving. Vrijelijk vermengd zonder aandacht van de normen en regels te maken tieners kan van alles zijn, met inbegrip van geslacht te doen. In dit te doen, is er geen hechting op alle, maar het is allemaal gedaan door het gevoel op elkaar, als er niets ergs gebeurt zal het zeer schadelijk is voor vrouwen van wie zwanger buiten het huwelijk is te zijn. Dit zal in het geval van abortus als dekmantel voor hun acties waren verwerpelijk.
b.      Pornografie
Er zijn verscheidene verschillende weergaven van elkaar pornografie. Richard Griffith definieert pornografie als volgt: "Wiens zijt Emotive berekende effect is om erotische opwinding leidt tot seksuele activiteit te produceren". De vertaling was ongeveer als volgt:. Pornografie is een emotionele kunst zijn bedoeld om de erotische gevoelens te stimuleren een persoon resulteert in seksuele activiteit.[1]
"Andere standpunten van pornografie wordt ook bepaald door Webster, "Obscene literatuur van kunst (literatuur of obscene kunstwerken)"[2] The US Supreme Court definieert pornografie in drie aspecten:
“(1) Volgens de normen van alle mensen, dit is iets dat de gemiddelde persoon gerelateerd wordt verondersteld om de aantrekkingskracht van obscene (sensuele). (2) Dit is een materiaal dat toont of het vertellen van seksueel gedrag op een bepaalde manier in tegenstelling specifiek omschreven door de toepasselijke wetgeving. (3) Over het geheel genomen, de werken zijn zonder waarde literatuur, politiek of wetenschap serieus." [3]

Dit probleem is ons gezamenlijk probleem dat moet worden uitgeroeid in het midden van de gemeenschap in het algemeen en de kerk in het bijzonder. Pornografie in het algemeen slachtoffers zijn kinderen tieners in de leeftijd, dit is omdat ze gemakkelijk kunnen worden beïnvloed, zodat pornografie kunt invoeren en worden hun verbruik. Daarom moeten we zo snel mogelijk om hen te waarschuwen over de invloed van pornografie is slecht voor hun toekomst.
Gratis sex treedt op omdat adolescent mentale conditie is niet stabiel, zodat ze gemakkelijk te beïnvloeden en bereid om te proberen wat ze hadden gezien en gehoord door andere mensen of via het internet. Gebrek aan informatie over seks wordt steeds vaker tieners proberen om zichzelf te vinden, hetzij via een andere persoon of-disitus bemiddelde terrein. Hier is de rol van de ouders die intensief in staat zijn om de associatie van hun kinderen en hun open houding over seks kennis controle nodig hebben. De rol van de ouders bij het verklaren meer dan uitleg over de onverantwoorde ontvangen en te beschadigen.
In de psychologie
seks gebeurt tussen mannen en vrouwen is een heilige band is niet alleen om een tijdelijke genot te bereiken. "Geslachtsgemeenschap vraagt om een totale inzet die hele persoonlijkheid dekt."[4] Het verlangen om seks te hebben is zeer sterk in zowel mannen als vrouwen en beiden werden opgenomen in de geest, zodat ze willen het constant te doen. Sex ernstige gevolgen voor zichzelf. Waarom? Want zodra we gratis sex doen dan moeten we bereid zijn in de schijnwerpers van het milieu om ons heen en onszelf.
In Efeziërs 2:22 (IBIS) zei: "Want in Christus, kunt u ook worden samen met anderen in een huis voor hem gebouwd; waar God woont door Zijn Geest." (“Karena hidup bersatu dengan Kristus, kalian juga sedang dibangun bersama orang-orang lain menjadi sebuah rumah untuk Allah; di situ Allah tinggal dengan Roh-Nya.”) Dit is het bevel van de Heer dat we hebben gebouwd naar het huis van God, en God zal wonen in ons leven en daarom kunnen wij ons niet vervuilen met seks, zodat God in ons leven woont.
Fysiek
        In 1 Korintiërs 15:33 "Dwaalt niet, kwade samensprekingen verderven goede zeden." Dit vers is eigenlijk al ons eraan
herinneren waarom we moeten opschieten met mensen goed, zodat we niet in het verkeerde pad vallen. Soms in het gezelschap van een tiener kan worden beschadigd als gevolg van een gebroken gezin achtergrond, of iemand heeft de verkeerde menigte als gevolg van omgevingsfactoren die mensen steunen hem voor het erger. Spirituele groei moet altijd worden beschouwd als een tiener dat hij echt kan uitgroeien tot een kind die de Heer vreest.

Als ze een slechte vereniging zijn er een aantal dingen over een verlies wiens moeder in hen. zoals:
-          Geen verantwoordelijkheid in de adolescentie van het kind
-          Heb respect voor andere mensen niet
-          Heb je geen hart voor de Heer ijverig te dienen,
God niet Zijn schepping gevangen in de hartstochten lief, omdat hij zo hield en houdt van ons.
Hoe te voorkomen Gratis seks
Er zijn verschillende dingen die een persoon moet tieners en ouders doen om een tiener die niet vallen in de wereld van de vrije seks. Waaronder de volgende:
Het geven van de juiste informatie
Onze taak is om elkaar mededeling dat "seksueel geweld tegen kinderen is een misdrijf dat Extremely Dangerous!"[5] Elk gezin moet meer informatie dan op ons milieu te geven.
Het betrekken van ouders bij de jeugd
"De afwezigheid van de liefde in het gezin speelt een belangrijke rol in de vorming van de seksuele geaardheid van de kinderen die geboren zijn en hebben bewezen in de vorming van seksuele geaardheid."[6] ouders zijn de vertegenwoordigers van God in deze wereld, zodat ze worden toegewezen aan zorg voor kinderen van God te nemen aan hen overlaten. Derhalve kan elk van de ouders moeten hun kinderen beheersen elke interactie. Zoals geschreven, Psalm 78: 3-7, dat ouders altijd geleerd hun kinderen het voorbeeld dat God aan onze voorouders heeft gegeven. Dit moet een fundamenteel begrip van de ouders de zorg voor hun kinderen te beschermen tegen seksuele promiscuïteit dit. En ouders moeten jongeren uit te rusten met de waarheid van Gods Woord, dat wij de tempel van God, en moet met zorg worden behandeld.
CONCLUSIE
Elke Christen heeft de verantwoordelijkheid om te kijken na elkaar en elkaar te beschermen. Zowel binnen het gezin en de maatschappij in staat zijn om een samenleving vrij van promiscuïteit en angst voor God te realiseren. Als christenen moeten we ambassadeurs van God om deze waarheid te brengen zodat elke tiener of jonge kinderen niet gemakkelijk in een situatie als deze, dat slechts een moment van genot gevoeld, maar aan de inwendige druk van een ervaring voor het leven worden opgesloten.
Leder van ons moet in staat zijn om onze liefde voor het andere geslacht door de godvrezende houding en een goede houding, zonder enig doel te laten zien. Het onderhouden van een goede relatie met elkaar en God te worden herinnerd niet om seks te doen. God schiep seks is heilig, dus we hebben om samen te werken met een oprecht hart.
Wanneer we het andere geslacht te respecteren dan kunnen we God eren, want hij is geschapen naar het beeld en de gelijkenis van God, om te kunnen worden bewaard en gewaardeerd. Wanneer een man een vrouw ziet, hij is niet een man die zijn shirt knoopte maar wees de ene naar de knoppen te sluiten, dan is dat omdat we moeten zeggen "je bent niet gemaakt om van te genieten, maar om gewaardeerd te worden, omdat gij panden worden gemaakt naar het beeld van God".




REFERENTIES



Bijbel
Geisler, Norman L, Etika Kristen Pilihan dan Isu Kontemporer, Literatur SAAT , Malang, 2001.
Geisler, Norman L, Etika Kristen Pilihan dan Isu, Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 2000.
Herlianto, Ir, AIDS dan Perilaku Seksual, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1995.
Marx, Dorothy I, Itu’Kan Boleh, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2002.
Nadesul, Dr. Handrawan, Mitos Seputar Seks, Puspa Swara, Jakarta, 1997.


[1] [1] Dorothy I. Marx, Itu’kan Boleh, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002)
[2] Norman L Geisler,Etika Kristen, (Malang: Literatur SAAT, 2010)
[3] Norman L Geisler,Etika Kristen, (Malang: Literatur SAAT, 2010
[4] Dorothy I. Marx, Itu’kan Boleh, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002)
[5] World Vision Indonesia - - - Sahabat Peduli
[6] Ir. Herlianto, M.Th. Aids dan Perilaku Seksual, (Bandung : Yayasan Kalam Hidup, 1995)