Kamis, 13 November 2014

Ringkasan Buku Komunikasi Dalam Pemberitaan Injil


Yonas Boky
     Komunikasi adalah sebuah frame teori di mana komunikator menyampaikan pesan dengan menggunakan medium atau tidak kepada komunikan dan kemudian komunikan memberikan feedback kepada komunikator. Apa bila “frame komunikasi” diberi muatan apa yang hendak disampaikan oleh komunikator kepada komunikan, frame komunikasi menjadi hidup dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Misalnya, bagi orang Kristen yang hendak memberitakan Injil, isi pesan adalah berita mengenai kelahiran, kehidupan, dan karya Kristus hingga kematian-Nya dikayu salib. Dengan demikian, “frame komunikasi” menjadi komunikasi mengenai pemberitaan Injil. Jadi disebut komunikasi Kristen apabial “frame komunikasi” diisi oleh nilai-nilai Kristen berdasarkan Alkitab. Dalam komunikasi Kristen ada empat tingkatan yaitu : Pertama, tingkat Allah berkomunikasi dengan manusia Kristen, Allah sendiri yang berinisiatif menciptakan manusia, dan berkomunikasi dengan manusia. Kedua, Allah berkomunikasi dengan manusia yang belum keristen. Dalam perjanjian Lama Allah memakai bangsa Israel sebagai sarana memenangkan bangsa-bangsa didunia, dalam perjanjian baru Allah memakai inkarnasi Tuhan Yesus sebagai pintu keselamatan kekal. Ketiga, tingkatan manusia Kristen berkomunikasi dengan sesame Kristen dengan Tujuan, menyadarkan orang Kristen agar menjalankan amanat missioner yang ada dalam dirinya selain itu untuk menghibur, menasehati dan mengajar agar iman sesama Kristen dapat bertumbuh seperti Yesus Kristus. Keempat, tingkatan menusia Kristen berkomunikasi dengan menusia bukan Kristen. Orang Kristen adalah missioner, karena itu bertanggung jawab memberitakan injil kepada manusia yang belum Kristen.
     Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan isi pernyataan kepada komuikan, dalam menyampaikan pernyataan tersebut komunikator memiliki sasaran komunikasi.  Menurut Sthepen Covey ia menyatak bahwa karakter yang harus dimiliki seorang komunikator ialah integritas, kerendahan hati, kesetiaan, pembatasan diri, keberanian, keadilan, kesabaran, kerajinan, kesederhanaan, kesopanan, dan berbuat baik. Sedangkan menurut James Engel bahwa karakter seorang komunikator Kristen ialah Obidient (ketaatan) melakukan perintah-perintah Tuhan memberitakan Injil, Credible (dapat dipercaya) , Knowledgeable (berpengetahuan), dan Goal orientated memusat pada suatu target audience. Selain itu untuk menjadi seorang komunikator Kristen harus memiliki relasi dengan Allah dan sesame. Memiliki relasi dengan Allah dapat berupa : Kepastian keselamatan, doa sebagai gaya hidup, pengembangan watak, Roh Kudus bekerja dalam dirinya. Komunikator juga harus memiliki relasi dengan dirinya karena akan menjadi kesaksian tersendiri bagi orang lain antara lain komitmen melaksanakan panggilan missioner, pemahaman Alkitab secara benar, Alkitab sebagai pedoman hidup, hidup Kudus dan mengelola diri. Sedangkan relasi komunikator dengan sesama yaitu Agape sebagai gaya hidup, dan komunikator belajar memahami konteks. Hambatan-hambatan bagi seorang komunikator ialah komunikator tidak menguasai masalah atau materi yang disampaikan, komunikator tidak supel atau kaku, komunikator belum bertobat (lahir baru), komunikator kurang menguasai Alkitab dan komunikator tidak sungguh-sungguh.  Dalam berkomunikasi ada media yang dapat digunakan seperti : surat, telpon, E-mail, selain itu bentuk saluran yang digunakan ialah media cetak, dan Media visual, media audio.
     Dalam berkomunikasi ada yang namanya Komunikan (audience) dimana komunikan dipaham sebagai seorang yang diajak berkomunikasi oleh komunikator. Komunikan menerima isi pernyataan dari komunikator. Perubahan yang terjadi pada diri komunikan (karena pesan yang disampaikan) menjadi tujuan utama bagi komunikator. Diharapkan seorang komunikator mengenali komunikan, karena keberhasilan dalam komunikasi membutuhkan pemahaman yang tepat terhadap komunikan, menurut A. Bauer fungsi komunikan ialah sebagai pengelolah informasi, sebagai perisai egonya, sebagai penyenang orang lain, sebagai pemecah masalah, sebagai anggota kelompok dan sebagai sebagai suatu system, terjadinya hambatan dari komunikan ialah kurang memperhatiakan, tidak mengerti bahasa yang digunakan, tidak tertarik baik dalam cara berpakaian, penampilan, maupun berbicara, merasa bahwa berita itu tidak menjadi sebuah kebutuhan, dan komunikator sedalam keadaan yang tidak baik. Dalam berkomunikasi juga harus adanya feedback dimana feedback ini merupakan hasil yang dicapai pesan pada sarana-sarana yang dituju.
     Dalam Alkitab tentu banyak kita temukan secara khusus dalam perjanjian lama bagaimana Allah berkomunikasi dengan manusia, komunikasi Allah merupakan tindakan Allah menjalin komunikasi dengan manusia. Dalam konteks ini bahwa komunikasi merupakan inisiatif Allah, jadi Allah yang menemukan manusia, bukan manusia menemukan Allah dapat kita temukan dalam Kej. 1:26-27; 3:8-13;) ini merupan komunikasi non verbal komunikasi yang dimulai dengan “Berfirmanlah Allah” dan model komunikasi yang Allah gunakan ialah Pertama, bahasa non Verbal. Bahasa Verbal merupakan bahasa yang menggunakan kata-kata dan kalimat, baik secara lisan maupun tulisan. Kedua ,bahasa lisan  adalah bahasa yang dinyatakan secara langsung, baik bersifat verbal maupun non verbal. Ada beberapa cara Allah berkomunikasi dalam Perjanjian Lama Allah berkomunikasi dengan Alam dan ciptaan-Nya serta beberapa bapa-bapa leluhur yang kita kenal, sedangkan dalam perjajian baru kita dapat temukan bagaimana Allah berkomunikasi dengan murid-murid dan para-para rasul. Selain itu model komunikasi yang Allah gunakan ialah komunikasi dalam wujud api dan tiang awan, Allah menggunakan sarana api dan  tiang Awan untuk berkomunikasi dengan Musa dan beberapa pemimpin bangsa Israel, sedangkan komunikasi Allah dengan Paulus menggunakan beberapa ciri-ciri dan model yang Allah gunakan ialah :suara dari surge, peranan Roh Kudus, komunikasi melalui pengelihatan, komunikasi melalui peraturan. Dan isi dari komunikasi Allah tersebut ialah, mengenai pertobatan dan panggilan Paulus, penutusan pertama, panggilan kemakedonia, panggilan memberitakan Injil ke Roma, dan panggilan memberitakan Injil kepada kaisar Roma.
     Semua Orang Kristen adalah missioner, Amanat Agung diberikan Tuhan bukan untu sekelompok orang, melainakan untuk semua orang percaya dan ini merupakan misi Allah kepada orang-orang percaya untuk pergi memberitakn Injil (Mat. 28:19-20). Oleh karena itu seorang komunikator Injil harus memiliki hubugan yang baik dengan Tuhan dan juga memiliki hubungan dengan sesamanya. Selain seorang komunikator Kristen dalam berkomunikasi merupakan usaha sadar tujuan dan bersahaja untuk membimbing dan memperlengkapi individu dan kelompok menuju kearah kedewasaan oleh karena itu tugas seorang komunikator Kristen tidaklah mudah karena harus melatih diri cara berfikir, bersikap, Beriman, dan berprilaku seperti Yesus Kristus. Selain itu seorang komunikator harus peduli. Adapun teori yang dapat digunakan dalam mengomunikasikan Injil dengan efektif ialah teori pendekatan dalam teori ini dapat kita bagi dalam beberapa bagian adalah pendekatan Doktrin, pendekatan kebutuhan, pendekatan persahabatan, Teori kontekstualitas komunikasi akan berhasil jika komunikator dan komunikan berada dalam konteks yang menyatu. Teori perubahan Paradigma, selain itu Injil dan pelayanan komunikasi personal komunikasi dari satu individu kepada individu, komunikasi ini terjadi antar dua pribadi bersifat langsung. Dalam keluarga ada komunikasi, bagaimana mengkomunikasikan Injil itu dalam keluarga kita harus mengerti bahwa anak-anak adalah objek komunikasi awal, dimana didalamnya ada saling mengasihi, dan sebagai orangtua harus bisa membangun jembatan dalam keluarga, setelah dalam keluarga mulai keluar kepada sanak saudara, kepada teman dekat, terus ketetangga dan rekan kerja. Gereja adalah sentralisasi dari komunikasi Kristen.
Pendapat saya mengenai buku ini:
     Setelah saya membaca buku komunikasi dalam pemberitaan injil ini, meneurut saya buku ini sangat baik dan masih sangat relevan bila digunakan untuk Zaman sekarang. Karena didalamnya membahas begitu banyak hal mengenai bagaimana kita berkomunikasi dengan baik secara kusus dalam kita mengabarkan injil bagi orang lain, karena salah satu hal yang dapat menarik seseorang untuk mendengarkan injil yang kita sampaikan ialah melalui cara kita berkomunikasi dengan orang tersebut. Selain itu juga yang menjadi keunggulan dari buku ini ialah buku ini juga menjelaskan mengenai apa yang menjadi sentral komunikasi kita dalam memberitakan injil dan siapa yang terlibat dalam komunikasi tersebut.
     Selain itu juga isi dari buku ini juga membahas mengenai hambatan-hambatan yang terjadi dalam komunikasi sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak jelas, dengan informasi ini dapat membantu komunikator secara khusus pribadi saya sendiri dapat mengetahui mengapa komunikasi bisa gagal sehingga itu dapat menjadi suatu acuan untuk bisa memperbaiki lebih baik lagi secara khusus dalam berkomunikasi. Buku ini juga membahas mengenai begitu banyak mengenai komunikasi dalam Alkitab baik itu dalam perjanjian Lama maupu dalam Perjanjian baru dan dapat dikatak bahwa komunikasi itu sangatlah penting karena dapat membantu proses kelangsungan hidup semua manusia yang ada didunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar