Rabu, 22 Oktober 2014

KETRITUNGGALAN ALLAH ATAU TRINITAS



K E T R I T U N G G A L A N   A L L A H   A T A U   T R I N I T A S
Oleh

Y O N A S   B O K Y


BAB I
          PENDAHULUAN
“ PRO DAN KONTRA SEPUTAR DOKTRIN TRINITAS “

LATAR BELAKANG MASALAH
Menyingkapi berbagai persoalan yang timbul dalam perkembangan teologi Kristen saat ini  telah  cukup menimbulkan berbagai pro dan kontra dengan munculnya gagasan-gagasan baru seputar Alkitab yang pada akhirnya mempengaruhi pengajaran yang selama ini dipegang dan diyakini oleh umat Kristen.
Pada kenyataannya telah  menimbulkan kebingungan tersendiri baik yang terjadi dalam masyarakat gereja secara internal maupun secara lebih luas. Salah satu fenomena yang terjadi mulai belakangan ini adalah pengajaran yang memberikan gagasan baru tentang Tritunggal. Tritunggal tidak tertulis dalam alkitab tetapi untuk menjelaskan ketritunggalan Allah yaitu Allah yang terdiri dari tiga pribadi yang bersama dalam satu kekekalan. Banyak sering muncul pertanyaan tentang apakah orang Kristen memiliki tiga Tuhan? hal ini memang sangat sulit untuk dijelaskan karena ini menyangkut dengan iman kepercayaan kita. Dalam menjelaskan konsep trinitas kepada orang yang berbeda keyakinan dengan kita itu akan selalu menimbulkan masalah, konsep Allah dalam paradigma mereka sangat berbeda dengan iman kita. Itulah sebabnya konsep Tritunggal Allah selalu menjadi perdebatan bahkan serangan dari berbagai pihak untuk menggoyahkan iman kita.
Dalam pemahaman orang Kristen pun mengenai Trinitas juga bermacam-macam, sehingga terdapat banyak perbedaan mengenai Allah Tritunggal. Akan tetapi doktrin ini adalah dasar dari iman Kristen kita. Tritunggal adalah konsep yang tidak dapat dipahami oleh manusia secara sempurna karena Allah jauh lebih besar sehingga mustahil kita dapat menjelaskannya. Bapa sebagai Allah, Yesus adalah Allah dan Roh Kudus Allah. Ini membuktikan bahwa hanya ada satu Allah. Satu Allah dalam wujud tiga Pribadi tidak hanya menjadi masalah umat Kristen saja namun menjadi masalah lintas Agama. Menurut umat Islam orang Kristen menganut kaum Politeisme karena umat Kristen mempunyai tiga Tuhan. Masa sebelum reformasi, orang-orang Yahudi pada zaman Tuhan Yesus sangat menekankan kesatuan Allah, penekanan ini terus dipertahankan umat Kristen. Akibatnya adalah bahwa sebagian orang kemudian menyingkirkan perbedaan pribadi-pribadi dalam Allah Tritunggal itu satu persatu, dan yang gagal memberi penjelasan yang sempurna pada keilahian esensial dari pribadi kedua dan ketiga Allah tritunggal[1]
Pendekatan ini lebih bersifat teologis yaitu doktrinal dan bukan kepada suatu teknik apologika. Pengajaran tentang Trinitas adalah suatu pelajaran yang sulit dan kadang membingungkan orang Kristen sendiri dan terutama dalam menghadapi konteks masyarakat yang monoteis[2]. Untuk itu sebagai orang Kristen kita harus memahami ini dengan baik walaupun tidak sempurna untuk dipahami agar kita mudah menjelaskan kepada orang lain sehingga tidak menjadi pertentangan atau penyimpangan.
RUMUSAN MASALAH
Berkenan dengan latar belakang masalah diatas, maka perlu untuk merumuskan masalah-masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan.
1.      Apa itu Tritunggal?
2.      Apa kata Alkitab tentang Tritunggal?
MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN
Maksud penulisan makalah ini :
1.      Mengetahui apa itu Tritunggal
2.      Mengetahui tentang apa kata Alkitab tentang Tritunggal




BAB II
PEMBAHASAN
ARTI KATA TRITUNGGAL
Doktrin Allah Tritunggal memang tidak tertulis dalam Alkitab secara Eksplisit, tapi bukan berarti doktrin ini tidak berasal dari Allah. Bapa-bapa gereja menemukan dan akhirnya menyimpulkan dalam kalimat-kalimat lengkap. Pemahaman itu mereka ambil dari penyeledikan Alkitab. Jadi kita hanya akan mengetahui Allah sebatas ia memperkenalkan diri-Nya.
Kata Tritunggal berasal dari bahasa Latin Trinitas yang terdiri dari dua kata, yaitu Tres yang berarti tiga, dan Unus yang berarti esa, tunggal, atau satu. Kata ini akan sulit dimengerti diluar konteks Kekristenan, dan kata ini secara ekslusif hanya digunakan dalam dunia teologi Kristen[3]. Kenapa sulit dimengerti diluar Kristen karena ini menyangkut dengan iman kepercayaan iman kita tentang Tritunggal.
Kata ini memang tidak terdapat dalam Alkitab dan bahwa pertama kali digunakan oleh Theophilus dari Anthiokia di Gereja Timur dalam bahasa Yunani Triados dan Tertulianus dari Gereja Barat dengan istilah Latin Trinitas. Hal ini dilakukan dalam usaha menjelaskan fakta yang terdapat dalam Alkitab mengenai Allah yang Esa yang disebut Bapa, yang memiliki Firman yang disebut Anak dan Roh yang disebut Roh Kudus yang bersifat kekal. Dan juga menerangkan hubungan firman Allah dan Roh Allah itu dengan Allah yang Esa itu sendiri.[4]
            Kata bahasa Inggris “trinity” tidaklah seekspresif dalam bahasa Belanda “ Drie-eenheid” sebab kata itu bisa saja menunjukkan arti tiga tanpa adanya implikasi kesatuan ketiganya.[5] Paham tritunggal yang orthodox akui adalah Sang Bapa adalah Allah, Sang Anak adalah Allah dan roh Kudus adalah Allah. Namun mereka bukan tiga Allah melainkan tiga pribadi dalam satu hakikat[6].  Hal ini membuktikan bahwa Allah bukan tiga tetapi ketiganya memiliki perpaduan menjadi satu Allah. Istilah Trinitas tidak terdapat dalam Alkitab secara tertulis, namun istilah trinitas di ajarkan secara jelas oleh Alkitab. Disatu sisi, Alkitab dengan tegas mengajarkan tentang keesaan Allah (Ulangan 6:4). Disisi lain Alkitab menyatakan keilahian tiga pribadi dari Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
APA KATA ALKITAB MENGENAI TRITUNGGAL
            Ketika mempelajari topik ini satu hal yang perlu selalu kita ingat adalah kata “Tritunggal” tidak digunakan dalam Alkitab. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan ketritunggalan Allah. Haruslah dimengerti bahwa Tritunggal adalah satu Allah yang terdiri dari tiga pribadi bukan berarti ada tiga Allah. Yang penting adalah bahwa konsep yang diwakili oleh kata Tritunggal ada dalam Alkitab.
1.      Allah itu Esa : Ulangan 6:4; 1 Kor 8:4
2.      Tiga pribadi secara sempurna sejajar, di mana setiap pribadi secara penuh mempunyai keberadaan Ilahi. Di mana nama Roh Kudus sejajajar dengan dengan Bapa dan Anak (Mat 28:19), ketiganya dapat dibedakan sejajar bersama-sama (2 Kor 13:13)[7].
Masih banyak ayat yang membahas tentang Ketritunggalan Allah dalam Alkitab. Dalam Yesaya 48:16 dan 61:1 sang Anak berbicara kepada Roh Kudus. Bandingkan dengan Lukas 4:14-19 untuk melihat bahwa yang berbicara adalalah Allah. Contohnya waktu Yesus di baptis, dalam peristiwa ini Roh Kudus turun keatas Yesus sementara Bapa berbicara menyatakan bagaimana Dia berkenan kepada sang Anak. Dalam Perjanjian baru Yesus berbicara kepada Bapa tentang mengutus Sang penolong yaitu Roh Kudus.  Inilah Tritunggal kudus dalam Allah yang Maha esa yang kepadanyakita percaya, dan disinilah rahasianya dengan menamakan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bapa adalah gelar Bapa itu sendiri, Anak adalah gelar dari Firman Allah yang menjelma menjadi manusia dan Roh Kudus adalah Roh Allah itu sendiri[8]. Allah sudah menyatakan dirinya dalam kedatangan Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Dalam Perjanjian Lama tentang Trinitas tidak ada tetapi ada pernyataan, bahwa ada kejamakkan oknum. Sedangkan dalam Perjanjian Baru banyak terdapat tentang Trinitas. Perjanjian Lama menekankan kepada Yahweh sedangkan Perjanjian Baru pada Yesus Kristus (Yes 45:22-23 bd Roma 14:11). Sebutan YHWH juga menyebut Allah Anak, juga menyebut Roh Kudus dalam Trinitas[9]. Hal ini cukup membuktikan kepada kita umat-Nya yang percaya kepada-Nya tidak perlu ragu dengan Doktrin Trinitas ini. Yang perlu kita ketahui bahwa pengetahuan kita tentang Allah sangat terbatas dan tidak dapat melampaui pikiran Allah. 



BAB III
KESIMPULAN
Karena kebenaran ini berasal dari Sang Pencipta, bukan ciptaan, maka harus kita sadari adanya perbedaan dasar antara Pencipta dan yang dicipta. Ketika kita menemukan kesulitan besar di dalam mempelajari dan mengajarkan doktrin ini, hal ini adalah wajar. Doktrin tritunggal memang sulit dipelajari karena melampaui rasio manusia (supra rasional). Tetapi ini bukan berarti bertentangan dengan rasio (kontra rasional).
Doktrin ini memang tidak masuk akal, karena memang melampaui akal. Pada waktu kita mempelajari Tritunggal, kita bukan hanya menyelidiki kesimpulan dogma yang sudah didiskusikan berabad-abad, melainkan juga kita sedang belajar dari Dia, Allah Tritunggal. Allah bukan sekedar obyek penyelidikan kita, melainkan subyek, karena kita harus bersikap rendah hati di hadapanNya. Kita harus kembali kepada Alkitab sebagai sumber pengajaran itu sendiri. Kita tidak perlu mencari pada buku-buku filsafat atau kitab-kitab agama lain, tetapi hanya Alkitab. Doktrin Allah Tritunggal ini memang tidak secara eksplisit tertulis dalam Alkitab, tetapi itu tidak membuat bahwa doktrin ini bukan berasal dari Allah. Dalam pergumulannya bapa-bapa gereja menemukan dan akhirnya mensarikan ke dalam kalimat-kalimat lengkap. Pemahaman itu sendiri mereka ambil dari penyelidikan Alkitab yang seksama. Jadi, kita hanya dapat mengenal Allah sejauh Dia menyatakan diri-Nya.



D A F T A R    P U S T A K A

1.       Alkitab
2.      DR. R. Soedarmo, Ikthisar Dogmatika, BPK Gunung Mulia
3.      Louis Berkhof, Teologi Sistematika Doktrin Allah
4.      Pdt. DR. Daniel Ronda, Phd,  Diktat Ilmu Teologi
5.      Ezra Alfred Soru, Tritunggal yang kudus, (Bandung Lembaga Literatur Baptis, 2002)
6.      http://www.baritotimur.org/indeks.php?option=com conten&view=article&id=54&catid=13:berita




[1] Louis Berkhof, Teologi Sistematika, Doktrin Allah
[2] Pdt. DR. Daniel Ronda, P.hd, Diktat Ilmu Teologi
[3] Ezra Alfred Soru, Tritunggal Yang Kudus (Bandung: Lembaga literatur Baptis, 2002) hal 4
[4] Timothy Ware, “Allah Tritunggal Maha Kudus” www.sarapanpagi.org.
[5] Louis Berkhof, Teologi Sistematika, Doktrin Allah, Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1997
[6] Ezra Alfred Soru, Tritunggal Yang Kudus (Bandung: Lembaga literatur Baptis, 2002)
[7] Pdt. Dr. Daniel Ronda, P.hd, Diktat Ilmu Teologi; Hal 54
[9]DR. R. Soedarmo, Iktishar Dogmatika; BPK Gunung Mulia

2 komentar:

  1. Ulangan 6 : 4 dalam bahasa Ibrani

    Teks Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד. "

    Cara membacanya menurut tata bahasa Ibrani, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad. "

    Yeshua ( nama Ibrani Yesus/ ישוע ) pernah mengutip ayat ini dalam Markus 12 : 29

    BalasHapus