Kamis, 23 April 2015

Ringkasan Seminar Sola Scriptura



Ringkasan Seminar Sola Scriptura
Nama              : Yonas Boky
Mata kuliah   : Teologi PB
Tugas              : Ringkasan Seminar Sola Scriptura

Dapat diandalkannya Injil-Injil
1/3 dari Injil Markus menceritakan tentang mujizat. Banyak orang skeptis yang tidak percaya terhadap mujizat dan mereka mengatakan tidak ada saksi mata yang benar tentang mengalami mujizat. Beberapa bantahan tentang mujizat salah satu keberatan yang sering dilontarkan didunia barat adalah bahwa mujizat tidak mungkin terjadi. Mujizat dari Tuhan Yesus kalau seseorang yang memperlakukan Injil dengan benar maka mereka akan mengenal Tentang Yesus Kristus.
Jenis Sastra dari Injil
Misalnya  Puisi dibedakan dengan Novel. Satu volum tunggal tentang satu tokoh, Injil-Injil itu adalah biografi namun ada sedikit perbedaan antara biografi kuno dan modern. Matius dan Markus terdapat ada perbedaan kronologis dan biografi kuno tidak terlalu penting mengenai saat-saat awal dari kehidupan. Dalam Injil Markus dimulai saat Yesus sudah dewasa tetapi Yohanes dimulai dari pelayanan Yesus setelah Yesus dewasa dan sebelum dimulai dari penciptaan. Injil-Injil adalah biografi kuno yang secara alamiah dari biografi kuno yang adalah berisi sejarah, tujuannya, moral dan teologi
Standar penulisan
-          Sejarawan bekerja dengan fakta-fakta, jika mereka menulis dengan bias maka akan mendapatkan kritikan. Matius dan Markus menganggap Markus dapat diandalkan ataupun sebaliknya. Lukas memberitahukan sumber-sumber yang didapat (Luk 1:4). Dalam ayat 2 berbicara mengenai sumber-sumber lisan yang merujuk kepada para saksi mata. Sedangkan ayat 3 mengkorfimasi tentang penelitian-penelitian tentang penulisan. Ketika penulis menuliskan Injil masih ada saksi mata yang hidup dan menyalurkan informasi dengan cara menghafal. Penulis tidak selalu menggunakan pengkalimatan yang sama satu sama lain. Yesus mengajarkan murid-muridnya secara langsung dan mereka langsung menerbitkan ajaran yang sudah diajarkan kepada mereka. Injil-Injil ini ditulis dalam bahasa Aram dan dalam penulisan sejarah kuno selalu menyebutkan pengarangnya, mereka menyatakan bahwa sudah mengetahui semuanya. Apa yang kita baca dalam Injil itu yang Yesus katakan pada masa hidupnya. Jika kita membandingkan cerita tentang Yesus maka kita akan menemukan kesamaan dalam Injil-Injil. Pertanyaan besar akan muncul ketika kita membaca kitab Matius. Mengapa Matius menggunakan sumber dari Markus sedangkan Matius sendiri adalah saksi mata? Hal ini dapat terjadi karena Matius masih mengumpulkan sumber-sumber yang akan ditulis sedangkan Markus sudah merangkumkannya.

Mujizat dari Tuhan Yesus adalah suatu gambaran yang luas
Ada orang-orang yang tidak disembuhkan tetapi mujizat tidak dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah. Itu artinya Yesus peduli terhadap orang sakit, lapar, dari bahaya badai laut. Tetapi Yesus tidak selalu melakukan mujizat ini. Kita juga harus peduli terhadap orang lain walaupun kita tidak bisa melakukan mujizat seperti yang Yesus lakukan. Yesus melakukan mujizat bukan hanya untuk satu orang tetapi untuk semua orang. Mujizat itu akan terjadi saat kita memasuki tempat yang baru. Tanda mujizat adalah suatu tanda yang dramatis. Mujizat Allah sudah bekerja diantara kita maka kita juga bisa mengharapkan mujizat. Ketika Yesus berada dipadang gurun Ia menunjukkan tanda-tanda kerajaan Allah dan kerajaan-Nya akan digenapi dimasa yang akan datang. Mujizat yang dilakukan oleh Allah melampaui dari apa yang kita harapkan. Salah satu hal yang coba dilakukan oleh anak-anak Skewa (Kis 19:13-20) mereka coba mengusir roh jahat tetapi justru mereka yang dikejar-kejar oleh roh jahat. Hal ini membuktikan bahwa berbeda dengan yang Yesus lakukan karena Yesus memiliki otoritas diatas bumi dan dibawah bumi.
      Dalam kitab I Timotius mengajarkan kepada kita untuk tidak berdebat tentang Mujizat karena setiap kehidupan kita adalah mujizat. Napas kita adalah pemberian dari Allah dan itu adalah sebuah mujizat yang kita alami. Namun jika kita meragukan mujizat benar-benar terjadi maka kita dapat tetap bergantung kepada saksi mata dan fakta yang terjadi. Gereja-gereja yang mengklaim tentang mujizat adalah kelompok Pentakosta dan Karismatik. Dalam 10 negera ada sekitar 2 juta orang telah menyaksikan dan mengklaim telah melihat mujizat dan diluar kelompok Pentakosta 36%, Amerika 34% yang mengklaim telah melihat mujizat. Orang-orang diluar Kristen juga percaya bahwa mujizat dapat terjadi. Di China saat terjadi kebangunan rohani, banyak orang bertobat dan mengalami mujizat. Ada seorang yang skeptis beragama Hindu, mati sebelah tangannya dan mengalami kesembuhan saat didoakan sehingga membuat orang-orang disekitarnya menjadi percaya. Banyak ahli atau dukun dapat juga membuat mujizat tetapi dalam skala kecil dan kita bisa melihat hasilnya tidak bertahan lama.
Kesaksian Dengan Bukti Medis
      Allah ingin kita melihat bukan kita yang melakukan mujizat tetapi Allah yang melakukan, 9% orang tuli didoakan dan mereka disembuhakan, ada banyak saksi yang melihat serta ada tim medis yang datang memeriksa sebelum dan sesudah disembuhkan. Ada seseorang yang ususnya tingga1/4 selain itu hancur. Teman-temannya datang dan mendoakannya dan ia merasa seperti mengalami sengatan listrik dan menjadi lebih baik padahal dokter mengatakan dia akan mati secara perlahan-lahan. Ada seorang mengalami kelumpuhan karena mengalami sengatan listrik, ada seseorang yang mendoakannya dia akhirnya bisa berjalan. Disebuah tempat ret-reat mereka melakukan seorang anak di pinggir kolam, mereka membawa anak ini kepada dokter. Tetapi dokter mengatakan anak ini sudah mati, ada dokter yang berusaha melakukan dengan sekuat tenaga agar untuk menghidupkan tenaga untuk menghidupkan anak ini tapi tidak berhasil tetapi ketika didoakan anak ini hidup kembali. Pada prinsipnya kita tidak bisa mengklaim setiap orang yang didoakan secara ajaib mengalami kesembuhan dan kebanyakan yang terjadi itu diperintisan Injil baru. Mujizat yang terjadi dalam hidup kita, harus kita bagikan kepada orang lain agar mereka menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Ketika kita mendengarkan kesaksian tentang mujizat itu mendorong kita untuk terus percaya kepada Yesus Kristus. Yohanes mengatakan banyak orang menyaksikan mujizat lalu percaya mereka, awalnya mereka tidak bertekun dalam iman dan memiliki iman yang dasar, kemudian mereka hanya melihat tanda karena mereka melalui tanda-tanda itu dan membuat mereka percaya dan bertumbuh. Banyak pertobatan terjadi karena mujizat. Orang-orang yang benar-benar mencari Tuhan akan disembuhkan meskipun ada orang yang memalsukannya.
      Kita harus tetap bersyukur dan kita tetap membutukan pengajaran. Kita harus memiliki iman tapi jangan iman kebodohan. Karena jika orang mempunyai karunia kesembuhan maka orang yang disembuhkan akan sembuh dan sebaliknya jika tidak sembuh maka harus pergi kedokter. Kita harus memiliki karunia penyembuhan tetapi karunia mengajar dapat menolong kita mengerti menggunakan karunia yang lain. Tidak semua kesembuhan terjadi melalui proses yang sama. Jika ada orang yang mempunyai karunia penyembuhan dan disaat mendoakan orang lain dan tidak sembuh maka jangan berhenti berdoa karena itu adalah sebuah ujian iman. Ada orang yang tidak sungguh-sungguh melayani Tuhan hanya supaya terkenal tetapi Tuhan tetap masih menyembuhkan orang yang didoakan. Karena yang menyembuhkan adalah Tuhan bukan orangnya.
Teologi Mujizat
      Dalam Matius 11:4 yesus mengutipnya dari kitab Yesaya 35:5-6 tentang kebangkitan umat Tuhan dan bumi yang baru. Mujizat dan tanda dari kerjaaan, untuk mengingatkan kita akan janji-Nya. Dia tidak menyelesaikan masalah tetapi Dia peduli dengan masalah kita. Kita harus bersyukur karena pengorbanan Yesus. Injil mengaitkan mujizat bergantung kepada Allah. Dalam kitab Yohanes injil itu datang setelah tanda-tanda utu datang. Injil mencapai puncaknya pada salib. Salib mengingatkan kita bahwa kita tidak melihat mujizat tetapi Allah tetap berkarya. Isu tentang iman adalah bahwa Allah dapat dipercaya dan diandalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar