Ringkasan Seminar Sola Scriptura
Nama
: Yonas Boky
Mata
kuliah : Teologi PB
Tugas : Ringkasan Seminar Sola Scriptura
Dapat diandalkannya Injil-Injil
1/3 dari Injil
Markus menceritakan tentang mujizat. Banyak orang skeptis yang tidak percaya
terhadap mujizat dan mereka mengatakan tidak ada saksi mata yang benar tentang
mengalami mujizat. Beberapa bantahan tentang mujizat salah satu keberatan yang
sering dilontarkan didunia barat adalah bahwa mujizat tidak mungkin terjadi. Mujizat
dari Tuhan Yesus kalau seseorang yang memperlakukan Injil dengan benar maka
mereka akan mengenal Tentang Yesus Kristus.
Jenis
Sastra dari Injil
Misalnya
Puisi dibedakan dengan Novel. Satu volum
tunggal tentang satu tokoh, Injil-Injil itu adalah biografi namun ada sedikit
perbedaan antara biografi kuno dan modern. Matius dan Markus terdapat ada
perbedaan kronologis dan biografi kuno tidak terlalu penting mengenai saat-saat
awal dari kehidupan. Dalam Injil Markus dimulai saat Yesus sudah dewasa tetapi Yohanes
dimulai dari pelayanan Yesus setelah Yesus dewasa dan sebelum dimulai dari
penciptaan. Injil-Injil adalah biografi kuno yang secara alamiah dari biografi
kuno yang adalah berisi sejarah, tujuannya, moral dan teologi
Standar
penulisan
-
Sejarawan bekerja dengan fakta-fakta,
jika mereka menulis dengan bias maka akan mendapatkan kritikan. Matius dan
Markus menganggap Markus dapat diandalkan ataupun sebaliknya. Lukas
memberitahukan sumber-sumber yang didapat (Luk 1:4). Dalam ayat 2 berbicara
mengenai sumber-sumber lisan yang merujuk kepada para saksi mata. Sedangkan ayat
3 mengkorfimasi tentang penelitian-penelitian tentang penulisan. Ketika penulis
menuliskan Injil masih ada saksi mata yang hidup dan menyalurkan informasi
dengan cara menghafal. Penulis tidak selalu menggunakan pengkalimatan yang sama
satu sama lain. Yesus mengajarkan murid-muridnya secara langsung dan mereka
langsung menerbitkan ajaran yang sudah diajarkan kepada mereka. Injil-Injil ini
ditulis dalam bahasa Aram dan dalam penulisan sejarah kuno selalu menyebutkan
pengarangnya, mereka menyatakan bahwa sudah mengetahui semuanya. Apa yang kita
baca dalam Injil itu yang Yesus katakan pada masa hidupnya. Jika kita
membandingkan cerita tentang Yesus maka kita akan menemukan kesamaan dalam Injil-Injil.
Pertanyaan besar akan muncul ketika kita membaca kitab Matius. Mengapa Matius
menggunakan sumber dari Markus sedangkan Matius sendiri adalah saksi mata? Hal
ini dapat terjadi karena Matius masih mengumpulkan sumber-sumber yang akan
ditulis sedangkan Markus sudah merangkumkannya.
Mujizat
dari Tuhan Yesus adalah suatu gambaran yang luas
Ada
orang-orang yang tidak disembuhkan tetapi mujizat tidak dimaksudkan untuk
menyelesaikan masalah. Itu artinya Yesus peduli terhadap orang sakit, lapar,
dari bahaya badai laut. Tetapi Yesus tidak selalu melakukan mujizat ini. Kita
juga harus peduli terhadap orang lain walaupun kita tidak bisa melakukan
mujizat seperti yang Yesus lakukan. Yesus melakukan mujizat bukan hanya untuk
satu orang tetapi untuk semua orang. Mujizat itu akan terjadi saat kita
memasuki tempat yang baru. Tanda mujizat adalah suatu tanda yang dramatis.
Mujizat Allah sudah bekerja diantara kita maka kita juga bisa mengharapkan
mujizat. Ketika Yesus berada dipadang gurun Ia menunjukkan tanda-tanda kerajaan
Allah dan kerajaan-Nya akan digenapi dimasa yang akan datang. Mujizat yang
dilakukan oleh Allah melampaui dari apa yang kita harapkan. Salah satu hal yang
coba dilakukan oleh anak-anak Skewa (Kis 19:13-20) mereka coba mengusir roh
jahat tetapi justru mereka yang dikejar-kejar oleh roh jahat. Hal ini
membuktikan bahwa berbeda dengan yang Yesus lakukan karena Yesus memiliki
otoritas diatas bumi dan dibawah bumi.
Dalam kitab I Timotius mengajarkan kepada kita untuk tidak
berdebat tentang Mujizat karena setiap kehidupan kita adalah mujizat. Napas
kita adalah pemberian dari Allah dan itu adalah sebuah mujizat yang kita alami.
Namun jika kita meragukan mujizat benar-benar terjadi maka kita dapat tetap
bergantung kepada saksi mata dan fakta yang terjadi. Gereja-gereja yang
mengklaim tentang mujizat adalah kelompok Pentakosta dan Karismatik. Dalam 10
negera ada sekitar 2 juta orang telah menyaksikan dan mengklaim telah melihat
mujizat dan diluar kelompok Pentakosta 36%, Amerika 34% yang mengklaim telah
melihat mujizat. Orang-orang diluar Kristen juga percaya bahwa mujizat dapat
terjadi. Di China saat terjadi kebangunan rohani, banyak orang bertobat dan
mengalami mujizat. Ada seorang yang skeptis beragama Hindu, mati sebelah
tangannya dan mengalami kesembuhan saat didoakan sehingga membuat orang-orang
disekitarnya menjadi percaya. Banyak ahli atau dukun dapat juga membuat mujizat
tetapi dalam skala kecil dan kita bisa melihat hasilnya tidak bertahan lama.
Kesaksian
Dengan Bukti Medis
Allah ingin kita melihat bukan kita yang melakukan mujizat
tetapi Allah yang melakukan, 9% orang tuli didoakan dan mereka disembuhakan,
ada banyak saksi yang melihat serta ada tim medis yang datang memeriksa sebelum
dan sesudah disembuhkan. Ada seseorang yang ususnya tingga1/4 selain itu hancur.
Teman-temannya datang dan mendoakannya dan ia merasa seperti mengalami sengatan
listrik dan menjadi lebih baik padahal dokter mengatakan dia akan mati secara
perlahan-lahan. Ada seorang mengalami kelumpuhan karena mengalami sengatan
listrik, ada seseorang yang mendoakannya dia akhirnya bisa berjalan. Disebuah
tempat ret-reat mereka melakukan seorang anak di pinggir kolam, mereka membawa
anak ini kepada dokter. Tetapi dokter mengatakan anak ini sudah mati, ada
dokter yang berusaha melakukan dengan sekuat tenaga agar untuk menghidupkan
tenaga untuk menghidupkan anak ini tapi tidak berhasil tetapi ketika didoakan
anak ini hidup kembali. Pada prinsipnya kita tidak bisa mengklaim setiap orang
yang didoakan secara ajaib mengalami kesembuhan dan kebanyakan yang terjadi itu
diperintisan Injil baru. Mujizat yang terjadi dalam hidup kita, harus kita
bagikan kepada orang lain agar mereka menjadi percaya kepada Yesus Kristus.
Ketika kita mendengarkan kesaksian tentang mujizat itu mendorong kita untuk
terus percaya kepada Yesus Kristus. Yohanes mengatakan banyak orang menyaksikan
mujizat lalu percaya mereka, awalnya mereka tidak bertekun dalam iman dan
memiliki iman yang dasar, kemudian mereka hanya melihat tanda karena mereka
melalui tanda-tanda itu dan membuat mereka percaya dan bertumbuh. Banyak
pertobatan terjadi karena mujizat. Orang-orang yang benar-benar mencari Tuhan
akan disembuhkan meskipun ada orang yang memalsukannya.
Kita harus tetap bersyukur dan kita tetap membutukan
pengajaran. Kita harus memiliki iman tapi jangan iman kebodohan. Karena jika
orang mempunyai karunia kesembuhan maka orang yang disembuhkan akan sembuh dan
sebaliknya jika tidak sembuh maka harus pergi kedokter. Kita harus memiliki
karunia penyembuhan tetapi karunia mengajar dapat menolong kita mengerti
menggunakan karunia yang lain. Tidak semua kesembuhan terjadi melalui proses
yang sama. Jika ada orang yang mempunyai karunia penyembuhan dan disaat
mendoakan orang lain dan tidak sembuh maka jangan berhenti berdoa karena itu
adalah sebuah ujian iman. Ada orang yang tidak sungguh-sungguh melayani Tuhan
hanya supaya terkenal tetapi Tuhan tetap masih menyembuhkan orang yang
didoakan. Karena yang menyembuhkan adalah Tuhan bukan orangnya.
Teologi
Mujizat
Dalam
Matius 11:4 yesus mengutipnya dari kitab Yesaya 35:5-6 tentang kebangkitan umat
Tuhan dan bumi yang baru. Mujizat dan tanda dari kerjaaan, untuk mengingatkan
kita akan janji-Nya. Dia tidak menyelesaikan masalah tetapi Dia peduli dengan
masalah kita. Kita harus bersyukur karena pengorbanan Yesus. Injil mengaitkan
mujizat bergantung kepada Allah. Dalam kitab Yohanes injil itu datang setelah
tanda-tanda utu datang. Injil mencapai puncaknya pada salib. Salib mengingatkan
kita bahwa kita tidak melihat mujizat tetapi Allah tetap berkarya. Isu tentang
iman adalah bahwa Allah dapat dipercaya dan diandalkan.