Rabu, 08 April 2015

Dampak Positif Dari Media Bagi Perkembangan Remaja



Makalah

Dampak Media Massa Bagi Perkembangan Karakter Remaja Kristen

 

Di susun oleh :
Yonas Boky
SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR
2014
 

BAB I
LATAR BELAKANG
                Televisi telah menjadi kebutuhan penting di antara jutaan orang di masyarakat dunia.[1] Hal ini juga merambat pada kehidupan orang Kristen, dimana-mana kita melihat orang selalu meluangkan waktunya untuk menonton televisii. Namun satu hal yang perlu kita ketahui semua yang ditayangkan dalam media televisi tidak selamanya berdampak positif, apalagi dikalangan remaja yang sedang mencari jati diri untuk berkembang. Mereka kadang-kadang lebih banyak meniru apa yang mereka sukai. Hal ini bisa berdampak buruk bagi perkembangan mereka. Menurut As’ad Musthofa “Televisi bukan hanya sebagai produk teknologi semata, namun telah menjelma menjadi instrumen yang memungkinkan distribusi nilai secara meluas”.[2] Hal ini membuktikan bahwa televisi bukan sekedar hiburan semata namun akan memberikan dampak yang signifikan tentang nilai-nilai moral bagi perkembangan anak.
                Pelaku produsen televisi melihat peluang yang besar untuk menampilkan adegan-adegan kekerasan, seks, narkoba dan sebagainya sebagai sesuatu yang menghibur bagi masyarakat. Namun sebenarnya, mereka tidak memikirkan apa dampak buruk bagi masyarakat terutama para remaja yang melihat semua hal itu. Para remaja umumnya melihat bahwa apa yang terjadi dimedia atau televisi menarik untuk ditiru namun tidak berpikir apa akibat yang akan terjadi ketika meniru segala sesuatu yang mereka lihat di televisi jika itu adalah sesuatu yang tidak pantas untuk ditiru. Sehingga Media atau produsen, pelaku maupun penikmat media harus mampu menciptakan suatu program siaran yang dapat memberikan pembelajaran mengenai pendidikan di segala aspek kehidupan.[3] Sehingga seluruh masyarakat atau para remaja mendapat pendidikan yang layak untuk ditiru dan menjadi suatu pengaruh yang positif bagi perkembangan para remaja itu sendiri.


Pokok Masalah
                Dengan melihat latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok masalah untuk dijawab dalam penulisan ini adalah :
                Pertama, Televisi telah menjadi kebutuhan penting di antara jutaan orang di masyarakat dunia
                Kedua, Kenapa Televisi tidak hanya menjadi Kebutuhan Penting Masyarakat?
                Ketiga, Bagaimana Televisi bisa menjadi kebutuhan seluruh masyarakat?
Tujuan Penulisan
                Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini ialah :
                Pertama, untuk mencari tahu kenapa Televisi telah menjadi kebutuhan penting bagi jutaan orang di seluruh dunia
                Kedua, untuk mencari bagaimana televisi mampu menjadi kubutuhan masyarakat
Manfaat Penulisan
                Pertama, sebagai bahan untuk kita agar mampu mengetahui apa dampak yang baik dan buruk bagi manusia.
                Kedua, sebagai pedoman dalam membimbing generasi muda khususnya remaja agar tidak mudah terpengaruh dengan apa yang mereka lihat.
                Ketiga, sebagai salah satu syarat untuk lulus mata kuliah agama dan Iptek di STT Jaffray Makassar




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Televisi Tidak Hanya Menjadi Kebutuhan Penting Masyarakat
                Dengan berkembangnya teknologi komunikasi, dunia kini dirasakan menjadi sempit, karena dalam beberapa saat saja kita bisa berhubungan dengan orang lain diberbagai tempat dimanapun mereka berada. Akibat dari perkembangan itulah maka media masa pun ikut berkembang.[4] Perkembangan media massa terutama televisi yang sangat pesat membuat membuat banyak perubahan yang terjadi diantaranya adalah gaya hidup masyarakat yang semakin berubah. Masyarakat mampu mengubah gaya hidupnya dikarenakan mereka meniru apa yang mereka lihat di televisi. Perkembangan yang pesat ini memapukan kita untuk mudah mengakses informasi dari belahan dunia manapun. Media massa atau televisi menyampaikan pesan yang tidak hanya mempengaruhi tetapi juga merefleksikan kebudayaan suatu masyarakat. Sehingga apa yang terjadi di media menggambarkan apa yang terjadi di masyarakatnya. Jadi ketika tayangan televisi berupa kekerasan, gosip dan misteri berarti mau tidak mau harus kita akui gambaran itulah yang terjadi dimasyarakat yang lebih menyukai hal-hal tentang keburukan orang lain, mistis dan kekerasan.[5] Masyarakat kita dengan mudah meniru apa yang menjadi tren didalam televisi tanpa berpikir hal itu baik atau tidak untuk ditiru.
Peran Orang Tua
                Banyak hal buruk yang ditayangkan oleh televisi yang akan berdampak bagi perkembangan anak remaja terutama remaja Kristen. Para remaja umumnya masih labil yang lebih suka meniru apa yang didengar dan dilihat oleh dirinya. Ketika para remaja ini melihat atau menonton sesuatu yang baru dari televisi maka mereka akan termotivasi untuk mengikuti apa yang mereka dengar dan lihat dari televisi. Hal inilah yang menjadi awasan bagi orang tua dalam mendidik anak mereka untuk menjadi anak yang memiliki karakter yang baik. Orang tua tidak bisa membiarkan anaknya untuk mengkonsumsi semua hal yang bisa dilihat oleh anak di media massa khususnya televisi. Akses informasi yang mudah membuat orang tua harus melibatkan diri untuk mengawasi anak serta memberitahukan apa yang bisa ditiru atau tidak kepada anak. Akses ini harus bisa dimanfaatkan oleh orang tua dengan sebaik mungkin. Pola pikir anak bisa dirubah jika orang tua mampu mengatur apa yang bisa ditonton oleh si anak.
                Menurut Harjaningrum, Inayati, Wicaksono, Demi (2007) menyatakan bahwa orang tua bertanggung jawab dan memegang peranan penting terhadap proses pembelajaran dan tumbuh kembang si anak, diperlukan kesabaran dan kebijakan orang tua untuk dapat memberikan pertimbangan terbaik dalam pengambilan keputusan-keputusan penting di dalam kehidupan dan proses tumbuh kembang si anak. Media pembelajaran televisi dapat berperan positif yang dapat memberikan pesan-pesan edukatif dalam aspek kognitif, apektif, ataupun psikomotor.[6] Jika orang tua mampu menjalankan maka bukan tidak mungkin anak akan memiliki karakter yang baik karena dia mendapat pendidikan yang layak dia dapat dari media massa atau televisi. Orang tua harus mampu memberikan penjelasan kepada anak tentang apa yang mereka lihat dilayar televisi. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting, karakter dan kepribadian anak dipengaruhi oleh lingkungannya, terutama dari orang tuanya. Setiap orang tua mempunyai tanggung jawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannnya. Oleh sebab itu hal-hal sekecil apa pun harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak positif dan negatif yang akan ditimbulkan.[7] Pengaruh televisi pada kaum remaja sering kali diidentikkan dengan meningkatnya kekerasan akibat tayangan film-film action, pembunuhan dan sadisme termasuk penggunaan narkotika secara meluas. Sementara untuk kaum wanita (remaja maupun ibu), pengaruh televisi membawa dampak peningkatan pola konsumerisme dan budaya tidak produktif karena berjam-jam nongkrong di depan layar kaca untuk menonton film ataupun sinetron favorit[8]
Peran Pemerintah
                Apa yang dapat disumbangkan oleh pendekatan ekonomi politik dalam menganalisis televisi adalah melalui upaya untuk melakukan kajian mengenai relasi-relasi kepentingan antara industri televisi, peran negara dan (agensinya), masyarakat, kelompok penekan (television watch) dan industri/advertiser. Pertemuan kepentingan yang terjadi akan menimbulkan suatu keseimbangan relasi di antara mereka, namun yang penting dari fenomena kehadiran televisi swasta tersebut siapa yang sesungguhnya diuntungkan dalam keseimbangan relasi yang terjadi, dan bagaimana peranan negara yang mestinya menjadi ujung tombang dari perlindungan kepentingan masyarakat secara luas.[9] Pemerintah harus mampu membangung dengan baik relasi dengan pihak televisi agar mampu mengembangkan perekonomian nasional. Namun, pemerintah juga harus mampu menjamin bahwa apa yang ditayangkan oleh media massa khususnya televisi mampu menjadi program yang berguna bagi masyarakat.




B A B   I I I
K E S I M P U L A N

                Dari pembahasan mengenai makalah ini maka kami menyimpulkan bahwa televisi sebenarnya memiliki dampak yang positif dan negatif. Dampak yang positif televisi mampu memberikan informasi yang bisa kita tahu dalam waktu yang singkat saat kejadian itu terjadi di belahan dunia mana pun, sehingga akses informasi mudah didapat. Sedangkan dampak negatifnya adalah banyaknya ditayangkan tayangan yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh anak-anak remaja khususnya seperti kekerasan, pornografi dan sebagainya. Untuk itu dibutuhkan peran yang intensif dari orang tua, pelaku media maupun orang tua agar mampu meminimalisir dampak yang buruk terhadap kaum remaja. Sebagai orang tua atau pun Pembina kaum remaja kita punya tanggung jawab yang intensif dalam memberikan perhatian kepada kaum remaja serta memberikan arahan apa yang layak ditiru dan tidak ketika mereka menonton televisi sehingga mereka tidak mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan.



D A F T A R   P U S T A K A
As’ad Musthofa, Komodifikasi Kemiskinan Oleh Media Televisi, Semarang : UNDIP. 2012
Dewi K.Soedarsono, Pesan Komunikasi Pendidikan Di Media Televisi. Bandung : Bidang Komunikasi Institut Manajemen Telkom, 2011
Eva Aryanty, Peranan Orang Tua Dalam Menangani Dampak Negatif Tayangan Televisi Terhadap Anak Usia Dini. STKIP Siliwangi, 2010
Galang Yudistira, Peranan Orang Tua Untuk Menonton Acara Televisi Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan Moral Anak. Malang : Universitas Negeri Malang
Inge Hutagalung, Penggunaan Media Tv Di Indonesia. Universitas Indonesia Esa Tunggul
N. R. Chandra, Perkembangan Media Televisi Menjadikan Televisi Sebagai Kubdayaan Masyarakat. Surakarta : Institut Seni Indonesia. 2010
Rachmat Kriyantono. Pemberdayaan Konsumen Televisi Melalui Ketrampilan Media-Literacy Dan Penegakan Regulasi Penyiaran. Malang : Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya
Setio Budi HH, Industri Televisi Swasta Indonesia dalam Perspektif Ekonomi Politik. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya, 2004




[1] N. R. Chandra, Perkembangan Media Televisi Menjadikan Televisi Sebagai Kubdayaan Masyarakat (Surakarta : Institut Seni Indonesia, 2010) Hal 187
[2] As’ad Musthofa, Komodifikasi Kemiskinan Oleh Media Televisi, (Semarang : UNDIP, 2012) Hal 11
[3] Dewi K.Soedarsono, Pesan Komunikasi Pendidikan Di Media Televisi, (Bandung : Bidang Komunikasi Institut Manajemen Telkom, 2011) Hal 52
[4] N. R. A. Chandra, Perkembangan Media Penyiaran Televisi, (Surakarta : Institut Seni Indonesia, 2010) Hal 193
[5] Rachmat Kriyantono. Pemberdayaan Konsumen Televisi Melalui Ketrampilan Media-Literacy Dan Penegakan Regulasi Penyiaran. (Malang : Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya).  Hal 3
[6] Galang Yudistira, Peranan Orang Tua Untuk Menonton Acara Televisi Yang Bermanfaat Bagi
  Perkembangan Moral Anak, (Malang : Universitas Negeri Malang), Hal 1
[7] Eva Aryanty, Peranan Orang Tua Dalam Menangani Dampak Negatif Tayangan Televisi Terhadap Anak Usia Dini. (STKIP Siliwangi, 2010), Hal 4
[8] Inge Hutagalung, Penggunaan Media Tv Di Indonesia (Universitas Indonesia Esa Tunggul) hal 9
[9] Setio Budi HH, Industri Televisi Swasta Indonesia dalam Perspektif Ekonomi Politik, (Yogyakarta : Universitas Atma Jaya, 2004), Hal 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar