Minggu, 03 April 2016

SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA KRISTEN



PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi pada zaman ini memicu setiap orang dapat mengakses segala informasi tanpa batas semakin mudah. Hal ini sangat berpengaruh dan menjadi masalah bagi perkembangan anak-anak mudah atau remaja, kemudahan ini memicu banyak orang dengan mudah mengakses sesuatu yang berbau pornografi sehingga dapat menjadi pemicu terjadinya seks bebas dikalangan masyarakat. Dimasa ini anak-anak membutuhkan informasi untuk mengungkapkan hal-hal yang tidak terjawab salah satunya adalah seksualitas, dengan tidak adanya informasi yang cukup membuat anak-anak remaja tidak mendapat informasi yang jelas sehingga mereka terjerumus dalam pergaulan bebas.
Pada masa ini setiap remaja maupun orang tua harus dibekali dengan firman Tuhan, sehingga orang tua dapat mendidik anak mereka dalam takut akan Tuhan. Dalam masa ini juga orang tua harus menjadi partner bagi anaknya atau menjadi sahabatnya sehingga mereka dapat berbagi cerita kepada orang tuanya mengenai kegiatannya sehari-hari. Sehingga, orang tua dapat mengontrol pergaulan anak. Orang tua harus menanamkan etika yang baik kepada setiap anak-anak sehingga mereka dapat membedakan mana yang baik maupun yang tidak baik.
Mengekang anak bukanlah jalan keluar untuk menjauhkan seorang remaja dari pergaulan bebas, semakin kita menekan mereka maka mereka akan semakin penasaran dan mencoba untuk mencari tahu segala sesuatu yang mereka belum ketahui. Dalam hal ini sering terjadi pemberontakan dalam diri anak sehingga mereka akan masuk dalam pergaulan bebas sehingga mereka tidak mudah untuk dikendalikan dan sulit untuk keluar, hal ini akan berdampak buruk bagi kehidupan mereka. Untuk mencapai hal yang tidak diinginkan maka diperlukan pendidikan atau pembinaan seks bebas di rumah, gereja maupun sekolah dan menjelaskan akibat dari pergaulan bebas ini akan berdampak buruk bagi masa depan mereka. Jika mereka terjerumus dalam dunia seks bebas yang akan membuat mereka akan terserang penyakit HIV/AIDS. Hal ini yang menjadi beban kita bersama untuk terus membekali anak remaja kita agar merka menjadi anak-anak yang takut akan Tuhan dan menjelaskan dampak dari seks bebas yang akan merusak masa depan mereka. Firman Tuhan dijadikan pedoman mereka untuk membangun iman yang teguh sehingga mereka berani berkata TIDAK kepada hal-hal yang membuat mereka jatuh kedalam dosa.

   PEMBAHASAN
SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA KRISTEN
              Dalam masa remaja seorang remaja berada dalam masa yang tidak stabil sehingga merka mudah terjerumus kedalam hal-hal yang tidak baik bagi diri mereka dan orang lain. Dalam masa ini mereka mudah terpengaruh dengan orang lain untuk mencari tahu hal-hal yang dianggap tidak pantas dalam masyarakat (tabu). Untuk itu diharapkan orang tua harus menjadi sumber informasi bagi mereka sehingga mereka tidak terjerumus kedalam hal-hal yang membawa mereka kedalam pergaulan bebas. Penting bagi setiap orang tua dalam membangun jati diri setiap anak-anak remaja sehingga, mereka tidak kehilangan arah dalam hidup mereka.
Beberapa Penyebab Terjadinya Seks Bebas
a.      Pergaulan Bebas
Masa remaja adalah masa bergaul yang membutuhkan setiap anak remaja lebih banyak bersosialisai di luar rumah mereka, untuk lebih mengenal dunia luar.  Pergaulan bebas adalah pergaulan tanpa batas yang tidak berdasarkan pada norma-norma yang berlaku didalam masyarakat. Bergaul dengan bebas tanpa mengindahkan norma dan peraturan membuat anak remaja bisa melakukan apa saja termasuk seks bebas. Dalam melakukan hal ini tidak ada ikatan sama sekali tetapi semua dilakukan berdasarkan perasaan suka satu sama lain, jika ada hal buruk yang terjadi maka akan sangat merugikan kaum perempuan salah satunya ialah hamil diluar nikah. Hal ini akan berlanjut pada kasus aborsi untuk menutupi perbuatan mereka yang tercela.

 b. Pornografi
Ada beberapa pandangan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain tentang porno grafi. Richard Griffith mendefinisikan pornografi sebagai berikut: “Emotive art whose calculated effect is to produce erotic arousal leading to sexual activity”. Terjemahannya kurang lebih sebagai berikut: Pornografi merupakan sebuah seni bersifat emosional yang dimaksudkan untuk dapat merangsang perasaan erotis seseorang sehingga mengakibatkan aktivitas seksual.”[1]
Pandangan lain tentang pornografi juga didefinisikan oleh Webster,”Obscene literature of art (bacaan atau karya seni cabul).”[2] Mahkamah Agung Amerika mendefinisikan pornografi dalam 3 aspek:
“(1) Menurut standar semua orang, ini adalah sesuatu yang dipercaya rata-rata orang yang berkaitan dengan daya tarik cabul (sensual). (2) Ini adalah bahan yang menggambarkan atau menceritakan perilaku seksual dengan cara yang pasti ditentang sebagaimana yang khusus didefinisikan oleh hukum yang bisa diterapkan. (3) Secara keseluruhan, karya yang tanpa nilai sastra, politik, atau ilmu pengetahuan yang serius.”[3]
            Masalah pornografi adalah masalah kita bersama yang harus diberantas ditengah-tengah masayarakat umumnya dan gereja khususnya. Pornografi umumnya korbannya adalah anak-anak yang berusia remaja, hal ini karena mereka mudah terpengaruh sehingga pornografi bisa masuk dan menjadi komsumsi mereka. Oleh karena itu, kita perlu sedini mungkin memperingatkan mereka tentang pengaruh pornografi yang berdampak buruk bagi masa depan mereka.
            Seks bebas terjadi karena kondisi kejiwaan anak remaja yang tidak stabil, sehingga membuat mereka mudah terpengaruh dan mau mencoba apa yang sudah mereka lihat dan mereka dengar melalui orang lain maupun yang diakses melalui internet. Kurangnya informasi tentang seks ini makin membuat anak remaja berusaha untuk mencari sendiri baik melalui orang lain maupun disitus-situs dimedia. Disini perlunya peran orang tua yang intensif agar mampu mengontrol pergaulan anak-anak mereka serta adanya sikap terbuka mengenai pengetahuan seks. Peran orang tua dalam menjelaskan lebih mereka terima dibandingkan penjelasan dari orang yang tidak bertanggung jawab  dan menjerumuskan mereka.
Secara Psikologj
            Hubungan seks yang terjadi antara lelaki dan perempuan merupakan sebuah ikatan suci bukan sekedar untuk mencapai sebuah kenikmatan yang bersifat sementara. “Persetubuhan menuntut suatu keterlibatan total yang mencakup seluruh kepribadian seseorang.”[4] Keinginan melakukan hubungan seks yang sangat kuat dalam diri laki-laki dan perempuan dan terekam dalam pikiran keduanya sehingga mereka ingin melakukannya terus-menerus. Seks sangat berdampak bagi diri seseorang. Mengapa? Karena sekali kita melakukan seks bebas maka kita harus siap mendapat sorotan dari lingkungan sekitar kita maupun diri sendiri.
            Dalam kitab Efesus 2:22 (IBIS) berkata “Karena hidup bersatu dengan Kristus, kalian juga sedang dibangun bersama orang-orang lain menjadi sebuah rumah untuk Allah; di situ Allah tinggal dengan Roh-Nya.” Ini adalah perintah Tuhan bahwa kita harus dibangun untuk menjadi Rumah Allah dan Allah akan tinggal dalam hidup kita maka dari itu kita tidak boleh mencemari diri kita dengan seks bebas, agar Allah tinggal dalam hidup kita.
Secara Fisik
            Dalam 1 Korintus 15:33 “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Ayat ini sebenarnya sudah mengingatkan kepada kita kenapa kita harus bergaul dengan orang baik agar kita tidak jatuh kedalam jalan yang salah. Kadang-kadang dalam pergaulan seorang remaja bisa rusak karena memiliki latar belakang keluarga yang berantakan, atau ada yang memiliki pergaulan yang salah dikarenakan faktor lingkungan masyarakat yang mendukung dia untuk menjadi buruk. Pertumbuhan rohani seorang remaja harus selalu diperhatikan agar dia benar-benar dapat bertumbuh menjadi anak yang takut akan Tuhan.
            Jika mereka memiliki pergaulan yang buruk ada beberapa hal mengenai kerugian yangada dalam diri mereka. seperti :
-          Tidak ada tanggung jawab dalam diri anak remaja tersebut
-          Tidak punya rasa hormat kepada orang lain
-          Tidak mempunyai hati untuk melayani Tuhan dengan seungguh-sungguh
Allah tidak menyukai ciptaan-Nya terjebak dalam hawa nafsu karena dia begitu menyayangi dan mengasihi kita.
Bagaimana Mencegah Seks Bebas
            Ada beberapa hal yang harus dilakukan seseorang remaja maupun orang tua agar seorang anak remaja tidak terjerumus dalam dunia seks bebas. Diantaranya sebagai berikut :
Memberi Informasi yang Tepat
            Tugas kita adalah saling memberitahukan satu sama lain bahwa “Kekerasan Seksual terhadap Anak adalah Tindak Kejahatan yang Sangat Berbahaya!”[5]. Setiap keluarga harus memberikan informasi yang lebih dari pada lingkungan kita.
Melibatkan Orangtua Dalam Pembinaan Remaja
“Tidak hadirnya kasih dalam keluarga berperan besar dalam pembentukan orientasi seksual anak-anak yang dilahirkan dan ini sudah terbukti dalam pembentukan orientasi seksualitas.”[6]. orang tua adalah wakil Allah didunia ini, sehingga mereka ditugaskan untuk menjaga anak-anak yang Tuhan titipkan kepada mereka. oleh karena itu, setiap orang tua harus mengontrol setiap pergaulan anak-anaknya. Seperti tertulis Mazmur 78:3–7, bahwa orang tua selalu mengajarkan kepada anak-anak mereka teladan yang sudah diberikan Allah kepada nenek moyang kita. Hal ini harus menjadi pengertian yang mendasar dalam orangtua untuk menjaga dan melindungi anak-anaknya dari pergaulan seks bebas ini. Serta orang tua harus membekali remaja dengan kebenaran firman Tuhan, bahwa kita semua adalah bait Suci Allah dan harus dijaga dengan baik.
 
KESIMPULAN
            Setiap orang Kristen memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain. Baik dilingkungan keluarga maupun masyarakat agar mampu mewujudkan masyarakat yang bebas dari pergaulan bebas dan takut akan Tuhan. Sebagai orang Kristen kita harus menjadi duta Allah untuk menyampaikan kebenaran ini agar setiap remaja atau anak muda tidak mudah terjebak kedalam situasi seperti ini yang hanya merasakan kenikmatan sesaat tetapi mengalami tekanan batin seumur hidup.
            Setiap kita harus mampu menunjukkan kasih kita kepada lawan jenis kita melalui sikap yang takut akan Tuhan dan sikap yang baik tanpa maksud apapun. Menjaga relasi yang baik dengan sesama dan Tuhan agar selalu diingatkan untuk tidak melakukan seks bebas. Tuhan menciptakan seks itu kudus maka kita harus mentaatinya dengan hati yang bersungguh-sungguh.
            Ketika kita menghormati lawan jenis kita maka kita menghormati Tuhan karena dia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah, untuk itu harus dijaga dan dihargai. Ketika seorang pria melihat wanita, dia bukan menjadi orang yang membuka kancing bajunya tetapi menjadi orang yang menutup kancing baju itu karena kita harus berkata “engkau bukan diciptakan untuk dinikmati tetapi untuk dihargai, karena engkau diciptakan seturut denga rupa Allah”.

 DAFTAR PUSTAKA
Alkitab
Geisler, Norman L, Etika Kristen Pilihan dan Isu Kontemporer, Literatur SAAT , Malang, 2001.
Geisler, Norman L, Etika Kristen Pilihan dan Isu, Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 2000.
Herlianto, Ir, AIDS dan Perilaku Seksual, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1995.
Marx, Dorothy I, Itu’Kan Boleh, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2002.
Nadesul, Dr. Handrawan, Mitos Seputar Seks, Puspa Swara, Jakarta, 1997.


[1] Dorothy I. Marx, Itu’kan Boleh, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002)
[2] Norman L Geisler,Etika Kristen, (Malang: Literatur SAAT, 2010)
[3] Ibid,
[4] Dorothy I. Marx, Itu’kan Boleh, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002)
[5] World Vision Indonesia - - - Sahabat Peduli
[6] Ir. Herlianto, M.Th. Aids dan Perilaku Seksual, (Bandung : Yayasan Kalam Hidup, 1995)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar