K E T R I T U N G G A L A N A L L A H A T A U T R I N I T A S
Oleh
Y O N A S B O K Y
BAB I
PENDAHULUAN
“
PRO DAN KONTRA SEPUTAR DOKTRIN TRINITAS “
LATAR BELAKANG MASALAH
Menyingkapi
berbagai persoalan yang timbul dalam
perkembangan teologi Kristen saat ini telah cukup menimbulkan berbagai pro dan kontra
dengan munculnya gagasan-gagasan baru seputar Alkitab yang pada akhirnya
mempengaruhi pengajaran yang selama ini dipegang dan diyakini oleh umat Kristen.
Pada
kenyataannya telah menimbulkan
kebingungan tersendiri baik yang terjadi dalam masyarakat gereja secara internal
maupun secara lebih luas. Salah satu fenomena yang terjadi mulai belakangan ini
adalah pengajaran yang memberikan gagasan baru tentang Tritunggal. Tritunggal
tidak tertulis dalam alkitab tetapi untuk menjelaskan ketritunggalan Allah
yaitu Allah yang terdiri dari tiga pribadi yang bersama dalam satu kekekalan.
Banyak sering muncul pertanyaan tentang apakah orang Kristen memiliki tiga
Tuhan? hal ini memang sangat sulit untuk dijelaskan karena ini menyangkut
dengan iman kepercayaan kita.
Dalam menjelaskan konsep
trinitas kepada orang yang berbeda keyakinan dengan kita itu akan selalu
menimbulkan masalah, konsep Allah dalam paradigma mereka sangat berbeda dengan
iman kita. Itulah sebabnya konsep Tritunggal Allah selalu menjadi perdebatan
bahkan serangan dari berbagai pihak untuk menggoyahkan iman kita.
Dalam pemahaman
orang Kristen pun mengenai Trinitas juga bermacam-macam, sehingga terdapat
banyak perbedaan mengenai Allah Tritunggal. Akan tetapi doktrin ini adalah
dasar dari iman Kristen kita. Tritunggal adalah konsep yang tidak dapat dipahami oleh manusia secara
sempurna karena Allah jauh lebih besar sehingga mustahil kita dapat
menjelaskannya. Bapa sebagai Allah, Yesus adalah Allah dan Roh Kudus Allah. Ini
membuktikan bahwa hanya ada satu Allah. Satu Allah dalam wujud tiga Pribadi
tidak hanya menjadi masalah umat Kristen saja namun menjadi masalah lintas
Agama. Menurut umat Islam orang Kristen menganut kaum Politeisme karena umat
Kristen mempunyai tiga Tuhan. Masa sebelum reformasi, orang-orang Yahudi pada zaman Tuhan Yesus sangat menekankan kesatuan Allah, penekanan ini terus
dipertahankan umat Kristen. Akibatnya adalah bahwa sebagian orang kemudian
menyingkirkan perbedaan pribadi-pribadi dalam Allah Tritunggal itu satu persatu,
dan yang gagal memberi penjelasan yang sempurna pada keilahian esensial dari pribadi
kedua dan ketiga Allah tritunggal[1]
Pendekatan ini lebih bersifat teologis yaitu
doktrinal dan bukan kepada suatu teknik apologika. Pengajaran tentang Trinitas
adalah suatu pelajaran yang sulit dan kadang membingungkan orang Kristen
sendiri dan terutama dalam menghadapi konteks masyarakat yang monoteis[2].
Untuk itu sebagai orang Kristen kita harus memahami ini dengan baik walaupun
tidak sempurna untuk dipahami agar kita mudah menjelaskan kepada orang lain
sehingga tidak menjadi pertentangan atau penyimpangan.
RUMUSAN
MASALAH
Berkenan dengan latar
belakang masalah diatas, maka perlu untuk merumuskan masalah-masalah tersebut
dalam bentuk pertanyaan.
1.
Apa itu Tritunggal?
2.
Apa kata Alkitab tentang Tritunggal?
MAKSUD
DAN TUJUAN PENULISAN
Maksud penulisan
makalah ini :
1.
Mengetahui apa itu Tritunggal
2.
Mengetahui tentang apa kata Alkitab
tentang Tritunggal
BAB II
PEMBAHASAN
ARTI
KATA TRITUNGGAL
Doktrin
Allah Tritunggal memang tidak tertulis dalam Alkitab secara Eksplisit, tapi
bukan berarti doktrin ini tidak berasal dari Allah. Bapa-bapa gereja menemukan
dan akhirnya menyimpulkan dalam kalimat-kalimat lengkap. Pemahaman itu
mereka ambil dari penyeledikan Alkitab. Jadi kita hanya akan mengetahui Allah
sebatas ia memperkenalkan diri-Nya.
Kata
Tritunggal berasal dari bahasa Latin Trinitas yang terdiri dari dua kata, yaitu
Tres yang berarti tiga, dan Unus yang berarti esa, tunggal, atau satu. Kata ini
akan sulit dimengerti diluar konteks Kekristenan, dan kata ini secara ekslusif
hanya digunakan dalam dunia teologi Kristen[3]. Kenapa
sulit dimengerti diluar Kristen karena ini menyangkut dengan iman kepercayaan
iman kita tentang Tritunggal.
Kata
ini memang tidak terdapat dalam Alkitab dan bahwa pertama kali digunakan oleh
Theophilus dari Anthiokia di Gereja Timur dalam bahasa Yunani Triados dan Tertulianus dari Gereja
Barat dengan istilah Latin Trinitas. Hal ini dilakukan dalam usaha menjelaskan
fakta yang terdapat dalam Alkitab mengenai Allah yang Esa yang disebut Bapa,
yang memiliki Firman yang disebut Anak dan Roh yang disebut Roh Kudus yang
bersifat kekal. Dan juga menerangkan hubungan firman Allah dan Roh Allah itu
dengan Allah yang Esa itu sendiri.[4]
Kata bahasa Inggris “trinity”
tidaklah seekspresif dalam bahasa Belanda “ Drie-eenheid” sebab kata itu bisa
saja menunjukkan arti tiga tanpa adanya implikasi kesatuan ketiganya.[5] Paham
tritunggal yang orthodox akui adalah Sang Bapa adalah Allah, Sang Anak adalah
Allah dan roh Kudus adalah Allah. Namun mereka bukan tiga Allah melainkan tiga
pribadi dalam satu hakikat[6]. Hal ini membuktikan bahwa Allah bukan tiga
tetapi ketiganya memiliki perpaduan menjadi satu Allah. Istilah Trinitas tidak
terdapat dalam Alkitab secara tertulis, namun istilah trinitas di ajarkan secara
jelas oleh Alkitab. Disatu sisi, Alkitab dengan tegas mengajarkan tentang
keesaan Allah (Ulangan 6:4). Disisi lain Alkitab menyatakan keilahian tiga
pribadi dari Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
APA KATA ALKITAB MENGENAI
TRITUNGGAL
Ketika
mempelajari topik ini satu hal yang perlu selalu kita ingat adalah kata
“Tritunggal” tidak digunakan dalam Alkitab. Istilah ini digunakan untuk
menjelaskan ketritunggalan Allah. Haruslah dimengerti bahwa Tritunggal adalah
satu Allah yang terdiri dari tiga pribadi bukan berarti ada tiga Allah. Yang
penting adalah bahwa konsep yang diwakili oleh kata Tritunggal ada dalam
Alkitab.
1. Allah
itu Esa : Ulangan 6:4; 1 Kor 8:4
2. Tiga
pribadi secara sempurna sejajar, di mana setiap pribadi secara penuh mempunyai
keberadaan Ilahi. Di mana nama Roh Kudus sejajajar dengan dengan Bapa dan Anak
(Mat 28:19), ketiganya dapat dibedakan sejajar bersama-sama (2 Kor 13:13)[7].
Masih
banyak ayat yang membahas tentang Ketritunggalan Allah dalam Alkitab. Dalam
Yesaya 48:16 dan 61:1 sang Anak berbicara kepada Roh Kudus. Bandingkan dengan
Lukas 4:14-19 untuk melihat bahwa yang berbicara adalalah Allah. Contohnya
waktu Yesus di baptis, dalam peristiwa ini Roh Kudus turun keatas Yesus
sementara Bapa berbicara menyatakan bagaimana Dia berkenan kepada sang Anak.
Dalam Perjanjian baru Yesus berbicara kepada Bapa tentang mengutus Sang
penolong yaitu Roh Kudus. Inilah
Tritunggal kudus dalam Allah yang Maha esa yang kepadanyakita percaya, dan
disinilah rahasianya dengan menamakan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bapa adalah
gelar Bapa itu sendiri, Anak adalah gelar dari Firman Allah yang menjelma
menjadi manusia dan Roh Kudus adalah Roh Allah itu sendiri[8].
Allah sudah menyatakan dirinya dalam kedatangan Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Dalam
Perjanjian Lama tentang Trinitas tidak ada tetapi ada pernyataan, bahwa ada
kejamakkan oknum. Sedangkan dalam Perjanjian Baru banyak terdapat tentang
Trinitas. Perjanjian Lama menekankan kepada Yahweh sedangkan Perjanjian Baru
pada Yesus Kristus (Yes 45:22-23 bd Roma 14:11). Sebutan YHWH juga menyebut
Allah Anak, juga menyebut Roh Kudus dalam Trinitas[9].
Hal ini cukup membuktikan kepada kita umat-Nya yang percaya kepada-Nya tidak
perlu ragu dengan Doktrin Trinitas ini. Yang perlu kita ketahui bahwa
pengetahuan kita tentang Allah sangat terbatas dan tidak dapat melampaui
pikiran Allah.
BAB
III
KESIMPULAN
Karena kebenaran ini berasal dari Sang Pencipta, bukan
ciptaan, maka harus kita sadari adanya perbedaan dasar antara Pencipta dan yang
dicipta. Ketika kita menemukan kesulitan besar di dalam mempelajari dan
mengajarkan doktrin ini, hal ini adalah wajar. Doktrin tritunggal memang sulit
dipelajari karena melampaui rasio manusia (supra rasional). Tetapi ini bukan
berarti bertentangan dengan rasio (kontra rasional).
Doktrin ini memang tidak masuk akal, karena memang melampaui
akal. Pada waktu kita mempelajari Tritunggal, kita bukan hanya menyelidiki
kesimpulan dogma yang sudah didiskusikan berabad-abad, melainkan juga kita
sedang belajar dari Dia, Allah Tritunggal. Allah bukan sekedar obyek
penyelidikan kita, melainkan subyek, karena kita harus bersikap rendah hati di
hadapanNya. Kita harus kembali kepada Alkitab sebagai sumber pengajaran itu
sendiri. Kita tidak perlu mencari pada buku-buku filsafat atau kitab-kitab
agama lain, tetapi hanya Alkitab. Doktrin Allah Tritunggal ini memang tidak
secara eksplisit tertulis dalam Alkitab, tetapi itu tidak membuat bahwa doktrin
ini bukan berasal dari Allah. Dalam pergumulannya bapa-bapa gereja menemukan
dan akhirnya mensarikan ke dalam kalimat-kalimat lengkap. Pemahaman itu sendiri
mereka ambil dari penyelidikan Alkitab yang seksama. Jadi, kita hanya dapat
mengenal Allah sejauh Dia menyatakan diri-Nya.
D A F T A R P U S T
A K A
1.
Alkitab
2. DR. R. Soedarmo, Ikthisar Dogmatika,
BPK Gunung Mulia
3.
Louis
Berkhof, Teologi Sistematika Doktrin
Allah
4.
Pdt.
DR. Daniel Ronda, Phd, Diktat Ilmu Teologi
5.
Ezra
Alfred Soru, Tritunggal yang kudus,
(Bandung Lembaga Literatur Baptis, 2002)
[1]
Louis Berkhof, Teologi Sistematika,
Doktrin Allah
[2]
Pdt. DR. Daniel Ronda, P.hd, Diktat Ilmu Teologi
[3]
Ezra Alfred Soru, Tritunggal Yang Kudus (Bandung:
Lembaga literatur Baptis, 2002) hal 4
[4]
Timothy Ware, “Allah Tritunggal Maha Kudus” www.sarapanpagi.org.
[5]
Louis Berkhof, Teologi Sistematika, Doktrin Allah, Lembaga Reformed Injili
Indonesia, 1997
[6]
Ezra Alfred Soru, Tritunggal Yang Kudus (Bandung:
Lembaga literatur Baptis, 2002)
[7] Pdt.
Dr. Daniel Ronda, P.hd, Diktat Ilmu Teologi; Hal 54
[9]DR.
R. Soedarmo, Iktishar Dogmatika; BPK Gunung Mulia