Makalah
Dampak Media Massa Bagi
Perkembangan Karakter Remaja Kristen
Di susun oleh :
Yonas Boky
SEKOLAH TINGGI
THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR
2014
BAB I
LATAR BELAKANG
Televisi
telah menjadi kebutuhan penting di antara jutaan orang di masyarakat dunia.[1]
Hal ini juga merambat pada kehidupan orang Kristen, dimana-mana kita melihat
orang selalu meluangkan waktunya untuk menonton televisii. Namun satu hal yang
perlu kita ketahui semua yang ditayangkan dalam media televisi tidak selamanya
berdampak positif, apalagi dikalangan remaja yang sedang mencari jati diri
untuk berkembang. Mereka kadang-kadang lebih banyak meniru apa yang mereka
sukai. Hal ini bisa berdampak buruk bagi perkembangan mereka. Menurut As’ad
Musthofa “Televisi bukan hanya sebagai
produk teknologi semata, namun telah menjelma menjadi instrumen yang
memungkinkan distribusi nilai secara meluas”.[2]
Hal ini membuktikan bahwa televisi bukan sekedar hiburan semata namun akan
memberikan dampak yang signifikan tentang nilai-nilai moral bagi perkembangan
anak.
Pelaku
produsen televisi melihat peluang yang besar untuk menampilkan adegan-adegan
kekerasan, seks, narkoba dan sebagainya sebagai sesuatu yang menghibur bagi
masyarakat. Namun sebenarnya, mereka tidak memikirkan apa dampak buruk bagi
masyarakat terutama para remaja yang melihat semua hal itu. Para remaja umumnya
melihat bahwa apa yang terjadi dimedia atau televisi menarik untuk ditiru namun
tidak berpikir apa akibat yang akan terjadi ketika meniru segala sesuatu yang
mereka lihat di televisi jika itu adalah sesuatu yang tidak pantas untuk
ditiru. Sehingga Media atau produsen, pelaku maupun penikmat media harus mampu
menciptakan suatu program siaran yang dapat memberikan pembelajaran mengenai
pendidikan di segala aspek kehidupan.[3] Sehingga
seluruh masyarakat atau para remaja mendapat pendidikan yang layak untuk ditiru
dan menjadi suatu pengaruh yang positif bagi perkembangan para remaja itu
sendiri.
Pokok Masalah
Dengan
melihat latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok masalah untuk dijawab
dalam penulisan ini adalah :
Pertama,
Televisi telah menjadi kebutuhan penting di antara jutaan orang di masyarakat
dunia
Kedua,
Kenapa Televisi tidak hanya menjadi Kebutuhan Penting Masyarakat?
Ketiga,
Bagaimana Televisi bisa menjadi kebutuhan seluruh masyarakat?
Tujuan Penulisan
Bertolak
dari latar belakang masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini ialah :
Pertama,
untuk mencari tahu kenapa Televisi telah menjadi kebutuhan penting bagi jutaan
orang di seluruh dunia
Kedua,
untuk mencari bagaimana televisi mampu menjadi kubutuhan masyarakat
Manfaat Penulisan
Pertama,
sebagai bahan untuk kita agar mampu mengetahui apa dampak yang baik dan buruk
bagi manusia.
Kedua,
sebagai pedoman dalam membimbing generasi muda khususnya remaja agar tidak mudah
terpengaruh dengan apa yang mereka lihat.
Ketiga,
sebagai salah satu syarat untuk lulus mata kuliah agama dan Iptek di STT
Jaffray Makassar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Televisi Tidak Hanya Menjadi Kebutuhan
Penting Masyarakat
Dengan
berkembangnya teknologi komunikasi, dunia kini dirasakan menjadi sempit, karena
dalam beberapa saat saja kita bisa berhubungan dengan orang lain diberbagai
tempat dimanapun mereka berada. Akibat dari perkembangan itulah maka media masa
pun ikut berkembang.[4]
Perkembangan media massa terutama televisi yang sangat pesat membuat membuat
banyak perubahan yang terjadi diantaranya adalah gaya hidup masyarakat yang
semakin berubah. Masyarakat mampu mengubah gaya hidupnya dikarenakan mereka
meniru apa yang mereka lihat di televisi. Perkembangan yang pesat ini memapukan
kita untuk mudah mengakses informasi dari belahan dunia manapun. Media massa atau televisi menyampaikan
pesan yang tidak hanya mempengaruhi tetapi juga merefleksikan kebudayaan suatu
masyarakat. Sehingga apa yang terjadi di media menggambarkan apa yang terjadi
di masyarakatnya. Jadi ketika tayangan televisi berupa kekerasan, gosip dan
misteri berarti mau tidak mau harus kita akui gambaran itulah yang terjadi
dimasyarakat yang lebih menyukai hal-hal tentang keburukan orang lain, mistis
dan kekerasan.[5]
Masyarakat kita dengan mudah meniru apa yang menjadi tren didalam televisi
tanpa berpikir hal itu baik atau tidak untuk ditiru.
Peran Orang Tua
Banyak
hal buruk yang ditayangkan oleh televisi yang akan berdampak bagi perkembangan
anak remaja terutama remaja Kristen. Para remaja umumnya masih labil yang lebih
suka meniru apa yang didengar dan dilihat oleh dirinya. Ketika para remaja ini
melihat atau menonton sesuatu yang baru dari televisi maka mereka akan
termotivasi untuk mengikuti apa yang mereka dengar dan lihat dari televisi. Hal
inilah yang menjadi awasan bagi orang tua dalam mendidik anak mereka untuk
menjadi anak yang memiliki karakter yang baik. Orang tua tidak bisa membiarkan
anaknya untuk mengkonsumsi semua hal yang bisa dilihat oleh anak di media massa
khususnya televisi. Akses informasi yang mudah membuat orang tua harus
melibatkan diri untuk mengawasi anak serta memberitahukan apa yang bisa ditiru
atau tidak kepada anak. Akses ini harus bisa dimanfaatkan oleh orang tua dengan
sebaik mungkin. Pola pikir anak bisa dirubah jika orang tua mampu mengatur apa
yang bisa ditonton oleh si anak.
Menurut
Harjaningrum, Inayati, Wicaksono, Demi (2007) menyatakan bahwa orang tua
bertanggung jawab dan memegang peranan penting terhadap proses pembelajaran dan
tumbuh kembang si anak, diperlukan kesabaran dan kebijakan orang tua untuk
dapat memberikan pertimbangan terbaik dalam pengambilan keputusan-keputusan
penting di dalam kehidupan dan proses tumbuh kembang si anak. Media pembelajaran
televisi dapat berperan positif yang dapat memberikan pesan-pesan edukatif
dalam aspek kognitif, apektif, ataupun psikomotor.[6]
Jika orang tua mampu menjalankan maka bukan tidak mungkin anak akan memiliki
karakter yang baik karena dia mendapat pendidikan yang layak dia dapat dari
media massa atau televisi. Orang tua harus mampu memberikan penjelasan kepada
anak tentang apa yang mereka lihat dilayar televisi. Orang tua mempunyai
peranan yang sangat penting, karakter dan kepribadian anak dipengaruhi oleh
lingkungannya, terutama dari orang tuanya. Setiap orang tua mempunyai tanggung
jawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannnya. Oleh
sebab itu hal-hal sekecil apa pun harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua
mengenai dampak positif dan negatif yang akan ditimbulkan.[7]
Pengaruh televisi pada kaum remaja sering kali diidentikkan dengan meningkatnya
kekerasan akibat tayangan film-film action, pembunuhan dan sadisme
termasuk penggunaan narkotika secara meluas. Sementara untuk kaum wanita
(remaja maupun ibu), pengaruh televisi membawa dampak peningkatan pola
konsumerisme dan budaya tidak produktif karena berjam-jam nongkrong di
depan layar kaca untuk menonton film ataupun sinetron favorit[8]
Peran Pemerintah
Apa
yang dapat disumbangkan oleh pendekatan ekonomi politik dalam menganalisis
televisi adalah melalui upaya untuk melakukan kajian mengenai relasi-relasi
kepentingan antara industri televisi, peran negara dan (agensinya), masyarakat,
kelompok penekan (television watch) dan industri/advertiser. Pertemuan
kepentingan yang terjadi akan menimbulkan suatu keseimbangan relasi di antara
mereka, namun yang penting dari fenomena kehadiran televisi swasta tersebut
siapa yang sesungguhnya diuntungkan dalam keseimbangan relasi yang terjadi, dan
bagaimana peranan negara yang mestinya menjadi ujung tombang dari perlindungan
kepentingan masyarakat secara luas.[9]
Pemerintah harus mampu membangung dengan baik relasi dengan pihak televisi agar
mampu mengembangkan perekonomian nasional. Namun, pemerintah juga harus mampu
menjamin bahwa apa yang ditayangkan oleh media massa khususnya televisi mampu
menjadi program yang berguna bagi masyarakat.
B A B I I I
K E S I M P U L A N
Dari
pembahasan mengenai makalah ini maka kami menyimpulkan bahwa televisi
sebenarnya memiliki dampak yang positif dan negatif. Dampak yang positif televisi
mampu memberikan informasi yang bisa kita tahu dalam waktu yang singkat saat
kejadian itu terjadi di belahan dunia mana pun, sehingga akses informasi mudah
didapat. Sedangkan dampak negatifnya adalah banyaknya ditayangkan tayangan yang
tidak layak untuk dikonsumsi oleh anak-anak remaja khususnya seperti kekerasan,
pornografi dan sebagainya. Untuk itu dibutuhkan peran yang intensif dari orang
tua, pelaku media maupun orang tua agar mampu meminimalisir dampak yang buruk
terhadap kaum remaja. Sebagai orang tua atau pun Pembina kaum remaja kita punya
tanggung jawab yang intensif dalam memberikan perhatian kepada kaum remaja
serta memberikan arahan apa yang layak ditiru dan tidak ketika mereka menonton televisi
sehingga mereka tidak mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan.
D A F T A R P U S T A K A
As’ad Musthofa, Komodifikasi Kemiskinan Oleh Media Televisi, Semarang : UNDIP. 2012
Dewi K.Soedarsono, Pesan Komunikasi Pendidikan Di Media Televisi. Bandung : Bidang Komunikasi
Institut Manajemen Telkom, 2011
Eva Aryanty, Peranan
Orang Tua Dalam Menangani Dampak Negatif Tayangan Televisi Terhadap Anak Usia
Dini. STKIP Siliwangi, 2010
Galang
Yudistira, Peranan Orang Tua Untuk
Menonton Acara Televisi Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan Moral Anak. Malang
: Universitas Negeri Malang
Inge
Hutagalung, Penggunaan Media Tv Di Indonesia. Universitas Indonesia Esa Tunggul
N. R. Chandra, Perkembangan
Media Televisi Menjadikan Televisi Sebagai Kubdayaan Masyarakat. Surakarta
: Institut Seni Indonesia. 2010
Rachmat
Kriyantono. Pemberdayaan Konsumen
Televisi Melalui Ketrampilan Media-Literacy
Dan Penegakan Regulasi Penyiaran. Malang : Ilmu Komunikasi
Universitas Brawijaya
Setio Budi HH, Industri Televisi
Swasta Indonesia dalam Perspektif Ekonomi Politik. Yogyakarta : Universitas
Atma Jaya, 2004
[1]
N. R. Chandra, Perkembangan Media
Televisi Menjadikan Televisi Sebagai Kubdayaan Masyarakat (Surakarta :
Institut Seni Indonesia, 2010) Hal 187
[3]
Dewi K.Soedarsono, Pesan
Komunikasi Pendidikan Di Media Televisi, (Bandung : Bidang
Komunikasi Institut Manajemen Telkom, 2011) Hal 52
[4] N. R. A. Chandra, Perkembangan Media Penyiaran Televisi, (Surakarta : Institut Seni
Indonesia, 2010) Hal 193
[5] Rachmat Kriyantono.
Pemberdayaan
Konsumen Televisi Melalui Ketrampilan Media-Literacy
Dan Penegakan Regulasi Penyiaran.
(Malang : Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya). Hal 3
Perkembangan Moral Anak, (Malang :
Universitas Negeri Malang), Hal 1
[7] Eva Aryanty, Peranan Orang Tua Dalam Menangani Dampak Negatif
Tayangan Televisi Terhadap Anak Usia Dini. (STKIP
Siliwangi, 2010), Hal 4
[8] Inge Hutagalung, Penggunaan
Media Tv Di Indonesia (Universitas
Indonesia Esa Tunggul) hal 9
[9] Setio Budi HH, Industri Televisi Swasta Indonesia dalam
Perspektif Ekonomi Politik, (Yogyakarta : Universitas Atma Jaya, 2004), Hal 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar