Yonas
Boky
Komunikasi adalah sebuah frame teori di mana
komunikator menyampaikan pesan dengan menggunakan medium atau tidak kepada
komunikan dan kemudian komunikan memberikan feedback kepada komunikator. Apa
bila “frame komunikasi” diberi muatan apa yang hendak disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan, frame komunikasi menjadi hidup dan bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Misalnya, bagi orang Kristen yang hendak memberitakan
Injil, isi pesan adalah berita mengenai kelahiran, kehidupan, dan karya Kristus
hingga kematian-Nya dikayu salib. Dengan demikian, “frame komunikasi” menjadi
komunikasi mengenai pemberitaan Injil. Jadi disebut komunikasi Kristen apabial
“frame komunikasi” diisi oleh nilai-nilai Kristen berdasarkan Alkitab. Dalam
komunikasi Kristen ada empat tingkatan yaitu : Pertama, tingkat Allah
berkomunikasi dengan manusia Kristen, Allah sendiri yang berinisiatif
menciptakan manusia, dan berkomunikasi dengan manusia. Kedua, Allah
berkomunikasi dengan manusia yang belum keristen. Dalam perjanjian Lama Allah memakai
bangsa Israel sebagai sarana memenangkan bangsa-bangsa didunia, dalam
perjanjian baru Allah memakai inkarnasi Tuhan Yesus sebagai pintu keselamatan
kekal. Ketiga, tingkatan manusia Kristen berkomunikasi dengan sesame Kristen
dengan Tujuan, menyadarkan orang Kristen agar menjalankan amanat missioner yang
ada dalam dirinya selain itu untuk menghibur, menasehati dan mengajar agar iman
sesama Kristen dapat bertumbuh seperti Yesus Kristus. Keempat, tingkatan
menusia Kristen berkomunikasi dengan menusia bukan Kristen. Orang Kristen
adalah missioner, karena itu bertanggung jawab memberitakan injil kepada
manusia yang belum Kristen.
Komunikator adalah
seseorang yang menyampaikan isi pernyataan kepada komuikan, dalam menyampaikan
pernyataan tersebut komunikator memiliki sasaran komunikasi. Menurut Sthepen Covey ia menyatak bahwa
karakter yang harus dimiliki seorang komunikator ialah integritas, kerendahan
hati, kesetiaan, pembatasan diri, keberanian, keadilan, kesabaran, kerajinan,
kesederhanaan, kesopanan, dan berbuat baik. Sedangkan menurut James Engel bahwa
karakter seorang komunikator Kristen ialah Obidient (ketaatan) melakukan
perintah-perintah Tuhan memberitakan Injil, Credible (dapat dipercaya) ,
Knowledgeable (berpengetahuan), dan Goal orientated memusat pada suatu target
audience. Selain itu untuk menjadi seorang komunikator Kristen harus memiliki
relasi dengan Allah dan sesame. Memiliki relasi dengan Allah dapat berupa :
Kepastian keselamatan, doa sebagai gaya hidup, pengembangan watak, Roh Kudus
bekerja dalam dirinya. Komunikator juga harus memiliki relasi dengan dirinya
karena akan menjadi kesaksian tersendiri bagi orang lain antara lain komitmen
melaksanakan panggilan missioner, pemahaman Alkitab secara benar, Alkitab
sebagai pedoman hidup, hidup Kudus dan mengelola diri. Sedangkan relasi
komunikator dengan sesama yaitu Agape sebagai gaya hidup, dan komunikator
belajar memahami konteks. Hambatan-hambatan bagi seorang komunikator ialah komunikator
tidak menguasai masalah atau materi yang disampaikan, komunikator tidak supel
atau kaku, komunikator belum bertobat (lahir baru), komunikator kurang
menguasai Alkitab dan komunikator tidak sungguh-sungguh. Dalam berkomunikasi ada media yang dapat
digunakan seperti : surat, telpon, E-mail, selain itu bentuk saluran yang
digunakan ialah media cetak, dan Media visual, media audio.
Dalam berkomunikasi ada yang namanya Komunikan
(audience) dimana komunikan dipaham sebagai seorang yang diajak berkomunikasi
oleh komunikator. Komunikan menerima isi pernyataan dari komunikator. Perubahan
yang terjadi pada diri komunikan (karena pesan yang disampaikan) menjadi tujuan
utama bagi komunikator. Diharapkan seorang komunikator mengenali komunikan,
karena keberhasilan dalam komunikasi membutuhkan pemahaman yang tepat terhadap
komunikan, menurut A. Bauer fungsi komunikan ialah sebagai pengelolah
informasi, sebagai perisai egonya, sebagai penyenang orang lain, sebagai
pemecah masalah, sebagai anggota kelompok dan sebagai sebagai suatu system,
terjadinya hambatan dari komunikan ialah kurang memperhatiakan, tidak mengerti
bahasa yang digunakan, tidak tertarik baik dalam cara berpakaian, penampilan,
maupun berbicara, merasa bahwa berita itu tidak menjadi sebuah kebutuhan, dan
komunikator sedalam keadaan yang tidak baik. Dalam berkomunikasi juga harus
adanya feedback dimana feedback ini merupakan hasil yang dicapai pesan pada
sarana-sarana yang dituju.
Dalam Alkitab tentu banyak
kita temukan secara khusus dalam perjanjian lama bagaimana Allah berkomunikasi
dengan manusia, komunikasi Allah merupakan tindakan Allah menjalin komunikasi
dengan manusia. Dalam konteks ini bahwa komunikasi merupakan inisiatif Allah,
jadi Allah yang menemukan manusia, bukan manusia menemukan Allah dapat kita
temukan dalam Kej. 1:26-27; 3:8-13;) ini merupan komunikasi non verbal
komunikasi yang dimulai dengan “Berfirmanlah Allah” dan model komunikasi yang
Allah gunakan ialah Pertama, bahasa non Verbal. Bahasa Verbal merupakan bahasa
yang menggunakan kata-kata dan kalimat, baik secara lisan maupun tulisan. Kedua
,bahasa lisan adalah bahasa yang
dinyatakan secara langsung, baik bersifat verbal maupun non verbal. Ada
beberapa cara Allah berkomunikasi dalam Perjanjian Lama Allah berkomunikasi
dengan Alam dan ciptaan-Nya serta beberapa bapa-bapa leluhur yang kita kenal,
sedangkan dalam perjajian baru kita dapat temukan bagaimana Allah berkomunikasi
dengan murid-murid dan para-para rasul. Selain itu model komunikasi yang Allah
gunakan ialah komunikasi dalam wujud api dan tiang awan, Allah menggunakan sarana
api dan tiang Awan untuk berkomunikasi
dengan Musa dan beberapa pemimpin bangsa Israel, sedangkan komunikasi Allah
dengan Paulus menggunakan beberapa ciri-ciri dan model yang Allah gunakan ialah
:suara dari surge, peranan Roh Kudus, komunikasi melalui pengelihatan,
komunikasi melalui peraturan. Dan isi dari komunikasi Allah tersebut ialah,
mengenai pertobatan dan panggilan Paulus, penutusan pertama, panggilan
kemakedonia, panggilan memberitakan Injil ke Roma, dan panggilan memberitakan
Injil kepada kaisar Roma.
Semua
Orang Kristen adalah missioner, Amanat Agung diberikan Tuhan bukan untu
sekelompok orang, melainakan untuk semua orang percaya dan ini merupakan misi
Allah kepada orang-orang percaya untuk pergi memberitakn Injil (Mat. 28:19-20).
Oleh karena itu seorang komunikator Injil harus memiliki hubugan yang baik
dengan Tuhan dan juga memiliki hubungan dengan sesamanya. Selain seorang
komunikator Kristen dalam berkomunikasi merupakan usaha sadar tujuan dan
bersahaja untuk membimbing dan memperlengkapi individu dan kelompok menuju
kearah kedewasaan oleh karena itu tugas seorang komunikator Kristen tidaklah
mudah karena harus melatih diri cara berfikir, bersikap, Beriman, dan
berprilaku seperti Yesus Kristus. Selain itu seorang komunikator harus peduli.
Adapun teori yang dapat digunakan dalam mengomunikasikan Injil dengan efektif
ialah teori pendekatan dalam teori ini dapat kita bagi dalam beberapa bagian
adalah pendekatan Doktrin, pendekatan kebutuhan, pendekatan persahabatan, Teori
kontekstualitas komunikasi akan berhasil jika komunikator dan komunikan berada
dalam konteks yang menyatu. Teori perubahan Paradigma, selain itu Injil dan
pelayanan komunikasi personal komunikasi dari satu individu kepada individu,
komunikasi ini terjadi antar dua pribadi bersifat langsung. Dalam keluarga ada
komunikasi, bagaimana mengkomunikasikan Injil itu dalam keluarga kita harus
mengerti bahwa anak-anak adalah objek komunikasi awal, dimana didalamnya ada
saling mengasihi, dan sebagai orangtua harus bisa membangun jembatan dalam
keluarga, setelah dalam keluarga mulai keluar kepada sanak saudara, kepada
teman dekat, terus ketetangga dan rekan kerja. Gereja adalah sentralisasi dari
komunikasi Kristen.
Pendapat
saya mengenai buku ini:
Setelah saya membaca buku
komunikasi dalam pemberitaan injil ini, meneurut saya buku ini sangat baik dan
masih sangat relevan bila digunakan untuk Zaman sekarang. Karena didalamnya
membahas begitu banyak hal mengenai bagaimana kita berkomunikasi dengan baik
secara kusus dalam kita mengabarkan injil bagi orang lain, karena salah satu
hal yang dapat menarik seseorang untuk mendengarkan injil yang kita sampaikan
ialah melalui cara kita berkomunikasi dengan orang tersebut. Selain itu juga
yang menjadi keunggulan dari buku ini ialah buku ini juga menjelaskan mengenai
apa yang menjadi sentral komunikasi kita dalam memberitakan injil dan siapa
yang terlibat dalam komunikasi tersebut.
Selain itu juga isi dari
buku ini juga membahas mengenai hambatan-hambatan yang terjadi dalam komunikasi
sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak jelas, dengan informasi ini dapat
membantu komunikator secara khusus pribadi saya sendiri dapat mengetahui
mengapa komunikasi bisa gagal sehingga itu dapat menjadi suatu acuan untuk bisa
memperbaiki lebih baik lagi secara khusus dalam berkomunikasi. Buku ini juga
membahas mengenai begitu banyak mengenai komunikasi dalam Alkitab baik itu
dalam perjanjian Lama maupu dalam Perjanjian baru dan dapat dikatak bahwa
komunikasi itu sangatlah penting karena dapat membantu proses kelangsungan
hidup semua manusia yang ada didunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar